To My Youth
Bagian 9 : Because we are classmate— • 🍀• —
Genangan air sehabis hujan semalam membasahi jalanan. Entah kapan hujan mengguyur Seoul, yang pasti pagi ini jalanan digenangi air. Mungkin saat orang-orang sedang menyeberang ke alam mimpi air mata langit itu jatuh ke bumi.
Disinilah Kim Seungmin berada. Di tengah jalanan kecil kota Seoul yang bising. Berjalan tidak tahu arah dan menendangi batu yang berada di dekat kakinya saat berjalan. Sesekali langkahnya berhenti hanya untuk memperhatikan pantulan tubuhnya di genangan air. Untuk pertama kalinya dalam hidupnya, Seungmin merasakan bagaimana rasanya bolos sekolah. Harus dicatat dalam buku rekornya. Dia yakin, kalau orang tuanya tahu dia tidak ke sekolah hari ini mereka akan menghukumnya habis-habisan.
Tidak punya tujuan membuat Seungmin hanya berjalan kesana-kemari tanpa melakukan hal lain. Kepalanya masih terasa sedikit berdenyut sejak malam tadi. Perutnya juga masih meraung karena belum diisi. Pagi tadi dia melewatkan sarapannya. Daripada dihujati pertanyaan yang membuat pusing, lebih baik dia langsung pergi tanpa sarapan.
Kakinya berhenti tiba-tiba saat matanya menangkap dua orang dengan seragam yang sama dengannya tengah mendekat menggunakan motor. Seungmin mencari tempat untuk bersembunyi dan mendapati celah antara dua rumah yang cukup untuk dijadikan tempat sembunyi. Samar-samar terdengar laju motor berhenti dan langkah kaki.
"kamu beneran nggak tahu tempat yang bagus untuk bolos?" tanya salah seorangnya.
"udah terlalu banyak tempat yang kita datangi untuk bolos. Aku nggak tahu lagi" jawab yang lain.
"terus kita cuma bakalan duduk di sini?"
"katanya kamu mau latihan. Latihan aja sana! Aku nggak mau kamu kalah lagi atau kita beneran akan jadi seperti babi panggang!"
Tunggu, Seungmin mengenal suara ini. Hidungnya gatal disaat yang tidak tepat dan membuatnya bersin. Hidung bodoh, gerutunya.
Suara dua orang itu menghilang berganti hening. Suasana disekitar menegang. Rasanya Seungmin seperti sedang bersembunyi dari segerombolan preman yang siap melukainya.
"ah, disini rupanya. Apa kamu senang bisa menguping pembicaraan orang?"
Seungmin terlonjak kaget saat seseorang tiba-tiba berdiri di depannya. Seperti maling yang tertangkap basah, Seungmin keluar dari persembunyiannya membuat orang-orang itu bisa melihat wajahnya dengan jelas.
"Kim Seungmin?"
Seungmin mendongakkan kepalanya. Benar dugaannya. Dia memang mengenal suara orang-orang ini. Teman sekelasnya, dua sejoli yang terlalu sering bolos sekolah. Yang satu anak dari donatur terbesar sekolah, dan yang satu juara olimpiade olahraga yang tidak dibanggakan sekolah karena kelakuan ajaibnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
To My Youth [✔]
FanfictionMy youth is not as beautiful as how I imagined it will be.