To My Youth
Bagian 37 : Is it the end?— • 🍀• —
Perempuan bermarga Hwang bermata sipit itu melangkah keluar ruangan lalu menutup pintu dengan hati-hati. Punggungnya bersandar pada pintu itu lalu dihelanya napas dengan pelan. Diusapnya wajahnya sebentar lalu dia kembali melangkah menjauhi ruangan tempatnya duduk selama hampir dua jam. Pikirannya memaksanya untuk cepat-cepat menjauhi tempat itu, tapi kakinya tidak sejalan dengan pikirannya itu. Kaki jenjangnya melangkah dengan perlahan. Kedua tangannya memeluk tubuhnya yang mulai terasa gemetar. Isakannya tidak terhindarkan, tapi sebisa mungkin dia menahan suara isakan itu.
Tangannya mendorong sebuah pintu berwarna putih yang menghubungkannya dengan ruang latihan utama di perusahaan yang identik dengan tulisan berwarna biru itu. Ya, perusahaan dengan jargon leader in entertainment.
Perempuan Hwang itu menatap pantulan dirinya di cermin. Tangannya mengusap jejak air mata di pipinya. Lagi, dia menghela napas untuk menenangkan dirinya.
"nggak apa Yeji, semuanya udah berakhir sekarang. Ka.u bisa hidup dengan tenang sekarang" perempuan itu bermonolog sambil masih menatap pantulan dirinya di cermin.
"HWANG YEJI!!"
Suara teriakan dari pintu membuat perempuan itu menoleh. Sebelum dia sempat melihat suara siapa itu, dia merasakan seseorang memeluknya. Aroma parfum yang sangat dia kenal langsung menyeruak ke indera penciumannya.
"Yeji, kamu beneran udah ngakhirin kontraknya?! Kenapa?!" suara orang itu terdengar gemetar. Yeji ingin melepaskan pelukan orang itu agar dia bisa melihat wajahnya. Tapi orang itu semakin mengeratkan pelukannya seakan tidak ingin Yeji pergi lebih jauh lagi.
"Ryujin, dengarin aku dulu"
"nggak mau! Kenapa kamu ngakhirin kontrak semudah itu?! Kamu mau bikin waktu latihan kita selama ini sia-sia, huh?!"
"Shin Ryujin!" panggil Yeji.
Tidak ada jawaban yang diterimanya dan malah suara isakan yang terdengar. Yeji tidak lagi ingin melepaskan pelukan Ryujin, tapi balas memeluknya. Diusapnya punggung perempuan Shin berambut merah muda itu, "udahlah, lagipula kan kita masih bisa ketemu sebagai sahabat. Come on, it's not the end!"
"kamu mau biarka aku ketemu midzy sendirian?" Ryujin mulai sesenggukan.
"hey, mereka bahkan tahu kalau aku bakalan selalu sama mereka walaupun bukan anggota Itzy lagi" kekeh Yeji.
Ryujin melepaskan pelukannya, "siapa bilang kamu bukan anggota Itzy lagi? Sampai kapan pun kamu tetap akan jadi anggota Itzy, karena Itzy itu aku dan kamu"
Yeji tersenyum, "oke, oke, aku tetap jadi anggota Itzy" perempuan itu mengusap jejak air mata Ryujin dengan ibu jarinya.
"jangan nangis, Ryujin. Kita masih sahabatan apapun yang terjadi. Dan ingat satu hal, tetaplah bersinar. Aku tahu kamu masih nyimpan sinar yang lebih terang dari sinarmu sekarang"
KAMU SEDANG MEMBACA
To My Youth [✔]
FanfictionMy youth is not as beautiful as how I imagined it will be.