Chapter 14

146 14 0
                                    

To My YouthBagian 14 : Are we really friend?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

To My Youth
Bagian 14 : Are we really friend?

— • 🍀• —

Jeongin menyeka keringat yang membasahi dahinya. Tangannya direntangkan karena terasa pegal setelah digunakan untuk mengangkat beban sejak pagi tadi. Hari ini dia tidak ke sekolah hanya untuk ke tempat kerja. Well, dia juga tidak mau seperti ini.

"appa tidak mau tahu, besok malam appa harus mendapat uang darimu atau eomma mu akan mendapat akibatnya, Yang Jeongin"

Ucapan sang ayah terus saja mengganggu pikirannya dengan terus terngiang. Entah sudah berapa kali Jeongin mencoba mengenyahkan suara itu dari pikirannya, tapi tetap saja tidak bisa. Ditambah ibunya yang pergi entah kemana sejak semalam, yang katanya dibawa oleh sang ayah. Yang didapatinya saat pulang semalam hanya keadaan rumah yang berantakan dan ayahnya yang duduk di depan televisi dengan sebotol soju ditangannya.

Digelengkannya kepalanya dan berusaha kembali fokus dengan pekerjaannya. Kalau ibunya tahu dia tidak sekolah hari ini, mungkin dia sudah mendengar omelan dari ibunya itu.

But she is not here now, and it makes him a bit worry.

"Jeongin, jangan lupa susun barang yang baru diantar tadi, ya" sahut salah seorang rekan kerjanya dari dalam.

"ya, hyung" balas sahut Jeongin.

Hari semakin siang dan matahari semakin terik. Mungkin sudah saatnya untuk istirahat sambil menikmati makan siang. Jeongin membeli mie kemasan cup dan menyeduhnya lalu duduk di tempat duduk yang disediakan di depan toko. Kadang matanya melihat sekeliling atau melihat orang-orang yang lewat. Kemudian matanya memincing, memastikan penglihatannya tidak salah. Seungmin sedang duduk di tempat duduk di dekatnya. Tapi bukannya sekarang masih jam sekolah? Atau dia hanya mirip Seungmin?

Jeongin memang tidak mengenal Seungmin secara personal, tapi siapapun yang sekolah di sekolah yang sama dengannya akan langsung mengenali Seungmin si murid kebanggaan. Jeongin menolehkan kepalanya lagi. Orang itu memang Seungmin, seragam sekolahnya saja sama seperti milik Jeongin.

Jeongin bangkit dari duduknya dan menghampiri Seungmin sambil membawa makanannya. Seungmin tidak menyadari kedatangan Jeongin karena menatap kosong ke depan. Jeongin duduk di sebelahnya lalu berdeham, membuat lelaki bermarga Kim itu menoleh dan baru menyadari keberadaannya.

"kamu... Seungmin, kan? Kim Seungmin?" tanya Jeongin memastikan.

Seungmin yang tidak tahu siapa laki-laki yang sedang bicara dengannya itu hanya mengangguk.

To My Youth [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang