To My Youth
Bagian 29 : I'm so sick of all this shit— • 🍀• —
Laki-laki bermarga Seo itu keluar ruangan dengan wajah yang berantakan. Matanya merah dan sembab, rambutnya acak-acakan, wajahnya persis seperti orang sakit. Pakaian serba hitam membalut tubuhnya, memberikan kesan tampan sebenarnya. Tapi siapapun yang melihatnya sekarang malah akan merasa iba. Beberapa rangkaian bunga menghiasi lorong yang menuju ke ruangan tempat laki-laki ini keluar tadi. Orang-orang hilir mudik masuk sambil mengucapkan ucapan turut berduka cita mereka. Ya, hari ini adalah hari pemakaman kepala keluarga Seo.
Changbin berdiri sambil menyandarkan punggungnya ke dinding. Kakinya terasa lemas sampai membuat tubuhnya perlahan turun dan berakhir dengan dia yang duduk di lantai. Kedua tangannya menutupi wajahnya karena air matanya kembali memberontak. Suara isakan samar-samar terdengar dari mulutnya.
"merasa bodoh, Seo Changbin?"
Changbin mendongakkan kepalanya. Didapatinya Woojin yang berdiri dengan bantuan kruk di tangan kirinya tengah menatapnya yang duduk di lantai.
"sekarang kamu ngerasain, kan? Tindakan kamu itu bodoh, benar-benar bodoh"
Changbin mengangguk sambil kembali menundukkan kepalanya, "terimakasih karena ngomong begitu. Aku memang lagi butuh kalimat itu untuk bikin aku sadar sekarang. Aku harus sadar kalau aku bodoh"
Woojin berdecih lalu mengulurkan tangan kanannya, "bangun, aku nggak bisa mukul kamu kalau kamu duduk di lantai. Aku nggak bisa jongkok sekarang"
Changbin menerima uluran tangan Woojin dan berdiri, "pukul aja sesukamu, aku nggak akan melawan. Aku memang pantas menerimanya" sahut Changbin.
Woojin mengangguk. Tangannya sudah terulur, tapi bukannya untuk memukul wajah Changbin yang sedang menatapnya datar, tangan itu malah menarik tubuh Changbin lalu memeluknya dengan erat.
"aku senang karena kamu sadar kalau kamu bodoh. Tapi aku masih mau bikin kamu sadar. Kamu itu bodoh, bodoh dan bodoh. Pergi dari rumah sampai nggak tahu kalau ayahmu bisa aja ninggalin kamu kapan aja. Dan sekarang apa? Dia beneran ninggalin kamu, kan? Dasar bodoh"
Changbin mengangguk pelan. Air matanya benar-benar membanjir dan membasahi wajahnya.
"sudah puas sekarang?" tanya Changbin.
Woojin melepaskan pelukannya. Changbin melihat laki-laki itu ikut meneteskan air matanya tapi buru-buru menyekanya sebelum cairan bening itu keluar lebih banyak.
"aku mau kasih penghormatan terakhir untuk orang yang udah bantu hidupku selama ini. Kalau kamu nggak mau ikut masuk, jangan kemana-mana dan tunggu di sini"
Woojin melangkah perlahan dengan bantuan kruknya. Sedangkan Changbin kembali mendudukkan dirinya di lantai lalu kembali sesenggukan. Tidak ada isakan yang terdengar, karena laki-laki Seo itu berusaha menahan suara isakannya sekuat tenaga.
KAMU SEDANG MEMBACA
To My Youth [✔]
FanfictionMy youth is not as beautiful as how I imagined it will be.