Chapter 20

135 8 0
                                    

To My YouthBagian 20 : It's [not] your fault

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

To My Youth
Bagian 20 : It's [not] your fault

— • 🍀• —

Sebuah flat putih yang tidak terlalu besar itu tidak lagi pernah sepi setelah kedatangan Seo Changbin. Biasanya, tidak banyak suara yang terdengar dari rumah sewa itu. Mungkin hanya suara televisi atau suara pisau yang beradu dengan talenan. Tapi sekarang, suara tawa mulai sering terdengar dari dalam sana.

"ayo coba lagi!"

Bahkan suara teriakan tidak kalah sering terdengar. Seperti hari ini. Dua insan bobrok di dalam sana memilih untuk melakukan rutinitas mereka, bolos sekolah. Ibaratnya, dalam sebulan minimal mereka harus bolos lima kali. Kalau tidak, badan mereka akan terasa lemas dan mungkin bisa kejang-kejang. Hah, berlebihan sekali!

"ayolah Woojin, masa segini aja kamu udah nyerah?!" teriakan seorang Changbin kembali terdengar.

"aku lelah, Changbin! Kamu terus aja mukulin aku!"

Changbin bangkit dari duduknya dan berdecak kesal, "ck, memang begitu aturannya"

"ayo mulai lagi. Pertandingan kamu sebentar lagi!" sambungnya sambil menarik-narik tangan Woojin agar ikut bangkit.

"masih ada dua minggu lagi, astaga" gerutu Woojin sambil bangkit dari duduknya.

Tanpa aba-aba Changbin kembali melayangkan tangannya untuk memukul Woojin. Untunglah Woojin punya refleks yang bagus. Tangan Changbin berhasil dielaknya dan satu pukulan balasan dilayangkan Woojin ke perut berotot milik Changbin, membuat si empunya perut meringis.

"nggak sia-sia mereka menyebutmu hantu olimpiade" kekeh Changbin sambil memegangi perutnya yang terasa sedikit sakit.

Woojin kembali melayangkan pukulannya. Changbin berusaha menangkis dan menahan pukulannya walaupun kadang-kadang bagian tubuhnya harus terasa sakit karena terkena pukulan Woojin. Keringat semakin membasahi tubuh dan dahi mereka. Tangan Changbin sedikit mati rasa karena menahan pukulan Woojin sejak tadi.

"istirahat dulu" Changbin menghempaskan dirinya ke sofa.

"ck, tadi kamu yang semangat banget mengajak latihan, sekarang malah K.O" ejek Woojin sambil duduk di sebelahnya.

"tanganku mati rasa gara-gara pukulanmu!" timpal Changbin tak mau kalah.

Woojin tersenyum lebar sambil menutup matanya dengan wajah yang menghadap langit-langit dan dipenuhi keringat. Deru napas mereka terdengar jelas karena suasana yang sepi. Selama beberapa menit mereka berdua tidak ada yang buka suara karena kelelahan.

To My Youth [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang