10 •• JalanJalan

1.9K 115 4
                                        

Happy Reading!!!!.....

☁☁☁☁☁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☁☁☁☁☁

"Ngapain hm?" Tanya ulang Niken, ia melipat kedua tangannya di dada.

"Emm, anu sayang, cuma tadi.. Itu."

"Itu anu itu anu apa sih!" Kesal Niken.

"Tadi kan aku lewat tapi ditarik sama adik kelas itu," Farel menujuk gerombolan adik kelas tadi, "kamu mau ke kantin? Bareng yuk, tadi katanya ngga kekantin."

Niken hanya mengibaskan tangannya, kemudian melenggang pergi ke arah kantin.

"Ih tungguin beb!" Teriak Farel.

☁☁☁☁☁

Niken dan Farel berjalan beriringan menuju tempat parkir, Niken sama sekali tidak mempermasalahkan Farel yang tadi sempat bersama degem degem sekolah.

Hari ini Farel akan mengajak Niken makan, atau sekadar jalan jalan mengisi sore, "ayo masuk, " Farel membukakan pintu penumpang untuk Niken.

"Aku juga bisa sendiri kali," Ujar Niken.

"Tapikan ada pangeran." Farel menutup pintu mobil kemudian masuk lewat pintu kemudi.

"Kita kemana?" Tanya Niken.

"Kamu mau kemana? Paris, Amerika, Jerman, Belanda, atau kemana?" Farel menaikan kedua alisnya.

Niken terkekeh, "ke mall aja yang ada di Jakarta."

Farel mendengus, "deket banget," Ujarnya, kemudian mulai memajukan mobil.

Disisi lain, Arin, hanya melihatnya dengan miris, Niken tidak baik untuk Farel, itu yang dia tau.

"Emang kamu mau kesana beneran hm?"tanya Niken.

" Kalo kamu mau, ayo! Apapun!" Jawab Farel bersemangat.

"Kamu ini, ke semua cewe juga gitu," Ujar Niken sedikit sinis.

"Ngga kok! Kamu itu spesial."

"Dikira Martabak." Farel hanya membalas nya dengan kekehan.

Setelah itu keadaan hening, mereka menikmati kebersamaan dengan keheningan, sampai beberapa menit kemudian, mereka telah tiba di sebuah mall ternama.

Niken menggandeng lengan Farel memasuki mall tersebut, "kamu mau apa?" Tanya Farel.

"Em aku mau beli sepatu dulu,"

"Ya udah ayo disitu bagus bagus."

Niken tampak memilih beberapa sepatu yang pastinya berharga fantastis itu, "ini sama ini bagus mana?" Tanya Niken, kedua tangannya memegang sepatu berbeda, disebelah kanan, sepatu berwarna Abu abu yang terkesan glamour, dan disebelah kiri, sepatu biru muda dengan aksen pernak pernik.

AWAN {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang