kamu seperti awan, aku berjalan mendekatimu, tapi kamu berjalan untuk mendekati yang lain, sesederhana itu, perasaanku tidak terbalas.
^
Saat cowok dengan julukan 'Playboy' berhasil berubah hanya karna satu cewek.ane...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Berhenti memikirkan orang yang sama sekali tidak memikirkan mu, tunggu dan lihat saja, siapa yang akan menyesal nantinya.
☁☁☁☁
Arin mengigit bibir bawahnya, hari ini Arin sudah bertekad untuk bertemu Farel lagi, dan memperbaiki semuanya.
"Rin? Lo ngga papa?" Tanya Mike.
"Em gue ngga papa."
"Kenapa masih berdiri disini? Ayo masuk, ini masih sedikit grimis," Ujar Mike.
Helaan nafas Arin terdengar panjang.
"Lo kenapa? Ngga ada salahnya kan lo cerita ke gue?" Mike beralih menghadap Arin.
"Gu.. Gue gugup." Arin menghela nafas. Lagi.
"Kenapa?"
"Gue mau minta maaf ke Farel, dan memperbaiki semuanya."
Mike tampak membuang muka, "minta maaf? Untuk apa?"
"Karna, karna gue udah bikin dia marah," Jawab Arin lemah.
"Lo ngga salah rin, lo ngasih tau yang sebenernya kan? Dan Farel yang marah ke lo, ngga seharusnya begitu, lo ngga bisa jatuhin harga diri lo kaya gini."Mike memang tau apa yang Arin alami, karna Arin menceritakannya.
"Tapi dia ngga percaya." Ujar Arin, "Mike?"
"Hm?"
"Mau bantuin gue?"
"Untuk?"
"Kita cari bukti tentang Niken, supaya Farel percaya ke gue."
Mike berdecak, "lo tau rin? Lo cuma buang buang waktu dengan mikirin orang yang ngga mikirin lo, dia lebih sayang Niken dan memang begitu, orang akan jadi buta kalo udah jatuh cinta."
Arin menatap Mike dengan sorot kecewa.
Mike menghela nafas, ia menangkup wajah Arin, "rin, denger gue, bukan karna gue ngga mau bantuin lo, tapi gue ngga mau lo nglakuin hal yang sia- sia, lo terlalu baik buat orang kaya dia, seharusnya lo benci sama dia."
Mata Arin mulai berkaca, "gue ngga bisa."
"Iya lo ngga bisa, karna Farel yang malah benci lo, udah,gue mau lo jalanin hidup lo dan stop nglakuin hal yang nantinya bakal percuma."
"Gue ngga tau tapi... Mungkin gue harus coba," Ujar Arin.
Mike tersenyum lalu mengacak puncak kepala Arin, "kita masuk," Ujar Mike lalu menggandeng tangan Arin.
☁☁☁☁☁
Arin masih melamun dari sejak masuk hingga bel istirahat sekarang, hal itu membuat Meyra bingung dan penasaran, "rin lo kenapa?"