AWAN {End}

14 •• Tersesat

Terkadang, hal kecil memang bisa merubah ikatan yang sudah lama di bangun.

☁☁☁☁☁☁

Setelah mendirikan tenda dengan susah payah, Arin, Meyra, dan Niken beristirahat, Arin merasa kesal, sangat kesal, kenapa dia bersama Niken?

Bukan, bukan karna Arin membenci Niken, tapi, jika ada Niken, Farel pasti akan kesini, dan untuk saat ini, Arin sedang tidak ingin bertemu Farel.

Arin memilih pergi dari tenda, entah kemana, ia hanya memberi alasan ingin mencari angin kepada Meyra, untung saja Meyra pemalas, jadi dia tidak akan repot repot ikut.

"Eh Arin!" Panggil Mike.

Arin menghentikan langkahnya, ia menoleh, "kenapa Mike?"

"Mau kemana?" Mike berjalan mendekati Arin, "jangan jauh jauh, udah mau sore," Ujar Mike.

"Gue cuma bosen aja, pengin jalan jalan."

"Gue temenin ya kalo gitu," Tawar Mike.

Sebernanya Arin ingin sendirian, tapi ia tidak enak pada Mike, Mike sudah baik kepada Arin, jadi, ya sudah lah, tidak ada salahnya, "ya udah boleh."

"Mau kemana si rin? Ini hutan lho," Ujar Mike setelah mereka berjalan beberapa menit.

"Iya, tapi gue pengin udara sejuk aja, disana bosen."

"Ah iya ada sungai disini, lo mau kesana?" Tanya Mike.

Mata Arin berbinar mendengar itu, "mau lah, ayo!" Ujar Arin bersemangat.

"Rin." Arin dan Mike kompak menoleh ke arah belakang,Farel?

Arin bahkan sudah gugup mendengar suara Farel, apalagi melihat wajahnya, "i.. Iya Farel, kenapa?"

"Gue mau ngomong sama lo," Ujar Farel, "tapi ngga disini." Farel melirik ke arah Mike.

Arin sudah sangat gugup, bagaimana tidak, Farel yang biasnya selalu tengil, sekarang berubah menjadi serius.

Mike yang ditatap seperti itu pun sadar akan posisinya, "oke, padahal tadinya gue mau ngajak Arin ke Sungai, keliatannya Arin suka, mending kalian ngobrol di sana," Ujar Mike.

"Oke." Farel berjalan mendahului Arin.

"Kalian ada masalah?" Tanya Mike.