Ya, everything has changed.
☁☁☁☁☁
Farel menyeruput teh hangatnya, sebentar lagi acara akan dimulai, dimana perwakilan Kelas atau kelompok menampilkan hiburan.
"Rel, gimana ceritanya lo nemuin Arin tadi?" Tanya Rafi.
Farel mengedikan bahunya, ia malas menjawab.
"Woy mey! " Teriakan Niko membuat Farel dan Rafi menoleh.
"Apa?" Ketus Meyra.
"Gimana Arin?" Tanya Niko.
"Udah siuman, ini gue bawain teh, gue duluan." Ujar Meyra, ia pun meninggalkan mereka.
"Untung ketemu si Arin." Ujar Niko.
"Kalo ngga?"
"Kita pesta!" Seru Niko yang dihadiahi toyoran kepala oleh Rafi dan pelototan tajam dari Meyra yang sempat mendengar.
☁☁☁☁☁
Acara yang dinanti sudah dimulai, beberapa kelompok sudah tampil di depan, sebentar lagi mungkin giliran kelompok Farel.
Mereka bertujuh sebenarnya sudah sepakat bahwa Mike dan Arin akan tampil, tetapi, mengingat kondisi Arin sekarang, membuat mereka jadi bimbang.
"Gue udah ngga papa, gue bisa tampil kok," Ujar Arin meyakinkan.
"Ngga rin!" Ketus Meyra.
"Mey, gue bisa." Arin masih berusaha meyakinkan.
"Lo serius rin? Ngga papa?" Tanya Mike.
"Iya Mike, lagian gue pengin tampil."
"Gimana nih?" Tanya Meyra.
"Ngga papa kali." Ujar Niken, Farel sendiri hanya diam.
"Iya, kalo Arin pingsan, itu bakal jadi pertunjukan limited edition kan," Ujar Niko. Bego memang.
"Niko nih yah kalo ngomong!" Meyra menginjak keras kaki Niko.
"Tulul." Umpat Rafi.
"Permisi," Ucap seorang cewek, semuanya menoleh, "maaf ganggu, ini Mike dipanggil pak Setya, katanya suruh bantuin dia."
"Oh oke, makasih." Cewek tersebut mengangguk dan meninggalkan mereka.
"Em gue cabut dulu ya."
"Eh kan mau tampil," Ujar Meyra.
"Ya gimana lagi, kalo gue belum balik tolong gantiin ya," Pinta Mike, "gue duluan."
"Susah emang jadi murid kesayangan." Celetuk Niko saat Mike sudah pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
AWAN {End}
Novela Juvenilkamu seperti awan, aku berjalan mendekatimu, tapi kamu berjalan untuk mendekati yang lain, sesederhana itu, perasaanku tidak terbalas. ^ Saat cowok dengan julukan 'Playboy' berhasil berubah hanya karna satu cewek.ane...