kamu seperti awan, aku berjalan mendekatimu, tapi kamu berjalan untuk mendekati yang lain, sesederhana itu, perasaanku tidak terbalas.
^
Saat cowok dengan julukan 'Playboy' berhasil berubah hanya karna satu cewek.ane...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
☁☁☁☁☁
"Kok ngga dimakan?" Ujar Mike setelah mengamati Arin begitu lama, namun Arin belum juga sadar,"Hey." Mike menepuk pelan pundak Arin, Arin yang sedang melamun jadi terkejut bukan main.
"Hah, iya mereka serasi." Jawab Arin gelagapan. Mike menyerngit bingung, ia pun menoleh ke arah pandang mata Arin. Farel dan Niken?
"Eh ya ampun Mike ngagetin!" Arin meminum minumannya dengan sekali tenggak.
"Eh rin anu itu- "
"Ada apa Mike?"
"Itu minuman gue, tapi ngga papa udah habis juga." Arin menutup mulutnya dengan tangan. Bodoh! Arin berbuat bodoh lagi,"Eh ya ampun maaf banget maaf nanti gue ganti." Mike terkekeh, "ngga usah elah, santai aja. "Arin meringis malu, harga dirinya serasa jatuh.
" Kok makanannya cuma diaduk aduk?"Ulang Mike.
"Oh iya gue lupa, lagi nungguin Meyra pesen minum, " Arin menepuk jidatnya, ia kembali menyengir, "maaf ya kelepasan tadi minum punya lo. "
"Ngga papa rin," Mike memperbaiki posisi duduknya, "pulang sekolah sibuk ngga?"
"Em, kenapa?"
Mike berdehem,"gue mau minta ajarin fisika dong, besok ulangan, gue ngga paham. "
"Lho, kok Arin?" Arin menunjuk dirinya sendiri.
"Ya semua juga tau lo jagonya fisika. "Mike tersenyum tipis, rasanya seperti sudah mengenal Arin lama, padahal baru kemarin, " Gimana?"
" iya boleh" Jawab Arin malu malu.
Tak lama Meyra datang membawa minumannya untuk Arin dan dirinya,kemudian mereka melanjutkan makan sampai bel berbunyi.
☁☁☁☁
Terik Matahari terasa menembus kulit, Arin meringis memperhatikan beberapa orang yang lalu lalang di depannya, menerjang panas yang terasa menyengat, sedangkan ia, duduk di sebuah koridor yang berhadapan dengan halaman luas SMA Handayani, menunggu Mike.
"Halo Ririn!" Arin malas menoleh, sudah dipastikan itu adalah Farel. Farel mencolek lengan Arin.
"Ish! Diem!" Bentak Arin.
"Kenapa lo? Kesambet?"Tanya Farel.
" Iya! Kesambet setan walangsangit!"
"Gila! pantesan lo bau." Farel tidak bisa menahan untuk tidak tertawa, Arin yang kesal, langsung meninju perut Farel. "Aww, sakit woy!"
"Ya udah diem jangan ketawa lagi!"
Farel berdehem untuk meredakan tawanya, "abis lo gemesin." Farel mendekatkan duduknya ke arah Arin, "kok belum pulang?"
"Iya lagi nunggu. "
"Nunggu siapa?"
"Kepo! Lagian Farel juga belum pulang."
"Ini lagi nunggu.."
Drrrtttttt
"Lha udah gue tunggu malah ngga jadi."
Arin menoleh ke arah Farel,"kenapa rel?"
"Tadi Niken minta tunggu katanya ada kumpul anak PMR, eh sekarang gue di suruh pulang duluan. " Jawab Farel.
"Ohh, ya udah sana pulang" Respon Arin.
"Sama lo yuk. "
"Budeg ish! Arin lagi nunggu orang."
"Siapa si?"
"Mike."
"Mike?" Nada bicara Farel seperti tidak suka.
"Iya, Mike"
"Ngapain?"
"Dia minta ajarin Fisika."
"Hay rin." Arin dan Farel kompak mendongak, disana sudah berdiri Mike dengan senyum tercetak manis,"Sorry kalo ganggu."
"Udah ya Farel, gue mau ngajarin dulu, keburu sore. " Arin berdiri, dan merapikan rok nya yang agak kusut, Farel juga ikut berdiri.
"Ngga mau bareng?"
"Gue aja yang nganterin." Jawab Mike.
Farel menaikan alisnya, ia tidak bertanya pada Mike, kan? "beneran rin?"ulang Farel, mengabaikan Mike.
" Iya, pulang sendiri lah, udah gede juga."
"Males, gue tungguin deh." Entah atas dasar apa, tapi Farel merasa tidak tenang, atau, tidak senang?
"Ngga usah Farel."
"Terserah gue lah!"
"Arin ngambek nih!"
"Ngga usah ngambek ntar banyak degem ngejar ngejar gue."
"Apa hubungannya ih!"
Mike tersnyum, hubungan mereka terlihat sudah sangat dekat dan akrab, "gue anterin sampe rumah kok, tenang aja. " Ucap Mike pada akhirnya.
Setelah Farel pergi, Arin dan Mike pun bergegas menuju perpustakaan, diperjalanan, tepatnya saat melewati UKS, Arin melihat seorang siswi dengan pipi memerah, dan seorang siswa yang memegang tangan siswi itu.
Arin berhenti sejenak, berusaha mengintip dari celah pintu yang sedikit terbuka, dan benar saja, itu Niken, ya Arin yakin itu Niken!
"Rin ayo." Ujar Mike yang sudah berada beberapa meter dari Arin.
Arin segera berlari, sebelum Niken menyadari kehadiran Arin.
Arin ragu, apakah ia harus memberitahu ini kepada Farel?
☁☁☁☁☁
Terimakasih telah membaca!!!!!!! Pendek;(
Salam manis Whale,Istri tiri Shawn mendes ❤
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.