Terpesona

22.5K 2.5K 297
                                    

"Move on bukan hanya soal tentang mampu berpindah dari yang lama ke yang baru, melainkan juga tentang kemampuan untuk menjadikan masa lalu sebagai hal yang menguatkan bukan lagi hal yang membuat rapuh."

-Ara-

***

"Habis ini kita mau kemana?" tanya Kak Wira saat kami berjalan menuju parkiran yang berada di belakang pos satpam. Angki lebih sering dipakir di sana karena memang letaknya yang lebih dekat dengan gerbang. Semua motor berbaris rapi nampak seperti berebut atap walaupun sebenarnya atap memanjang itu cukup menampung semua motor yang diparkir di sana.

"Pulang aja, Kak," jawabku santai sambil mengikutinya menuju Angki yang berada di pojok paling kanan. Tempat yang paling dekat dengan pos satpam.

"Kamu nggak mau kemana-mana?" tanyanya sambil mengeluarkan Angki dan memberiku helm.

"Enggak, pengen pulang aja soalnya entar sore saya ada kegiatan di komunitas sastra."

"Kegiatan apaan? Aku boleh ikut nggak?" Dia pun men-stndar-kan Angki di depan pos satpam agar kami bisa lebih nyaman mengobrol.

"Ada acara rutin mendongeng gitu Kak. Kak Wira mau ikut?"

"Kenapa? nggak boleh?" Kak Wira menoleh padaku dan refleks aku memposisikan diri agar wajah kami bisa saling berhadapan dengan nyaman.

"Bukan gitu emang Kak Wira suka dongeng?"

"Lumayan sih, tapi sebenernya aku lebih kearah penasaran sama kegiatan komunitasmu. Jadi boleh ikut ya?"

"Ya udah kalau Kak Wira mau."

"Emang acaranya di mana?"

"Di salah satu sekolah untuk anak jalanan."

"Beneran itu?" Jelas terlihat mata Kak Wira membulat.

"Iya."

"Kamu nggak takut?"

"Takut kenapa Kak, ini juga bukan pertama kalinya."

"Emang anak komunitasmu rentang usianya berapa aja? Nggak maksud apa-apa sih cuman kan itu di tempat rawan dan kurang aman." Aku pun tersenyum dengan pertanyaannya. Melihatku yang tersenyum geli dia pun bertanya lagi, "Kenapa senyum-senyum gitu?"

"Habisnya Kak Wira mirip sama Ibu. Waktu pertama kali saya minta izin gabung sama komunitas ini respon Ibu kayak gini juga."

"Terus Ibu gimana kok akhirnya kasih izin?"

"Ibu ikut hampir semua kegiatan dan saya baru dilepas ya sekitar setahunan ini."

"Berarti aku normal dong bereaksi kayak gini?"

"Nggak juga Kak, berlebihan dan mendekati overprotective."

"What?Aku kan khawatir."

"Kan overprotective."

"Makannya jawab pertanyaanku tadi."

"Oh iya lupa. Yang paling senior usianya hampir 60 tahun dan yang paling muda sekitar SMP kelas 2, ya sekitar 14 tahunlah. Jadi aman Kak, ini bukan komunitas yang isinya anak-anak aja kok."

"Oh gitu baguslah."

"Selain itu semua kegiatannya juga bekerja sama dengan komunitas terkait. Misal acara hari ini tuh bekerja sama dengan komunitas sekolah singgah. Jadi aman Kak."

"Tapi tetep ya, aku boleh ikut hari ini?"

"Kakak pengen banget ikut ya?"

"Dari pada aku kluyuran nggak jelas dan kamu sebel. Hayoo...."

Stairways to HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang