Uhukkk uhukkk
"Keselek gue bgsstt! Ambilin minum gue!" bentak Aldi, lalu Aksa memberikan segelas air putih dan memberikannya pada Aldi.
"Bgst juga, adek gue mau lo embat?!" bentak Aldi.
"Tapi cewe yang di sebelahnya lumayan juga," ujar Aksa.
"Mata keranjang! Lo beneran tertarik?" tanya Aldi yang disusul tawaan dari Arvind.
"Tingkah lakunya random, Di."
"Iya sama kayak kelakuan lo. Coba ya lo pikir waktu dia ulang tahun, gue pernah hampir kena tampar gara gara ngasih kado miniset. Gila kan?!" Aksa menyeruput milkshake coklatnya.
"Yang ada lu yang gila co. Masa iya kasih kado kayak begituan." maki Arvind yang menjitak Aksa." Gua belum suka sih, baru tertarik doang."
"Hebat juga adek gue bisa mikat perhatian playboy cap dajjal ini, " ucap Aldi yang membanggakan ku,"Hati hati aja sih kalau kata gue."
"Emang kenapa?" tanya Arvind.
"Kayak MAUNG," ucap Aldi dan Aksa serempak.
"Wahahahaha...kita liat aja nanti, gue bakalan suka apa enggak,"
"Eh iya btw kalian kenal dari kapan?"
"Semenjak ade lo chat gua,"
Arvind terdiam. Kembali teringat perkenalan singkatnya dua minggu yang lalu dengan ku. Sebenarnya dia terkadang melihat ku saat latihan basket. Aku hanya duduk diam memperhatikan, lalu ketika latihan selesai, aku pun ikut pergi meninggalkan lapangan. Tapi kali ini Arvind tak pernah lagi melihat ku duduk di pinggir lapangan.
"Eh, ada apaan tuh?" Aksa tiba tiba saja bangkit dari tempat duduk.
Arvind menoleh. Perhatiannya teralih pada suara ribut ribut di sekitarnya. Dia tidak dapat melihat jelas karena anak anak sudah berkerumun di meja yang tadi diduduki oleh ku. Merasa penasaran, akhirnya dia berdiri. Barulah terlihat jelas bahwa si biang keributan itu adalah aku. Arvind menganga ketika melihat diriku dengan garangnya memaki dan berteriak di depan Raka.
Arvind tersenyum. Lumayan.
*****
Aku dan Risha baru saja selesai menghabiskan makan siang kami, kali ini Zacky tidak ikut karena istirahat bersama Vian. Ketika bangun dan membalikkan badan, tiba tiba Raka dengan nampan penuh makanan milik nya menabrak ku. Sedetik kemudian, es kelapa milik Raka mendarat mengenai seragam ku dan sisanya terjatuh berhamburan ke lantai. Termasuk ramen, ayam geprek, dan sepiring pudding yang dibelinya beberapa menit yang lalu.
"Raka!" aku menjerit histeris melihat seragam yang ku kenakan menjadi basah dengan beberapa irisan kelapa yang menempel di sana.
"Gomen (maaf),"ujar Raka. Raka tertawa terbahak bahak melihat ekspresi ku yang lucu menahan amarah.
"Kenapa sih lo selalu cari gara gara sama gue? Pokoknya gue gak mau tau, lo harus ganti seragam gue yang basah! Makannya jalan tuh liat liat!" teriak ku. Semua yang ada di kantin pun langsung mengerumuni kami bertiga. Penasaran dengan apa yang terjadi.
"Ya elah. Gak usah dibawa ribet, sekarang gue mau pesen makan lagi," Raka melepas seragam sekolah yang dikenakannya hingga menyisakan T shirt putih yang menempel di tubuhnya. Aku yakin dia sengaja memamerkan otot ototnya yang sedang dalam masa pembentukan. Pamer!

KAMU SEDANG MEMBACA
Zackyla
Teen FictionPersahabatan bukan tentang siapa yang kau kenal paling lama. Tapi tentang dia yang datang ke kehidupanmu dan berkata, "Aku di sini untukmu." lalu membuktikannya, bukan hanya omong kosong saja. Kalau kau ingin tahu siapa sahabatmu, libatkan dirimu...