Part 27

9 1 2
                                    


Apa yang udah gua lakuin tadi ke Kyla?? batin Zacky sambil mengacak ngacak rambutnya dengan kasar.



Di rumah Zacky...


"Tumben nih gak sama Ila, kemana anak mama satunya lagi yang manisnya minta ampun?" tanya Ayu.

"Gak, Ma. Zacky ke kamar dulu," jawab Zacky sambil berjalan menuju kamarnya.


Apa yang ada di dalem pikiran gua. Kenapa gua ngomong gitu tadi?! Luapin semua amarah ke Ila. Tapi apa gunanya sekarang? Astaga.. Pikiran gua kacau, persahabatan gua.. Gua gak bisa tinggal diem, tapi harus apa? Gua nyesel, nyesel... Kenapa gak gua maafin lu aja, bego emang gua bego! Kenapa masalah sepele jadi gede kyk sekarang?


Zacky menundukkan kepalanya di sudut kasur miliknya, Butiran air yang terlihat jatuh setetes demi setetes, mengalir, lalu tangisannya menjadi pecah yang menghilang di ujung pipi dan kini tampak merah padam. Dia benar benar tenggelam dalam lautan tangisan.

Tubuhnya tak kuasa menahan isakan yang sedari tadi dia tahan. Hanya penyesalan yang yang tersisa.... Dia merasakan penyesalan yang amat sesali atas apa yang sudah dia lakukan. Satu bulan berlalu... Kami berdua sudah tidak saling tukar menukar sapa, seperti orang yang tidak saling mengenal. Sebenarnya kami ingin sekali seperti dulu, tetapi ego telah mengalahkan kami.




***



Di rumah Risha dan Vian....


"Ris.. Gua mau nanya,"

"Apa yan??"

"Sebenernya Kyla sama Zacky lagi kenapa si? Kok mereka gak baikan lagi? Apa masalahnya besar? " tanya Vian penasaran.

"Emm.. Sebenernya gini... " jawab Risha menjelaskan secara detail kepada Vian. Vian pun mengerti, ternyata itu biang masalahnya. "Ini harusnya kesalahan gue, tapi kenapa mereka yang harus berantem? Vian... Gue takut kalau mereka gak baikan lagi. Hiks,"

"Udah kejadian Ris, sekarang kita harus buat mereka baikan lagi."

"Iyaa harus!"

"Sini deh gua bisikin, gua punya rencana, "

"..."

"Gimana?"

"Em.. Tapi yakin yan bakalan berhasil?" tanya Risha ragu.

"Harus yakin! Ini tujuan gua masuk osis buat jaga jaga. Aowkaiwk, "

"Okay kalau gitu!!"



***


Pada saat mata pelajaran fisika... Mereka ditugaskan untuk bekerja kelompok dan sayangnya pemilihan anggota kelompok dipilih oleh guru itu sendiri. Lebih sialnya lagi aku satu kelompok dengan Raka, Gibran dan Satria. Aku merasa sedikit ragu dengan kemampuan mereka, tetapi untungnya disana ada Satria yang lebih bisa diandalkan daripada keduanya.

"Hemm, gak ada soal yg lebih gampang apa?" tanya Gibran yang berfikir keras.

"Susah semua nih," kata Raka sambil mengerucutkan bibirnya.

ZackylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang