Part 38

1 0 0
                                    

Baru saja ketika Arvind membuka pintu untukku, tiba tiba hujan turun dengan derasnya membasahi tubuh kami. Membuat sekujur tubuh menjadi basah kuyup! Dengan sigap Arvind membawa ku ke dalam rumahnya, dia tak memprediksi jika hari ini akan turun hujan padahal di sepanjang perjalanan menuju rumah hanya ada panasnya terik matahari.

"Duhh mana deras banget hujan nya," keluh ku yang sedikit gemetaran.

"Maaf yaa, ku kira gak akan hujan," kata nya. "Kamu keding-"

Aku menatap Arvind dengan kebingungan karena tak melanjutkan perkataannya. Dia memalingkan wajah, mukanya memerah dan tak berani menatap kearahku sedikitpun.

"Kak?"

"..."

Saat aku akan menggenggam tangan Arvind, dia sudah lebih dulu masuk kedalam kamarnya. Apasih? Pikirku.

Selang beberapa detik, dia keluar dari lalu memberikan hoodie miliknya kepada ku. Namun masih dalam kondisi yang sama seperti sebelumnya. Tak berani menatap kearah ku.

"Kenapa deh?"

"Udahh pake ajaaaa."

"Gak mau!"

"Cepet pake sayangg."ujar Arvind yang akhirnya menatap diriku. "Li- Liat kemeja mu..."

Sial.

Tanpa sadar kini lekukan tubuh ku terlihat sangat jelas. Aku terkejut ditambah tersipu malu. Bisa bisa nya aku tak memperhatikan diri sendiri.

Aku tahu bahwa kemeja yang ku kenakan saat ini bukan lah berwarna cerah, tetapi tetap saja sedikit tembus pandang. Sungguh memalukan!

"S..Sini Hoodie nya," Kata ku sambil mengambil hoodie milik Arvind dari genggaman tangan nya.

"Ga-Ganti baju nya di kamar ku aja."

Dengan cepat aku memasukki kamarnya tanpa mengucapkan apapun. 

Aaaaa malu malu in diri sendiri! Pikirku.

Ketika selesai mengganti pakaian, tercium jelas wangi yang khas dari hoodie yang ku kenakan saat ini. Aku merasa senang namun sedikit canggung jika harus memikirkan kejadian yang sebelumnya.

Aku menatap cermin yang bersandar pada dinding kamarnya, menyemangati diri untuk menghilangkan rasa canggung yang masih tersisa. "Ayok! Pasti bisa!"

Setelah itu aku memutuskan untuk keluar dari kamar,  karena tak mau membuat pria itu menunggu lama. 

Aku melemparkan senyuman ku kepadanya. "Wangi nya mirip wangi kk!"

Darisana, aku melihat wajah Arvind kembali memerah. Tersipu malu. Pandangan nya kini tak berhenti, sama sekali tak teralihkan.

Arvind tahu bahwa wanita yang di hadapan nya saat ini selalu tampak cantik, tetapi saat ini dia merasa bahwa aku jauh lebih cantik dari biasanya. Terlebih lagi yang ku pakai saat ini adalah hoodie miliknya.

Rasanya secara tak langsung seperti sedang memeluknya. Pikir Arvind.

"Aneh ya?" Tanya ku sambil menarik bagian bawah hoodie.

Arvind menggeleng pelan. "Enggak kok, kamu kurang nyaman pake hoodie ya?"

"E-Eh engga... Cuma sedikit kebesaran aja."

"I-Iyaa, itu kan ukuran ku. Mirip orang orangan sawahh,"

"Ih nyebelin!"

"Hahaha maaf yaa sayang, aku ganti baju dulu ya? Duduk gihh sambil nonton film." ucapnya yang mengelus lembut kepala ku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ZackylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang