"Ayo pemirsa kita lihat siapa yang akan memenangkan pertandingan ini???" kata ku yang menirukan gaya bicara pembawa acara.
Semua murid di kelas tersebut bersorak untuk mereka berdua..... Memang kegabutan yang sangat nyata di kelas satu ini.
Tiba tiba datang sekelompok lelaki yang datang ke kelas mereka. Dan pada saat itu juga mendadak situasi kelas menjadi hening.
"EH? Kok kesini si anjir!!! Lagi seru juga!"
"Gua kesini jg ada tujuannya kali," kata Aldi.
"Nah iya, ada yg minat ikut ekskul basket?? Pendaftaran yang di awal kan udah ditutup. Nah sekarang ada yang minat??" tanya Arvind.
Saat itu juga keadaan di dalam kelas menjadi ricuh akibat kedatangan mereka. Ya tentu saja kelas karena kedatangan para cogan, terutama para siswi. Mereka tak segan segan mengambil gambar dari pemilik wajah tampan ketiga orang tersebut.
"Bagi yang ikut, nanti pulang sekolah kumpul di lapangan basket." ucap Aksa, lalu mereka bertiga meninggalkan kelas tersebut.
"Eh kalian ikut kann? Temenin gue." paksa ku. Raka dan Vian pun mengangguk, kecuali Risha. Karena dia telah bergabung di tim cheerleader. "Ky, lu masih tetep gk pingin join?"
"Masih sama kayak jawaban gua yang dulu," aku pun mengerti alasan mengapa Zacky tak ingin bergabung dalam tim basket.
***
Di lapangan basket sepulang sekolah..
"La, kok kakel yang tadi tebar senyum belum juga datang kesini ya?" tanya Vian.
"Gak tau gue juga, mungkin lagi ada urusan mendadak?"
"Mabal kali," celetuk Raka.
"Sok tau amat si lu, kenal dia aja kgk." cibir ku. "Tuh liat dateng!"
"Sorry telat," ucap Aksa yang belakangnya disusul Arvind.
"Sorry soalnya tadi kita harus fotocopy formulir pendaftaran buat kalian," kata Arvind dengan napas terengah engah.
"Santuy aja kak," jawab ku.
"No problem," kata Vian. Dan Raka hanya menjawabnya dengan tatapan datar.
"Oiya gua hampir lupa, nih kalian isi dulu kertasnya. Selengkap lengkapnya." ujar Arvind pada mereka bertiga dan siswa siswi yang meminati ekskul tersebut. Dan mereka pun mengambil satu satu dari Arvind.
Setelah beberapa menit....
"Vian,, Rak,, biar gue aja yang ngumpulin ke kakelnya?" pinta ku.
"Heemm," jawab keduanya sambil memberikan formulir pendaftaran kami bertiga. Aku pun bergegas memberikannya pada Arvind.
"Ini kak,"
"Ah iya... Thanks ya, La. Btw banyak banget ya yg join cewe cewe."
"Ya iyaa lah aduh, mereka terpesona ama kakak.Tapi makasih buat apa?"
"Dasarr... Makasih buat nyuruh temen temen lu masuk ke tim basket."
"Mereka ikut bukan karna paksaan dari gue, tapi emang ada keinginan buat masuk tim basket kali? Atau mereka ingin diliat keren juga? "

KAMU SEDANG MEMBACA
Zackyla
Teen FictionPersahabatan bukan tentang siapa yang kau kenal paling lama. Tapi tentang dia yang datang ke kehidupanmu dan berkata, "Aku di sini untukmu." lalu membuktikannya, bukan hanya omong kosong saja. Kalau kau ingin tahu siapa sahabatmu, libatkan dirimu...