Part 11

30 7 2
                                    

"Siapa takut! Deal! " bentak Raka sambil menjabat tangan ku.

"Deal!" ujar ku yang disusul senyuman angkuh.

"Go Girl," Risha yang menyemangati ku.

"Good boy," puji Gibran pada Raka.

Ga paham lagi gue sama jalan pikir otak mereka. Gabut amat nyari vote, pikir Zacky.

"Let's win this challenge," Raka mengeluarkan senyuman licik.

"Ky, Vian, Ris, bantuin gue!" pinta ku dengan nada sedikit memaksa.

"Sat! Lu sama Gibran bantuin gue!" paksa Raka.

Semua siswa dan siswi yang berada di kelas mereka menjadi semakin penasaran, siapa yang akan memenangkan tantangan ini. Mereka harus mengumpulkan suara dari 1.172 siswa/siswi. Akhirnya aku, Zacky, Risha, Vian, Raka, Satria dan Gibran berpencar mengumpulkan suara sebelum jam istirahat berakhir. Mereka bersusah payah menanyakan pada semua murid yang berada di sekolah itu, mulai dari seangkatan sampai kakak kelas. Mengumpulkan suara mana yang lebih sering disakiti dan tersakiti adalah hal yang sangat konyol dan bisa dibilang mereka gabut brutal.

Aku berfikir bahwa yang tersisa hanyalah Aldi, Aksa dan Arvind yang belum di tanyai, tak lama kemudian aku menemukan sosok Aldi bersama teman temannya yang sedang berjalan santai di wilayah taman sekolah, lalu dengan sigap amu berlari sekuat tenaga ku untuk menghampiri Aldi.

"Bangal!"

"Buset, lu kenapa deh?" tanya Aldi.

"Gini bang..... Gue dikasih tantangan sama cowok brengsek, kalau gue kalah berarti kena hukuman! Gue harus menang dong makannya gue minta bantuan lo.... " ucap ku sambil mengatur nafas yang tak beraturan.

"Ngapain terima tantangannya? Buang buang waktu." 

"Ini masalah dunia akhirat bang!"

"Dunia akhirat? Yang ada otak lu sekarat,"

"Pokoknya bantuin ah elah!"

"Kacang kacang, cangcimen cangcimen, mau beli mizon nya Mas? Mbak?" celetuk Aksa.

"Bukan temen gue," kata Arvind sambil mengangkat kedua tangan layaknya seorang penjahat yang sudah menyerah pada polisi.

"Bang... temen lu gila nya kumat. " ujar ku mengejek Aksa.

"Iya tuh, udah pantes gayanya. Tinggal diem di lampu merah," timpal Aldi.

"Lu kakak beradik sama sama pengen gue smackdown kali ya? " kesal Aksa.

"Dasar baperan," cibir ku. "Bang bantuin gue ngapa, cuma mau nanya doang."

"Iya buruan lama amat."

"Menurut lu yang paling sering disakitin atau nyakitin tu cewek apa cowok??"

"Cewek paling sering nyakitin, cowok tersakiti. Contohnya lu, lu suka mukul gue kalau lagi ketawa."

"Sumpah bang lu jahat fitnah dajal lu."

"Tapi emang bener kn?"

"Serah lu, bang Sa!" sapa ku pada Aksa.

"Apa lu!" sinis Aksa.

"Baperan amat ya lord Gue mau nanyaaa.... Yang sering disakitin atau nyakitin cewek apa cowok???"

"Yang nyakitin cewek lah! Cowok selalu berusaha buat ngerti kode kodean yang dikasih ceweknya tapi tetep aja masih dibilang gak peka, sakitt gak berdarah. "

"Ututu yang sabar bang, makannya cari cewek jangan yang gak ngasih kode kodean.. "

"Pasti sabarrr gue," ucap Aksa sambil mengelus dadanya.

ZackylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang