Haloha Annyeong!
Yuk ah, baca!Vote doeloe! 🌟🌟🌟
Happy reading! 💕💕💕***
Ternyata, menjadi seorang ibu sangatlah tidak mudah. Selain lelah untuk mengurus anak secara fisik, ibu juga dituntut untuk mendidik perilaku anak sebaik mungkin. Anak yang baik harus memiliki kesopanan yang santun, sadar akan kedisiplinan, dan menyayangi orang-orang yang ada di sekitarnya. Dan fase melelahkan semacam itu sedang Nara alami saat ini.
Setiap pagi, Nara harus memandikan Kyra. Pada malamnya, membantu anaknya itu mengerjakan tugas dan dilanjutkan dengan mendongeng. Belum lagi, Nara harus mempersiapkan sarapan untuk semua orang. Karena sudah dua minggu ini, dapur adalah area kekuasaannya. Siangnya, Nara harus bisa memutar otak untuk mengadakan permainan yang bisa meningkatkan kecerdasan Kyra. Seperti bermain lego, petak umpet, sampai mewarnai lantai dengan berbagai macam krayon. Begitu kegiatan Nara setiap hari, selalu ada sangkut pautnya dengan Kyra.
Nara mengeluh? Tentu saja tidak. Dia bersyukur bisa merasakan kelelahan yang dialaminya itu selama dua minggu ini. Walaupun, Nara tidak pernah ada di posisi Kyra selama hidupnya.
Dan hari libur ini, Nara bisa mengajak Kyra ke Hyde Park setelah mendapat izin dari Keylan. Tidak sepenuhnya, karena Eric saat ini ada di tengah-tengah mereka. Terpaksa dia harus mengutus Eric karena ada sidang penting yang benar-benar harus dimenangkan.
Dengan menggunakan karpet khusus piknik, Nara duduk selonjoran sambil menatap interaksi Kyra dengan Eric yang sedang bermain balon sabun. Sudut bibirnya terangkat lebar begitu mendengar tawa riang Kyra. Sesekali dia juga melirik Eric yang kebanyakan memperlihatkan wajah absurd-nya.
"Bunda, Kyra mau ice cream!"
Nara mengikuti arah tunjuk Kyra. Ternyata ada satu truk ice cream yang sedang di kerumuni banyak anak kecil. Nara juga, jadi ingin hanya dengan melihat gambar ice cream kartun. Akhirnya Nara berjalan mendekati kerumunan anak kecil setelah mengambil beberapa lembar uang yang tadi pagi Keylan beri.
Begitu sampai di truk, Nara terpaku menonton acara berita yang menampilkan wajah Keylan. Ekspresinya dingin, tegas, sekaligus menakutkan. Keylan berbicara dengan lantang di depan hakim. Ternyata kasus ini yang membuat Keylan sibuk sampai selalu pulang larut malam? Percobaan pembunuhan perdana menteri Inggris yang dilakukan warga sipil.
"In the meantime, we state that Christ is not guilty. At the next meeting, we called members of parliament, Mr. Jacob, to join in supporting the session. Our trial is closed."
Tanpa sadar, Nara tersenyum ketika melihat Keylan dipeluk oleh seorang pria bule, yang kemungkinan bernama Christ itu. Dan senyum ketulusan Keylan juga tampak begitu menonjol di mata Nara. Meski hubungan mereka sudah baik, setidaknya sebagai orang tua untuk Kyra, tetap saja Keylan irit senyum.
Saat hendak memesan ice cream, penjual di depan Nara justru tersenyum melihatnya. Membuat Nara bingung dan hanya bisa memperlihatkan wajah bodoh.
"Mrs. Rumenang, right?" kata Bule Penjual itu.
"Huh?" Nara malah mengangkat kedua alisnya.
"You are Mr. Keylan's wife, aren't you?" Bule Penjual itu menunjuk layar televisi yang masih menampilkan wajah Keylan sebelum akhirnya menampilkan wajah host yang membaca berita selanjutnya. "I'm right, it's you, maam."
"Yes, I am," akhirnya Nara mengangguk sambil tersenyum canggung. Dia tidak salah 'kan mengaku sebagai istri Keylan? Mereka sudah punya Kyra, Keylan juga menunjukkan surat nikah yang sah pada hari itu. Hari dimana Nara bangun dari koma, katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enigma [Tamat]
General FictionInara hanya gadis biasa berusia 18 tahun yang tumbuh besar di panti asuhan. Tidak ada waktu untuk memikirkan asmara, yang ia tahu hanya bekerja untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah. Dia merasa memiliki kewajiban untuk membantu ekonomi panti. Tapi t...