Haloha Annyeong!
Gatau nih gw update lagi malem ini. Iya, gw lagi aneh-anehnya v_vVote doeloe, gw udah baik loh update lagi malem ini 🌟🌟🌟
Happy reading! 💕💕💕***
Nara memandang wajah damai Keylan dengan perasaan campur aduk. Di satu sisi, Nara benar-benar berterima kasih pada Keylan yang sudah mau menampungnya di rumah mewah milik pria itu. Di sisi lainnya, Nara merasa bersalah. Entahlah karena apa, yang jelas rasanya begitu menyesakkan.
Dan yang paling dominan, Nara merasa ketakutan. Keylan teramat sering mengatakan bahwa ia sangat mencintai Nara. Bahkan dalam satu hari, entah berapa kali pria itu mengatakan hal serupa tentang cinta. Tapi tadi malam, Keylan berubah menjadi seorang iblis. Mau mati rasanya jika Nara mengingat itu.
Sudah berusaha menghindar dengan tidur di kamar Kyra, Keylan justru ada di sisi ranjang yang lainnya. Wajah lelahnya tampak jelas, sampai Nara rasanya ingin membantu mengurangi beban yang ada di pundak Keylan. Tangan yang Nara kira akan menghabisi nyawanya tadi malam, saat ini tengah memeluk putri dari rumah ini, Kyra.
Mengapa ada begitu banyak misteri di rumah tangga mereka? Foto pernikahan yang tampak tidak bahagia, penegasan bahwa Keylan hanya mencintai Nara yang justru terasa begitu ganjal, hingga pertanyaan Putri tentang apakah Nara masih bersama suaminya.
"Apa kita nikah dengan tidak berlandaskan cinta, Bos?" Nara membatin di tengah-tengah lamunannya.
Tapi sekali lagi, dalam satu hari bisa puluhan kali Keylan menegaskan bahwa dia mencintai istrinya. Nara tahu, hatinya belum bergerak lebih dari sekedar berkomitmen untuk Kyra semata. Nara bertahan hanya untuk memberi kebahagiaan pada Kyra. Dia yakin, belum ada rasa cinta untuk Keylan.
Begitu terlihat pergerakan kecil dari Keylan, cepat-cepat Nara memejamkan matanya, berpura-pura tidur. Rasanya pasti tidak akan nyaman jika beradu pandang setelah kejadian yang tidak mengenakan semalam. Nara hanya berharap Keylan tidak akan membangunkannya.
"Good morning, Princess."
Nara semakin mengerutkan kelopak matanya begitu mendengar suara serak Keylan yang diikuti dengan suara kecupan. Sepertinya, Keylan telah mencium Kyra.
Selanjutnya, yang Nara rasakan adalah pergerakan kasur yang semakin beringsut di sisinya.
"Good morning, My Love," Nara bisa merasakan sebuah kecupan di dahinya.
Nara membuka matanya begitu mendengar suara decitan pintu yang tertutup. Tangan kanannya bergerak menyentuh dada. Di mana jantung Nara sudah bergerak tidak terkendali.
Tentang pemikirannya sekitar 3 menit yang lalu, Nara mulai ragu. Benarkah ia tidak memiliki perasaan apapun terhadap Keylan?
♨♨♨
Seperti beberapa minggu yang lalu, saat ini Nara sedang duduk di gazebo sambil memperhatikan riak air kolam renang. Pikirannya masih kalut, terlampau bingung dengan perubahan Keylan yang bisa terjadi hanya dalam hitungan detik. Keylan yang memandangnya dengan penuh kelembutan, penuh rasa takut akan kehilangan, bisa berubah menjadi Keylan yang otoriter dan egois.
Selain itu, tolong jelaskan apa yang terjadi pada jantung Nara tadi pagi. Berulang kali dia memandang wajah Keylan yang dingin, jantungnya selalu berdetak tak karuan. Bahkan, ketika tak sengaja hidungnya menangkap wangi parfum khas Keylan, darahnya berdesir menghangat ke seluruh tubuh.
Tanpa sepatah kata pun, Keylan pergi kerja begitu saja. Padahal sebelumnya, Keylan biasa untuk mengucapkan kata cinta tepat sebelum dia pergi, tak lupa dengan lambaian tangan dari jendela mobil untuk Nara yang masih berdiri di depan pintu. Tapi pagi itu, semuanya terasa begitu hambar. Tidak ada Keylan yang tanpa segan mengatakan kata cinta atau mengecup keningnya di depan orang lain. Dan, mengapa Keylan yang begitu bisa sangat berpengaruh terhadap suasana hati Nara?
KAMU SEDANG MEMBACA
Enigma [Tamat]
Ficción GeneralInara hanya gadis biasa berusia 18 tahun yang tumbuh besar di panti asuhan. Tidak ada waktu untuk memikirkan asmara, yang ia tahu hanya bekerja untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah. Dia merasa memiliki kewajiban untuk membantu ekonomi panti. Tapi t...