Haloha Annyeong!
Wah, banyak ya yang minta Keylan lepasin Nara. Segala ada yang nyuruh Nara nikah ke Eric ^ω^Vote ye, vote! 🌟🌟🌟
Happy reading! 💕💕💕***
Keylan langsung menatap Nara tajam. Begitu tajam, seakan-akan Nara bisa terbelah dua hanya karena tatapan matanya. Gigi Keylan sudah bergemeletuk. Dan kedua tangannya sudah terkepal kuat.
"Cerai?! Berani-beraninya kamu mengatakan kata laknat itu depan saya?!" geram Keylan.
Dia sudah cukup bersabar menghadapi istrinya. Mendengar kalimat yang paling anti di hidupnya sudah cukup membuat Keylan marah sebesar-besarnya. Apalagi jika itu keluar dari bibir Nara, dia siap menjadi monster.
Satu langkah, Keylan mendekati Nara. Wajah penuh menantang yang sedari tadi Nara tunjukkan kini menciut. Berganti ekspresi takut. Dalam hati Keylan bersorak, sudah sepatutnya Nara takut padanya. Badan mungil Nara sudah beringsut menjauhi Keylan.
"Kamu istri saya," ucap Keylan sambil terus maju perlahan, membuat Nara semakin tersudutkan. "Selamanya, akan tetap menjadi istri saya. Camkan itu, Sayang!"
"Bu... bukankah itu yang Mas mau, tepat sebelum aku kecelakaan?"
Mati! Posisi tubuh Nara saat ini benar-benar merugikan. Terduduk di kursi dan Keylan berdiri menjulang di depannya. Semakin tidak bisa berkutik ketika Keylan membungkuk dan mengurung Nara dengan kedua tangan kekarnya.
Keylan menyeringai, membuat seluruh bulu kuduk Nara berdiri saat itu juga. Manik mata hitam Keylan saat ini benar-benar menjerumuskan Nara ke dalam ketakutan.
"Itu bukan kemauan saya," sanggah Keylan dengan mudah. "Saya diracuni oleh Rose. Untuk apa mempertahankan rumah tangga yang jelas akan hancur?"
"Lalu, apa bedanya dengan sekarang?" Nara berusaha menyembunyikan ketakutannya dengan terus menjawab perkataan Keylan.
"Saya akan mengerahkan seluruh kekuatan saya untuk mempertahankan rumah tangga kita. Termasuk menjadi tuli ketika kamu meminta cerai."
Eric benar, suaminya itu berengsek! Dia sendiri yang mengahancurkan rumah tangga mereka. Menjalin kasih dengan wanita lain sampai memiliki anak. Dan ketika Nara meminta cerai untuk kebahagiaan masing-masing, Keylan menolaknya mentah-mentah.
Nara semakin gemetaran ketika Keylan mengusap dagu mulusnya dengan gerakan lambat. Meski sentuhannya lembut, tapi itu yang membuat Nara ketakutan setengah mati.
"Lagi pula, kamu tidak akan bisa lepas dari saya. Kita punya Kyra."
Nafas Nara tertahan hanya sampai tenggorokan. Bedebah! Keberadaan Kyra dijadikan senjata untuk Keylan. Ayah macam apa dia itu?!
Memberanikan diri, Nara mengangkat tatapannya kepada Keylan. "Bang Eric bisa jadi ayah Kyra."
Braakk!!!
Hanya dengan satu detik meja kayu yang selalu menemani Nara ketika melamun di balkon hancur di tangan Keylan. Saking terkejut, Nara sampai memejamkan matanya erat-erat. Dia bisa mendengar hembusan nafas kasar Keylan. Suaminya emosi, Nara tahu itu.
Nara meringis ketika pegangan Keylan di dagunya kian menguat. Mencengkram tulang rahang Nara, sampai rasanya akan remuk.
"Kamu mau menjadi alasan saya membunuh sahabat saya sendiri?!"
Psikopat?! Monster?! Iblis?! Keylan tidak peduli julukan apa yang istrinya sematkan saat ini. Dia akan selalu hilang kendali jika itu menyangkut Nara.
Berbagi istrinya dengan pria lain? Ada yang menggantikannya sebagai ayah untuk Kyra? Cih, siapkan liang lahat untuk pria itu!
KAMU SEDANG MEMBACA
Enigma [Tamat]
General FictionInara hanya gadis biasa berusia 18 tahun yang tumbuh besar di panti asuhan. Tidak ada waktu untuk memikirkan asmara, yang ia tahu hanya bekerja untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah. Dia merasa memiliki kewajiban untuk membantu ekonomi panti. Tapi t...