17. Ayah Kyra

24.9K 1.8K 36
                                    

Haloha Annyeong!
Maaf banget yaa kemaren ngga up. Gw sakit kemaren. Meriang, rindu kasih sayang Chanyeol.

Vote doeloe! 🌟🌟🌟
Happy reading! 💕💕💕

***

Seminggu ini Keylan benar-benar sibuk. Bahkan, beberapa kali pria itu memutuskan untuk tidur di firma hukumnya. Datang ke rumah hanya untuk membersihkan diri, kemudian berangkat menjelang siang setelah makan masakan Nara. Kesibukannya itu membuat Keylan hampir tidak pernah melihat Kyra.

Ini karena Keylan sedang mengatasi kasus selebriti terkenal Inggris, Jeslyn Dawson. Model pakaian dalam terkenal itu baru saja mendapatkan perlakuan tidak senonoh dari salah satu anggota parlemen Inggris.

Beritanya bukan lagi rahasia, sudah disiarkan di banyak stasiun TV nasional sampai internasional. Nara juga menontonnya. Jika bukan Keylan yang mengatasi kasus ini, tentu saja Nara akan bersikap masa bodoh. Nara menyayangkan apa yang terjadi pada Jeslyn. Perasaan terbesarnya, ia khawatir.

Meski tidak terlalu paham akan kehidupan orang bule Inggris karena lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, setidaknya Nara paham apa yang dihadapi oleh Keylan. Anggota pemerintahan tentu saja memiliki banyak uang dan kekuasaan, itu bisa dijadikan alat untuk memutarbalikkan fakta. Yang terparahnya, mencelakai Keylan sebagai pengacara Jeslyn.

Nara mengusap rambut Kyra dengan penuh sayang. Anak itu akhir-akhir ini sedikit cengeng, mungkin saja karena merindukan sosok ayah yang biasanya selalu menjadikan Kyra prioritas di atas segalanya. Nara membiarkan suara televisi memenuhi seluruh ruangan keluarga. Pikirannya kosong.

Drrtt... Drrtt...

Nara tersenyum melihat nama yang tertampang di layar ponselnya. Keylan yang menelepon. Lihatlah, Nara bahkan sangat jarang membawa benda pipih itu. Tapi karena kesibukan Keylan, Nara selalu membawanya kemana-mana. Sampai kamar mandi.

"Hallo," sapa Nara.

"Hallo, Ra. Sedang apa?"

Hati Nara terenyuh mendengar suara berat Keylan. Jelas sekali pria satu itu sedang kelelahan. Jika bisa, Nara saja yang tinggal di firma hukum milik Keylan dan merawat suaminya.

"Lagi nonton kartun, nemenin Kyra. Eh, dia malah tidur," Nara tersenyum sambil mengecup singkat pipi Kyra.

"Sambil peluk kamu? Saya jadi mau," goda Keylan dari seberang sana.

"Mas," peringat Nara. Meski lewat telepon, tetap saja Nara malu. Apalagi jika mengingat kejadian di dapur hari itu. "Mas udah makan?"

"Sudah. Tadi, bersama Charles."

Charles adalah sekretaris Keylan, itu yang Nara tahu. Bahkan yang ia dengar, Charles juga ikut tidur di kantor, menemani Keylan. Jika Nara punya kesempatan untuk bertemu dengan Charles, dia akan mengatakan banyak terima kasih. Setidaknya Charles bisa menjadi teman mengobrol suaminya di sana, Keylan tidak akan kesepian.

"Besok...," ucapan Keylan menggantung.

"Kalo emang Mas nggak bisa dateng, nggak apa-apa. Nanti biar aku yang kasih pengertian sama Kyra. Mas tenang aja, Kyra anak yang pengertian. Yang penting, Mas fokus sama persidangan."

Besok adalah hari perlombaan memasak di sekolah Kyra. Undangan sudah diterima kekuarga Keylan sekitar tiga hari yang lalu. Di sana tercetak jelas, ibu dari murid ikut serta dalam perlombaan, sedangkan ayah murid bisa memberi dukungan dari bangku penonton.

Kyra sudah menanyakan tentang hadir tidaknya Keylan di perlombaan nanti akhir-akhir ini, hanya dibalas senyuman oleh Nara. Sayang sekali, di hari yang sama, Keylan harus menghadiri persidangan.

Enigma [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang