Haloha Annyeong!
Gausah ngomong apa-apa lagi deh ya, gw kebanyakan bacod.Vote doeloe! 🌟🌟🌟
Happy reading! 💕💕💕***
Mobil mewah Keylan sudah berhenti di depan pintu utama rumahnya.
“Kamu turun di sini, ya? Saya mau langsung masukkan mobil ke garasi,” ucap Keylan tanpa melihat Nara.
Beberapa detik menunggu respon dari Nara, tidak kunjung diterima oleh Keylan. Pria itu menghembuskan nafas panjang begitu melihat bagaimana keadaan istrinya. Nara tertidur dengan posisi menghadap jendela. Kepalanya benar-benar condong ke kiri, pasti rasanya sangat pegal.
Tidak lagi berfikir, Keylan langsung memasukkan mobil ke garasi tepat di samping pintu utama rumahnya. Dengan penuh kehati-hatian, Keylan memangku Nara keluar dari mobil. Dia benar-benar gugup, jantungnya juga tidak bisa diajak kompromi. Di sisi lain, karena yang ada di pangkuannya saat ini adalah orang yang dia cintai, di sisi lain dia tidak mau membangunkan Nara.
Melihat bagaimana lelapnya Nara tertidur, Keylan jadi merasa bersalah. Tiga hari dirawat di rumah sakit, bukannya istirahat, Nara justru harus jalan-jalan karena diajak oleh Keylan. Bahkan setelah makan malam tadi, bukannya langsung pulang, Keylan justru mengajak Nara jalan-jalan di trotoar kota London. Mereka baru pulang saat rumah sudah sepi.
Pelan-pelan Keylan merebahkan tubuh Nara di atas kasur. Dia berdiri memperhatikan penampilan Nara. Istrinya itu masih menggunakan jeans dan kemeja tadi pagi. Pasti rasanya tidak akan nyaman jika harus tidur dengan pakaian seperti itu.
Keylan memutuskan untuk turun, mengetuk pintu kamar Bu Titus, meski tahu bahwa asisten rumah tangganya itu sudah tidur.
“Sudah pulang, Tuan?” tanya Bu Titus sambil mengucek matanya.
“Baru sampai,” jawab Keylan. “Bisa tolong bersihkan badan istri saya? Sekalian tolong ganti bajunya.”
“Baik, Tuan,” Bu Titus langsung bergerak ke lantai dua.
Sementara itu, Keylan justru masuk ke kamar Kyra. Anaknya sudah tidur begitu lelap. Pantas saja, sekarang sudah pukul sebelas malam. Keylan juga bisa pastikan, Kyra merengek seharian ini, minta cepat-cepat bertemu dengan bundanya. Tapi hari ini saja, Keylan ingin memonopoli Nara. Tidak membaginya dengan siapapun. Termasuk Kyra.
“I'm so sorry, princess,” ucap Keylan sambil mencium pipi Kyra. Setelah itu, dia naik ke lantai dua. Seharian bersantai-santai, membuat Keylan harus begadang malam ini.
♨♨♨
Baru kali ini Nara kesiangan bangun. Bahkan dia sampai meminta Bu Titus yang mengurus Kyra, sementara dia sibuk perang di dapur. Sama halnya dengan Keylan, pria itu masih menggunakan pakaian rapihnya di kamar.
Ingin menangis rasanya, badannya pegal, masih ada sedikit pusing, dan sekarang Nara justru kesiangan. Rasa bersalah ini semakin menumpuk ketika melihat bagaimana ekspresi yang diperlihatkan Kyra. Cemberut dan murung, sampai tidak mau melihat ke arahnya.
Nara membawa panci berisi sup ayam dengan penuh hati-hati karena masih panas. Dia menyempatkan diri untuk mencium singkat Kyra, kemudian masuk kembali ke dapur untuk membawa nasi. Kembali menata meja, lalu membawa telur mata sapi dan tiga gelas jus alpukat di kedua tangannya.
“Good morning,” sapa Keylan kepada putri kecilnya.
Jika biasanya Kyra akan membalas sapaan Keyla dengan senyum riangnya, kali ini gadis kecil itu hanya beringsut di tempat. Menganggap kehadiran ayahnya seakan bukan apa-apa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Enigma [Tamat]
قصص عامةInara hanya gadis biasa berusia 18 tahun yang tumbuh besar di panti asuhan. Tidak ada waktu untuk memikirkan asmara, yang ia tahu hanya bekerja untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah. Dia merasa memiliki kewajiban untuk membantu ekonomi panti. Tapi t...