Haloha Annyeong!
Plis jangan tanya kenapa gw apdet malem ini. Gw lagi mau aja
Dan maaf banget kemaren banyak typo. Gw pake speech to text, jadi pada ngaco gitu. Hehe...Vote doeloe! 🌟🌟🌟
Happy reading! 💕💕💕***
Nara memasuki rumah Rose dengan sedikit ragu. Pasalnya, di sini hanya Rose yang mengenali Nara. Meskipun memiliki keyakinan bahwa semua orang di dunia ini baik, tetap saja Nara harus berhati-hati.
"I'm so sorry, it's just a little house," imbuh Rose sambil menyimpan kantong belanjanya di meja dapur.
Rumah Rose memang sederhana, tampak sangat berbeda jauh dengan rumah Keylan. Bahkan, tidak ada televisi di ruang tamu. Sofa dan peralatan lainnya sepertinya sudah sangat lama. Dapur juga bisa dilihat langsung dari ruang tamu, dengan ukurannya yang kecil.
Berbeda dengan rumah Keylan yang memiliki banyak foto, rumah Rose hanya menampilkan satu buah foto bayi lucu. Dan sekali lagi, Nara tertarik akan sebuah foto.
"This is your son?" tanya Nara sambil berdiri di depan foto besar yang menampilkan seorang bayi.
"Yeah," singkat Rose sambil menata beberapa kue di atas piring.
Nara hanya mengangguk, lalu memutuskan untuk duduk di atas sofa. Dia melihat bagaimana kegiatan Rose untuk menjamu tamu. Sudah sangat lama rasanya Nara tidak ada di posisi itu. Hampir semua pekerjaan rumah diserahkan kepada Bu Titus. Mengepel tadi pagi pun, itu karena tidak ada orang di rumah.
"Thank you," Nara menyambut baik kue yang diberikan Rose, dia sudah sangat kelaparan.
Rose hanya tersenyum tipis melihat bagaimana lahapnya Nara makan. Dia sendiri tidak pernah menyangka jika istri seorang Keylan Rumenang bisa ada di rumahnya yang kumuh. Ya, dia hanya tinggal di rumah susun sederhana.
"Where is your husband? I mean, it looks like you're not a typical people who get out of the house alone as last. Moreover, the news saying that you recently recovered from illness," Rose memulai pembicaraan.
Nara menghentikan acara makannya terlebih dahulu. Dia tersenyum bodoh ke arah Rose. Memang, Nara menjadi gelandang London siang ini karena kebodohannya sendiri.
"My daughter had problems in her school, and I just want to go there. I'm so stupid, to just leave without knowing the address. Without money, without phone, and I become a bum."
Tanpa Nara kira, Rose meledakkan tawanya saat itu juga. Sudah cantik, sekarang dia memperlihatkan bagaimana merdunya tawa seorang bule London di hadapan orang Indonesia yang tidak tahu apa-apa. Nara sempat terkesima. Bukannya marah karena ditertawakan, Nara sendiri rasanya juga ingin tertawa.
"Sorry, I just think it's so funny. You are Nara Rumenang, wife of Indonesians great lawyer."
"That great man is my husband. I'm just an ordinary wife."
"No, you are a great wife for Mr. Keylan. I'm sure."
Nara terdiam mendengar perkataan Rose. Layaknya tinggal di Indonesia, pengacara kondang, pengusaha sukses, atau bahkan selebriti aplikasi tertentu, sudah pasti dikenal khalayak ramai. Sepertinya, tinggal di Inggris juga mempunyai sistem semacam itu.
Mungkin saja, jika pakaian dan penampilan Nara lebih baik, seperti kemarin, pasti sudah banyak orang yang menolongnya. Dengan alasan, karena dia adalah istri seorang pengacara sukses. Tapi kini, ia berada di salah satu rumah susun London, makan siang dengan biskuit dan teh chamomile. Rose, yang menolong Nara dari kelaparan. Padahal penampilan Nara benar-benar ala kadarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enigma [Tamat]
General FictionInara hanya gadis biasa berusia 18 tahun yang tumbuh besar di panti asuhan. Tidak ada waktu untuk memikirkan asmara, yang ia tahu hanya bekerja untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah. Dia merasa memiliki kewajiban untuk membantu ekonomi panti. Tapi t...