chapter 28

702 74 19
                                    

Vote dulu,gausah banyak protes kenapa up nya dikit🙄

Jungkook kini duduk di sofa apartement nya dengan perasaan yang tidak bisa dijelaskan,dia masih ingat bagaimana tadi dia melihat semua bajunya berserakkan serta sperma itu, "apa ku telfon Nara?". Jungkook ingin menanyakan semua tetapi niatnya ia urungkan.

Jungkook tidak terkejut mengapa tak ada darah keperawanan dari Nara,karena memang Nara sudah tak perawan.

"Kau?kenapa kau baru mengatakannya sekarang?!kau menghianatiku Nara!!". Jungkook mencengkram bahu telanjang Nara karena model bajunya tanpa lengan,jadi bahu mulusnya terpampang kemana mana, "maafkan aku Jung,aku akan menggugurkan anak ini"

"Kau bekerja untuk siapa?!jawab?!". Jungkook kini menjambak rambut Nara,dia sangat marah sekali pada yeoja yang dicintainya ini, "kau mau apa Jung?". Jungkook menatapnya tajam, "kenapa?aku akan memberinya pelajaran". Nara menepis kedua tangan Jungkook yang mencengkram bahunya,dia berlari sambil menabrak pejalan kaki yang padat pada jalan trotoar itu.

"NARA!!". Jungkook bahkan baru ingat bahwa mereka sedang berada dikerumunan orang orang,mungkin semua orang yang melewati mereka mendengar percakapan mereka,Jungkook tak peduli dia berlari menyusul Nara.

"Nara!!berhenti!!". Nara terus berlari dan berbelok,dia berlari sangat cepat sampai sampai Jungkook kewalahan karena langkahnya yang terhalangi.

.

Jungkook mulai berbelok dia memasuki gang yang berbau sampah dan sangat kumuh,dia menutupi hidungnya, "Nara...". Jungkook memanggil yeoja yang dicintainya itu.

Matanya membulat.

Jungkook menggelengkan kepalanya, "tidak..tidak..jangan diingat Jung...kau harus tenang". Jungkook memijat pelipisnya yang berdenyut nyeri, "Nara tak akan hamil,aku yakin itu". Jungkook menenggelamkan wajahnya lalu menelungkup di sofa panjang itu.

"Aarrrghhhh!!!!"

•••

Eunbi kini berada di rumah Jimin, "yuju eonni tak ada?". Jimin mengangguk, "baru saja pergi bersama Sona,sekertarisku". Eunbi nampak mengangguk menyembunyikan rasa khawatirnya,Jimin menyadari itu, "katakan padaku"

Eunbi tersadar, "mengatakan apa?". Jimin menegakkan badannya, "pasti Jungkook". Mata Eunbi bergerak melihat keadaan,dia menggelengkan kepalanya.

"Ayolah,sudah lama kau tak berkeluh kesah padaku". Jimin memang mengerti dari dulu,sudah lama dari mulai Jungkook menjadi suaminya. Jimin memang sahabat baiknya sejak dia menjadi kekasih Taehyung,Eunbi kesini karena ingin menemui Jimin dan siapa tau Jungkook berada disini.

"Apa Jungkook oppa ada kemari?". Jimin mengerutkan alisnya, "kenapa memang?dia tak pulang?". Eunbi menggelengkan kepalanya sambil membulatkan matanya, "dia kemarin malam menjemput temannya yang mabuk,tapi dia tak pulang ternyata"

"Sudahlah tenang saja,pasti di rumah temannya atau di apartement nya". Jimin tak mungkin mengatakan itu,dia sudah berjanji pada Jungkook bahwa dia tak akan memberitahu Jungkook memiliki apartement.

"Begitu ya...ya sudah kalau begitu,apa Yuju eonni lama?". Jimin menggedikkan bahu nya, "aku tak tahu jelas,kau akan menunggu?". Eunbi langsung mengatakan tidak,dia akan pulang. Siapa tau saat dia sampai rumah,suaminya sudah pulang, Jimin pun mengangguk lalu mengantarkan Eunbi sampai teras depan.

•••

Eunha kini berada di kantin bersama Yoori dan Hyejin, "hey Eunha,kau kenapa murung sejak tadi pagi?katakan padaku". Yoori menggenggam tangan Eunha,dia menjauhkan tangannya, "aku baik baik saja,hanya saja...". Yoori menatap Hyejin, "apa gara gara undangan itu?kau sudah lihat?"

"My Wife or My Affair?"[JJK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang