chapter 44

451 62 21
                                    

Gak kerasa sebentar lagi bakal end.g :)

Aturan di semua lapak aku vote dulu baru dibaca ya!
Bukan dibaca,dikomen terus di skip!!

Maap kalo ada typo:*

Happy reading...

Masih hari yang sama,tengah malam dimana jalanan sudah sedikit renggang pengendara,Jungkook sudah membawa kue untuk ulang tahun Yoori,kalau bukan karena dia hamil mungkin dia memilih tidur di kantor saja daripada di rumah bersedih.

Mumpung Yoori tadi sudah tidur,dia berencana lah seperti ini.

.

Cklek

Sepi.

Kaki Jungkook perlahan melangkah ke arah kamar gadis remaja itu,entah kenapa rasanya berat sekali.

Dan juga,kamarnya tak tertutup menyisakan celah.

Krieett

Dengan senyuman palsu nya,dia sudah siap siap mengejutkan Yoori dengan kue yang sudah ia beli.

Tapi..

.

.

.

"Ahhh...ahh..hye-jin..ahh"

"Sshhh aahh..."

"Mmmhh ngghh...ughh...ahh..ahhh"

Pluk

Kue itu terjatuh,Jungkook dengan tatapan terkejutnya. Bagaimana mungkin? Bagaimana bisa? Kenapa Yoori bersama Hyejin,kekasih putri nya. Kapan dia masuk?

Pertanyaan beruntun itu muncul dipikirannya. "Ahh...junghh..sshh..". Yoori menatap Jungkook tanpa ekspresi,Hyejin yang masih saja bergerak juga tak menghiraukan Jungkook yang masih syok.

Jungkook membuka pintu dengan membantingnya lalu mendekat ke arah Hyejin yang telanjang bulat,tentu saja.

Suara pertemua kelamin itu pun hilang,mereka berdua dengan nafas terengah engah nampak memasangkan mimik wajah yang aneh.

"Kau apa kan Yoori?! Yoori kau tak apa apa?". Sungguh,Jungkook sebenarnya tak mau melihat tubuh Yoori,tapi Yoori sekarang sedang kenapa napa.

"Bisa kau tak usah mengganggu? Kau ini merusak nafsu ku saja". Ujar Hyejin dengan sedikit lantang.

Jungkook tak memperdulikan remaja lelaki itu,dia sibuk menyelimuti Yoori yang masih terdiam. Tiba tiba lengannya dicekal oleh Yoori, "apa? Kau butuh sesuatu? Apa kau sakit?"

Yoori langsung berkata, "hentikan Jung"

Jungkook menatap Yoori tak percaya, "apa maksudmu?"

"Hentikan.semua.ini.Jung!"

"Tch..jangan berbelit,aku tak tahu maksudmu". Yoori menghela nafas kasar, "minggir Jung"

"Kau ini kenapa sih? Kau diperkosa disini! Dia bukan siapa siapa Yoori?! Ingat disini ada anak kita". Jungkook memegang perut Yoori. Jungkook dengan segala kebodohannya mengusap surai Yoori.

Plak

Yoori menepis lengan Jungkook,dengan smirk yang kini terpasang, "dia bukan siapa siapa?"

"KAU YANG BUKAN SIAPA SIAPA JUNGKOOK!"

Yoori menunduk,Hyejin yang terlihat malas pun memunguti baju miliknya dan keluar dari kamar itu.

Saat pintu tertutup,Yoori langsung turun dari ranjang dan berlutut di hadapan Jungkook, "maaf,maafkan aku"

Jungkook mengurut pelipisnya, "apa yang ada dipikiranmu sebenarnya Yoori". Kenapa hari ini masalah datang bertubi tubi dari kepergian Eunbi dan anaknya,kini Yoori.

"Berdiri,lantai nya dingin. Anak kita nanti kedinginan". Ucap Jungkook dengan nada lembut. Disana Yoori mulai terisak, "t-tapi...--

T-tapi...ini b-bukan anak--mu". Perlahan Jungkook melepaskan genggaman pada bahu telanjang Yoori,membiarkan Yoori terisak dan dia yang sedang berpikir keras.

"Jangan bercanda Yoori,ini hari ulang tahunmu,jangan mengada ngada seperti ini"

"Maaf Jung...a-aku t-tidak mau melanjutkan s-sandiwara ini lagi--hiks...aku tidak sanggup Jung--

Jungkook berupaya agar dirinya tak emosi,dia mencoba menarik dagu Yoori perlahan,Yoori mengelak dan menunduk, "jangan tatap aku Jung--

"Maaf Jung--aku akan pergi...ini bukan salahku--a-aku dibayar untuk ini,a-aku disuruh". Tangan Jungkook yang terasa gatal kini menampar pipi Yoori sangat kencang.

Sampai Yoori menangis sejadi jadi nya, "SIAPA YANG MENYURUHMU!". Jungkook mendorong bahu Yoori sampai dia tersungkur ke belakang dalam duduknya.

"A-appa..hiks--hentikan Jungkook--akhh!". Jungkook kembali menampar pipi gadis yang tengah hamil besar itu.

"Kau tak punya appa! Kau yatim piatu!". Yoori langsung berdiri perlahan dan menampar Jungkook dengan sekeras kerasnya,mengingat dia memang tak punya siapa siapa. Itu tak masalah,hatinya terluka saat Jungkook melontarkan kalimat seperti itu.

Yoori berjalan terpincang pincang sambil memakai baju nya asal dan keluar dari kamar,Jungkook menyusul Yoori dan mencekal lengannya, "LEPAS JUNG!! AKU AKAN PERGI!'

"Tanggung jawabmu belum selesai disini!". Hyejin yang melihat Yoori ingin melepaskan diri pun turut membantunya.

Bugh

Jungkook tersungkur ke lantai dan, "maaf tuan,aku sungguh mencintai putri mu,memang cinta yang kotor..bisa bisanya bermain dengan yeoja lain. Dan Yoori,dia tak mungkin bisa melupakan kebaikan dan ketulusan mu selama kau memperlakukannya adil disini."

Jungkook masih mendengar penuturan yang Hyejin ucap, "keluarga mu sudah hancur sekarang,tugas ku sudah selesai disini. Terima kasih sudah mempercayaiku disini,aku memang tak menyukai istri dan anakmu--

Jungkook menatap wajah mereka berdua bergantian dan jatuh pada kandungan Yoori, "kenapa ingin sekali membuat keluarga ku hancur...". Sambil menatap Yoori.

"Kau harus tahu apa yang appa ku rasakan juga Jung". Yoori tersenyum tipis,mereka membungkukkan diri dan pergi meninggalkan Jungkook dengan semua beban yang ia tampung.

"Appa?...siapa...". Lirihnya.
.

"Tenangkan dirimu,setidaknya sekarang kau tidak akan dibunuh kan jika pergi sekarang?"

"Ayo pergi jauh dari appa mu,biarkan dia yang mengurus ini nanti."

"Lee Yoor--

"Park!"

"Kau mau saja memakai marga appa mu yang egois itu"

"Park Jimin tetap appa yang menjaga dan membiayain hidupku selama ini,biarkan aku membalas budi. Dan sekarang kita impas."

"Ayo pergi dari kota ini dan mulai hidup baru". Hyejin mengusak rambut Yoori dan mulai melajukan mobilnya.

Tbc

Preettt makin gaje :v
Sudah lah,jangan tanya aku.
Lagi nyusun alur ini serapih mungkin ok!

Huhu:(

'MWOMA' 18 Nov 19

"My Wife or My Affair?"[JJK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang