Vote dulu ya,
Hati hati alur nya naik turun kyk roaller coasterJungkook kini tengah memerhatikan Eunbi yang sibuk kesana kemari entah mencari apa, "kau mengabaikanku". Jungkook sudah berapa kali mengganggu Eunbi,tapi sama sekali dia tak menghiraukannya,Eunbi duduk di kursinya begitu juga Jungkook duduk di sebelah Eunbi,dia membisik, "burungku masih tegang". Eunbi menghela nafas kasar sedikit mendelik ke arah suaminya.
"Oppa,lebih baik oppa pulang". Eunbi harus bersabar untuk ini,dia sebenarnya marah jika diganggu seperti ini. Jungkook merangkul Eunbi, "jangan marah,oppa hanya ingin kau sedikit lebih santai". Eunbi menyandarkan kepalanya ke dada bidang Jungkook, "sudah ber jam-jam aku mencari surat itu,surat entah dari siapa"
"Memang itu surat apa?". Jungkook mengusap rambut Eunbi, "aku tidak tahu,yang jelas di kertas yang tertempel disana,di dalamnya ada hal penting". Jungkook mengangguk, "coba cari lagi nanti"
"Ayo lah,kita jalan jalan..nanti kita kembali lagi kesini,oh ya Tae Hyung juga akan langsung kesini loh". Eunbi langsung menegakkan badannya, "mereka kembali?!". Jungkook menganggukkan kepalanya, "kau senang?makanya sambil menunggu mereka datang ke butik mu,ayo kota jalan jalan sebentar". Eunbi sangat senang mendengar kabar itu,dia pun dengan cepat mengambil tasnya lalu mengapit lengan Jungkook.
•••
Yoongi dan Yewon kini sedang menunggu Eunha pulang,dan tak lama bel pun berbunyi. Semua murid nampaknya sangat senang saat keluar dari kelas mereka,tapi dari kejauhan,Yoongi melihat namja yang selalu mendekati Eunha,dia seperti mencoba menghibur Eunha.
"Euna jangan bercedih lagi ya~". Eunha tersenyum dan mencolek pipi Hyejin,Yoori lagi lagi hanya bisa memerhatikan di samping Hyejin, "iya hyejin,telima kacih cudah menghibul euna". Eunha menghentikan langkahnya saat Yoongi kini tepat berada di hadapannya.
"Hyejin,Yoori,kalian duluan saja". Yoori tersenyum lalu segera menarik lengan Hyejin dan sedikit menyeretnya. Yoongi menggenggam lengan Eunha, "ayo". Bisa-bisanya Yoongi tersenyum pada Eunha dan lancangnya dia memegang tangannya di hadapan calon istrinya.
.
.Di dalam mobil,Yewon hanya diam tak berbicara,dia duduk di belakang sendirian. Eunha merasa tak enak hati akan itu,tapi dia juga merasa senang, "kita akan kemana?". Yoongi yang fokus menyetir pun hanya menjawab, "ke rumah kami". Eunha mengerti,dia merasa sakit saat Yoongi menjawab 'kami'. Secara tidak langsung dia sudah melakukan cara agar Eunha menyerah untuk mengejar Yoongi lagi.
•••
'Yoori sayang,tentu saja aku tak bisa menjemputmu,nanti jika istriku curiga bagaimana?'
Yoori mencebikkan bibirnya,kenapa sih dia menjadi tak leluasa bertemu (kalo kalian lupa,baca chapter 2). Yoori terus merengek, "ayolah aku rindu pelukan hangat"
'Aku juga sayang,tapi sepertinya tak bisa'
Yoori menukikkan alisnya, "aku rindu kau yang dulu". Yoori seperti menahan tangisnya,rasa menyesal dia rasakan saat dia mengatakan, "aku menyesal mengikuti kata-kata appa,aku benci diriku yang sekarang"
'Maafkan appa,tapi apa kau berhasil?'
"Ya,hampir...sudah dulu ya appa,nanti malam kau datang ya". Seseorang disana pun mengiyakan dan mematikan sambungannya, "pulang sendiri,lagi". Yoori bergumam.
•••
"Jeon Jungkook,sebenarnya kita akan kemana,sepertinya kita daritadi hanya berkeliling saja". Eunbi malah merengut kesal karena ekspresi Jungkook, "ini kan jalan-jalan sayang,kalau aku mengajakmu dengan menyebutkan nama tempat,itu baru berbeda"
"Tapi kita kan naik mobil,bukan jalan". Jungkook berpikir sebentar, "ya sudah,kita sedang mobil-mobil,berkeliling yeyy". Eunbi berekspresi malas,kalau dia tau akan begini,lebih baik tadi dia diam di butiknya.
"Tapi ini membuang waktu". Jungkook menepikan mobilnya, "baiklah mau kemana?". Eunbi tersenyum, "terserah oppa saja". Jungkook sudah membulatkan keputusannya untuk mengajak Eunbi ke apartement yang sudah disembunyikannya sejak dulu.
"Apartement ku ya?". Jungkook tersenyum, "sejak kapan oppa memiliki apartement?oppa tak memberi tahuku". Jungkook tertawa kecil, "sudahlah,yang penting kini kau tahu". Eunbi mengangguk saja. Jungkook melajukan mobilnya kembali dan sesekali menatap Eunbi yang menatap jalanan.
'Aku ingin apa yang akan terjadi selanjutnya,kau tetap selalu disisiku apapun itu rasa sakitmu,terima kasih telah mengobatiku,tapi maaf,lukaku yang sudah kau kubur dalam-dalam itu kembali dan jika kau sampai mengetahuinya,apa yang akan kau lakukan padaku?'
Jungkook akui dia memang egois untuk itu.
.
."Wah..rapi sekali oppa,apa oppa selalu membereskannya?". Eunbi duduk di sofa begitu juga Jungkook,dia hanya bisa menjawab dengan senyuman. Dia ingin Eunbi perlahan lahan mengetahui dirinya yang ia sembunyikan,Jungkook sudah yakin,asal Eunbi tak tahu soal Nara.
"Kau belum lihat kamarku". Jungkook berujar sambil mencium pipi Eunbi, "mau lihat?". Eunbi mengiyakan dan terlihat sekali ekspresinya sangat senang.
Eunbi berjalan duluan,sedangkan Jungkook berada di belakang Eunbi 'kau bisa menerima kenyataannya nanti kan?'. Di lubuk hatinya,dia sangat sedih, tapi sampai kapan dia terlalu menutupi semua hal yang Eunbi tak tau,sedangkan Nara mengetahuinya?
Lagipula,walau Eunbi tau soal apartement ini,dia tak akan tau hubungan dia dengan Nara kan?
.
Eunbi berbaring di ranjang Jungkook, "apa oppa suka tinggal disini saat aku tak ada?". Jungkook ikut berbaring dengan posisi menyamping,membelai pipi Eunbi, "tidak juga". Eunbi terdiam sebentar, "oppa tak bohong kan?". Eunbi menatap Jungkook dengan tatapan menyelidik, "tidak...". Jungkook mencubit hidung Eunbi,dan reaksi Eunbi hanya terkekeh, "iya iya aku percaya oppa,aku hanya bercanda"
Mereka pun terdiam,tak ada sepatah katapun yang dilontarkan oleh salah satunya, "sayang". Jungkook mengusap perut Eunbi. Eunbi hanya berdehem dan masih menatap langit langit, "oppa ingin tidur,kau jangan tidur ya,jangan kemana mana!jaga oppa disini". Eunbi sedikit tertawa kecil diposisinya,Jungkook bisa melihatnya,Eunbi hanya mengangguk. Jungkook memeluk Eunbi layaknya guling dan mulai terlelap.
Eunbi perlahan lahan menengok ke arah Jungkook yang sudah terlelap, "oppa,kenapa sifat mu selalu berubah setiap waktunya?kadang kau menyebalkan,kadang romantis,kadang kau membuatku kesal. Oppa itu pertanyaan macam apa?aku sulit untuk menjawabnya, oppa terlalu sulit ditebak..
Eunbi memejamkan kedua matanya dan tersenyum akan kata katanya itu, "tapi walau begitu,aku mencintaimu". Eunbi tersenyum dengan mata yang masih terpejam, "oppa juga mencintaiku kan?"
Jungkook tiba tiba mengeratkan pelukannya membuat Eunbi sedikit menengok dan mengintip dari celah matanya lalu dia kembali seperti posisi semula, "oppa memberikan cinta padaku itu dalam artian apa oppa?aku ingin sekali bertanya,tetapi rasanya itu tak mungkin,apapun itu aku percaya pada oppa. Tapi,setidaknya aku tau cinta yang oppa berikan padaku itu tulus atau...hanya sebagai balas budi?". Eunbi mengatakan itu tanpa merasakan apapun,dia hanya mengungkapkan itu saja.
Terbalik dengan Jungkook daritadi setia mendengarkan keluh kesah Eunbi,awalnya dia senang karena Eunbi mengatakan dia mencintai dirinya. Tapi,setelah kalimat itu berlanjut,setiap kata yang Eunbi lontarkan itu seperti pisau yang menggores luka lama nya.
'Aku belum tau,aku mencintaimu atau tidak,ini sangat membingungkan. Mungkin perasaan padamu itu sudah ada sejak lama,tapi perasaan itu lebih besar untukmu atau Nara?jika ada yang ingin menjawab pertanyaanku ini,menurut kalian siapa yang lebih kucintai?'
TBC
Mau ngetik apa lagi?bingung😵
Vote aja udah'MWOMA' 2 Apr 19
KAMU SEDANG MEMBACA
"My Wife or My Affair?"[JJK]
Fanfictiondiscontinued Jeon Family -Jeon Jungkook✔ -Jeon Eunbi aka SinB✔ -Jeon Eunha✅ "Aku hanya ingin memiliki keluarga yang lengkap dan bahagia"-JEH