Tok
Tok"Var, Lo kok di kamar terus? Gak lapar apa? Cepetan kedapur!" kata Rayn yang dari tadi mencoba membangunkan Vara.
Vara masih nyenyak dengan tidurnya harus terbangun karena suara Rayn yang terus menggema di telinganya.
"IYA DULUAN AJA LO." teriak Vara kesal.
Setelah beberapa menit kemudian, vara yang sudah fresh turun kebawah untuk mengisi perutnya yang lapar dari tadi.
Ia melihat Rayn yang sedang menyiapkan makanan di meja dengan teratur membuat Vara sedikit kagum dengannya.
"Enak ni.." kata Vara sambil menyambar daging ayam yang sudah tersusun rapi disana.
"Lo cuci tangan dulu sana. Makan sembarangan aja!" balas Rayn dengan merebut ayam yang ingin dimakan oleh Vara.
Vara melihat ke arah rayn tajam, lalu pergi ke dapur untuk mencuci tangannya sesuai perintah Rayn.
Setelah itu ia duduk di kursi dan menyantap makanannya tanpa ada gangguan dari Rayn.
Drtt
Drtt'Jennie'
Suara ponsel Rayn berbunyi dan sang pemilik ponsel pun segera mengangkat telfonnya.
"Halo jen"
"Rayn.. Tugas matematik wajib, tentang integral itu lo udah siap belum?"
"Ooh tugas itu, Udah. Besok dikumpulkan?"
"Iya iya.. Gue mau tanya, soal nomor 5 itu hasil punya lo berapa? Gue kurang yakin sama jawaban gue"
"Ooh.. soal nomor 5 jawabannya 10"
"Oke.. Sama kok kayak jawaban gue. Thanks ya"
"Hmm, Awas lo gak ngerjain. Nanti kena hukum lagi.. Hahaha"
"Tenang... yaudah deh gue tutup dulu ya"
"Hmm"
Tut .....
Rayn mematikan ponselnya dan mencoba untuk melanjutkan makannya disaat Vara memandanginya dengan sinis.
"Ngapa lo?" Tanya rayn.
"Lo ngehina gue kan?! Pake bilang bilang kena hukum lagi."
"Lo merasa? Baguslah." jawab Rayn sambil menyantap makanannya tanpa memperdulikan Vara.
Setelah selesai makan Vara langsung mencuci piring miliknya dan juga milik Rayn. Ia cepat-cepat menyelesaikannya karena ia teringat akan tugas yang di berikan Bu Vita, tentang integral.
Vara berlari naik ke atas dan masuk kedalam kamar. Ia mengobrak abrik tasnya untuk mencari buku matematika wajibnya.
"Aduh... Bu vita ngasih tugas banyak banget sih! Malu banget gue kalau dihukum!" keluh Vara.
Ia membuka buku cetak nya dan buku tulis miliknya. Pena yang dari tadi ia pegang hanya digunakan untuk mengetuk meja karena ia tak tahu apa yang harus di tulis.
"Chattingan ajalah" kata Vara.
Line
Pacar♡Vara: Sayang ...
Vara: Iya sayang
Vara: Kamu lagi apa?
Vara: Mikirin kamu😚Dito: Kamu kenapa sayang? Galau amat..
Dini: Biasalah, Si vara kambuh gilanya
Bryan: Pasti mikirin tugas nih
KAMU SEDANG MEMBACA
IPA & IPS
Teen Fiction[FOLLOW ME] [ig: rruna.tbn] -Ipa- "Biasalah nama nya juga anak sosial.. tahu nya cuma ngomong sana sini, bising, gak teratur.. tau ah.. bayangin nya aja udah kesel gue" -Ips- "Anak ipa? Culun, gak tahu gaya, kudet! Kerjaan nya ngitung mulu, bawa tas...