Part 7

2.7K 159 5
                                    

Pagi ini Vara dan Rayn telah berangkat ke sekolah bersamq dengan mobil milik Rayn.
Setiba nya di sekolah, Rayn memarkirkan mobilnya di tempat yang sama.

Kemudian Vara dan Rayn turun dari mobil dan lagi-lagi mereka menjadi pusat perhatian.

"Cie... Udah pacaran ya kak? Kok berangkat sama terus?" goda adik kelasnya pada Rayn.

"Gue duluan." kata Vara sambil berlari kecil menjauhi Rayn.

Vara berjalan melewati lorong sekolah dan melihat para juniornya dan teman seangkatannya tersenyum senang. Vara tak mengerti dan terus mempercepat jalannya hingga sampailah dikelasnya.

Setelah masuk kedalam kelas, Vara di kejutkan oleh teman-teman sekelasnya yang bereaksi berlebihan terhadap vara.

"Kenapa sih kalian??" tanya Vara heran.

"Lo belum tahu var? Gila lo ya!" jawab Dini.

"Gue gak gila."

Bryan langsung mengambil ponselnya dan menunjukkan beberapa gosip yang ada di grup sekolahnya.

Vara terkejut saat melihat foto dirinya dengan Rayn sedang berbelanja di swalayan tersebar di Line.
Banyak yang merespon positif  karena kedua kelas yang sudah lama bermusuhan itu akhirnya berdamai.

"Enggak! Gue gak mau damai sama anak Ipa." tolak Vara tegas.

"Udahlah var, kita kan sama-sama udah dewasa jadi biar aja." balas Dito.

"Gue gak mau dito!!"

"Tapi lo dekat sama Rayn, berarti sama aja udah damai." balas dito lagi.

"Udah... Gak usah dibahas lagi." kata Vara sambil duduk di bangkunya.

Bel istirahat kedua berbunyi, Vara dan teman-temannya langsung ke kantin untuk memakan bakso kesukaan mereka.

Dini dan Dito langsung memesan bakso sedangkan Vara dan Bryan menunggu pesanan datang.

Banyak sepasang mata yang melihat Vara sambil bergosib bersama teman-temannya. Sejujurnya Vara merasa risih tapi tak mungkin ia berteriak memaki mereka.

"Aduh Bryan!! Please.. Omongan lo itu gak masuk akal tahu gak." kata Vara.

"Heheh.. Biar aja~" balas Bryan.

"Lo bilang apa? Biar aja??" tanya Vara memastikan.

"Iya, emang kenapa?"

"Kok aneh gitu ya? Kayak mirip logatnya Rayn" Batin Vara.

"Haha.. Gapapa." balas Vara.

Tak lama kemudian, Dito dan Dini datang sambil meletakkan bakso milik mereka.

Vara tersenyum lalu langsung melahap baksonya dengan kesenangan. Begitu juga dengan yang lainnya karena makanan ini adalah makanan favorit mereka.

Tiba-tiba Rayn bersama geng nya datang dan mengetuk meja beberapa kali.

"Bisa duduk disini gak? Gak ada meja kosong lagi." jawab Rayn sambil tersenyum.

"Apaan sih Rayn... Kita pergi ajalah." ucap Jennie.

Vara yang melihat itu hanya diam, begitu juga dengan Dito.

"Yaudah, duduk aja." kata Bryan.

Rayn tersenyum senang lalu duduk di depan Vara dan diikuti oleh Leon, Alma dan juga Jennie.

Sorakan dari anak-anak yang ada di kantin bergemuruh saat melihat pemandangan yang sangat langka ini. Bagaimana bisa kelas Ipa dan ips ini bisa menyatu setelah bertahun-tahun bertengkar?

IPA & IPSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang