Part 14

2.3K 131 2
                                    

Teman Cintaku- Devano Danendra ft Aisyah

...

Vara turun dari mobil bersama dengan Rayn ketika sudah sampai di toko boneka yang cukup terkenal. Mata Vara benar-benar tak bisa lepas dari boneka-boneka yang berjejer di rak dengan warna yang berbeda beda serta karakter yang berbeda. Sungguh menggiurkan.

Rayn langsung menarik Vara dan mengajak nya masuk kedalam.

Mereka berjalan melewati boneka-boneka yang sangat-sangat indah. Rayn mengamati boneka itu satu persatu dan terus fokus pada para boneka.

"Yang ini kayaknya bagus," kata Vara sambil menunjuk boneka yang sangat menarik baginya. Rayn menoleh ke arah Vara dan melihat boneka itu.

"Hmm, bagus kayaknya. Udah ambil aja," jawab Rayn.

Vara mengangguk dan mengambil boneka itu lalu Rayn berjalan lagi sambil melihat-lihat boneka yang lainnya.

"Var sini deh," panggil Rayn.

"Apa?" tanya Vara sambil berjalan mendekati Rayn.

"Mirip sama lo deh. Lihat, giginya kelinci kayak lo," kata Rayn sambil tersenyum melihat boneka yang sedang ia pegang.

Dengan cepat vara memukul bahu Rayn.

"Lo ngejek gue?!" tanya Vara setengah berteriak.

"Hmm... Mungkin," jawab Rayn santai.

"Keseringan gigitin wortel, ya akhirnya gigi lo jadi kayak gini," lanjutnya sambil tersenyum sembari mendekatkan wajahnya ke arah Vara.

Vara melihat ke arah Rayn yang tepat ada di depan nya itu dengan tak berkutik. Rayn tersenyum sambil memegang rambut nya yang biarkan terurai.

Sungguh Rayn berhasil membuat Vara terdiam seperti orang bodoh.

"Hahha.. Dasar kelinci," ucap Rayn sambil mengacak-acak rambut Vara.

Akhirnya Rayn memundurkan wajahnya dan melihat Vara sambil menyilangkan kedua tangan nya di depan dada.

"Jantung gue!" gumam Vara.

Upss

Vara menutup mulutnya dengan tangan kanannya dan melihat Rayn yang sudah tersenyum karena mendengar perkataannya.

"Haha.. Gue gak denger kok," kata Rayn berbohong sambil merangkul Vara.

"Bohong lo!" balas Vara.

Rayn menghentikan jalannya dan melihat ke arah Vara hingga jarak mereka kembali dekat.

"Jadi kalau gue dengar, lo mau apa?" tanya Rayn sambil tersenyum.

"Mati gue!!!!!" Batin Vara.

"Ya.. Ya.. Gak ada.." jawab Vara gugup sambil menjauh kan wajahnya.

Vara yang merasa malu langsung berjalan duluan dan kembali melihat boneka-boneka yang berjejer disana.

Dalam hati Rayn telah bersorak-sorak karena tingkah nya yang berhasil membuat Vara terlihat lucu.

Rayn tersenyum senang sambil mengikuti Vara dari belakang. Ia melihat Vara yang tengah melihat boneka-boneka lucu.

Tiba-tiba Vara menghentikan langkahnya dan mengambil boneka yang menurutnya sangat pas untuk pria yang sedang bersama nya.

"Stop!!" teriak Vara sambil berbalik kebelakang.

"Kenapa?" tanya Rayn.

"Lihat nih.. Karung beras, eh maksudnya karung goni!! Pas bangetkan??" tanya Vara sambil menunjukkan boneka yang karakternya persis seperti Rayn.

"Bedalah!" jawab Rayn cepat.

"Enak aja!! Ini tu pas banget! Cocok sama cowok aneh kayak lo," kata Vara.

"Yaudah berarti ini cocok buat lo," balas Rayn sambil menunjukkan boneka kelinci yang masih ia bawa.

"Rayn!!! Kok lo ambil sih?? Letak gak!!!"

"Gue gak mau," kata Rayn.

"Raynn!!!!"

"Gue mau bayar dulu ya, bye~" ucap Rayn sambil mengambil boneka yang mirip Rayn lalu pergi ke kasir untuk membayar bonekanya.

Vara hanya bisa pasrah saat Rayn telah membayarkan boneka nya di kasir. Walaupun begitu Vara sangat senang karena sikap Rayn yang manis itu.

Setelah selesai membayar boneka nya, Rayn mengajak Vara segera keluar dari toko boneka. Vara mengangguk dan segera keluar dari toko tersebut lalu masuk kedalam mobil.

"Gue langsung ngantar lo pulang ya, soalnya ada tamu dirumah. Gak enak pergi keluar lama-lama," ucap Rayn.

"Iya gapapa," jawab Vara.

"Jangan mikirin gue terus," kata Rayn sambil menjalankan mobilnya.

Vara langsung melihat ke arah Rayn kaget sedangkan Rayn hanya tersenyum sambil fokus ke depan.

"Astaga Rayn!!! Lo gak lagi sakitkan?? Astaga!" teriak Vara sambil memegang dahi Rayn.

"Lo makin aneh sumpah," lanjutnya.

"Masa sih?"

"Iyalah! Dasar karung goni," ejek Vara.

Sesampainya dirumah Vara, Rayn langsung mengambil tas boneka yang ia letak di kursi belakang.

Rayn mengambil boneka yang karakter nya yang mirip dengannya.

"Ini," kata Rayn sambil memberikan boneka nya pada Vara.

"Buat gue?" Tanya Vara.

"Hmm, Gue harap kelas kita bisa akur," ucap Rayn memberanikan diri.

Vara melihat ke arah Rayn. Ia bingung harus menjawab apa. Apakah semua ini harus berakhir?

"Gue gak mau musuhan sama  cewek yang bakal jadi pacar gue," lanjutnya lagi sambil tersenyum.

"Ma-Maksud lo?" tanya Vara.

"Lo mau kan kelas kita baikan?" Tanya Rayn lebih lembut.

"Iya, Gue mau" Jawab Vara.

□  □  □


Seluruh sekolah heboh mendengar kabar ini. Ya, grup sekolah memberikan pengunguman ini dan mendapat respon positif dari seluruh masyarakat sekolah.

Bryan dan yang lainnya telah tersenyum senang karena mereka telah berbaikan dengan kelas tetangga.

Sedangkan Rayn setuju tapi tidak dengan Alma dan juga Jennie mereka menentang keras keputusan Rayn.
Tapi karena Rayn telah menjelas kan pada Alma dan Jennie akhirnya mereka setuju juga.

Banyak juga murid ipa di kelas Rayn yang berteman dengan anak Ips di kelas Bryan. Kini mereka tak perlu segan untuk berhubungan dengan terbuka.

Dan akhirnya rencana Rayn untuk menyelesaikan masalah ini berhasil jadi ia tak perlu lagi diam-diam berhubungan dengan sahabatnya Bryan dan Vara tak akan tahu kalau Bryan dan Rayn telah bersahabat sejak dulu.


Tbc

IPA & IPSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang