Part 4

3.1K 186 5
                                    

Bel istirahat berbunyi, sebagian murid kelas 12 Ipa 1 membuka bekalnya yang sudah di bawa dari rumah mereka masing-masing dan sebagian lagi menghabiskan waktu untuk belajar kimia, karena jam terakhir nanti mereka akan menghadapi ulangan kimia.

Rayn duduk dikursinya sambil membaca buku dengan teliti begitu juga dengan Jennie yang berada disamping Rayn.

"Gue heran deh... Kenapa sih anak ips selalu ganggu kita? Gak bosan apa?" tanya Alma mengingat kejadian yang lalu.

"Ya namanya juga anak ips... Biasalah." jawab Leon.

"Udah... Makan dulu baru gosipnya." kata Rayn.

BRAK

Suara pintu yang di tendang Vara menimbulkan suara keras hingga membuat semua penghuni yang berada dikelas terkejut termasuk Rayn.

Vara beserta dan teman-temannya masuk kedalam kelas dengan penuh rasa jengkel.

Rayn langsung berdiri begitu juga dengan yang lainnya.

"Kenapa?" tanya rayn datar.

"Gue tahu kelas kalian gak suka lihat kelas kami, tapi jangan main berantakin kelas orang juga! Selama ini gue ga pernah main fisik buat ganggu kalian atau kelas kalian. Tapi ini?! Kayak bocah tahu gak?" kata Vara setengah berteriak. Jennie yang mendengar itu langsung mendekat ke Vara.

"Lo datang, marah-marah gak jelas! Fitnah orang sembarangan?! Lo ada bukti apa emangnya? Ha!?" bentak Jennie tak kalah galak.

"Mending lo pergi" Lanjutnya sambil mendorong bahu Vara.

Jennie tersenyum saat melihat Vara menggeram setelah Jennie menyelesaikan kalimatnya.

"Lo dorong gue?!" tanya Vara sambil tersenyum ke arah Jennie.

Seketika keadaan hening. Orang-orang di sekitar mereka merasakan ketegangan itu.

Cewek tempramental dari kelas ips itu paling anti di senggol sedikit.

Bugh

"Ahw!"

Jennie terjatuh saat Vara berhasil mendorong kedua bahu lawannya hingga tersungkur ke lantai.

"Ayo lawan gue!!" teriak Vara emosi.

Dini langsung menghentikan vara ketika ingin memukul Jennie lagi.

"Udah var." kata Dini.

Sontak seluruh kelas terkejut sama halnya seperti Rayn. Dengan cepat Rayn membantu Jennie berdiri.

Kemudian Rayn menoleh ke arah Vara dengan tatapan tajamnya. Rahangnya mengeras, mencoba menahan emosinya.

"Pergi!" ucap Rayn.

"Gue gak mau! Lo harus tanggung jawab." tolak Vara.

"Pergi gue bilang!" ucap Rayn dengan penuh penekanan.

Vara tak menyangka kalau dirinya akan di perlakukan seperti ini. Rayn berhasil membuat Vara malu.

"Bangsat!" umpatnya.

Kemudian Vara pergi meninggalkan kelas Rayn.

Dini terus memanggil nama sahabat nya itu, tapi tak direspon sama sekali. Vara terus berjalan menuju kantin bawah untuk menemui teman-temannya.

"Vara!!" panggil Dini.

Vara menghentikan langkahnya dan berbalik kebelakang melihat ke arah Dini.

"Din, gak usah ikut. Mau merokok bentar gue. Kekelas aja, bilang kalau gue lagi di uks." ucap Vara datar.

IPA & IPSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang