09:15 WIB
2 Oktober 2020
SMA Harapan BangsaHari ini, Mereka kembali. Dengan status yang berbeda dan juga umur yang berbeda.
Hampir tiga tahun mereka tak pernah kembali ke tempat ini dan akhirnya tepat pada hari ini, mereka kembali ke sekolah karena Dito dan Jennie memiliki tugas sekolah yang bersangkutan dengan sekolah lama mereka.Mereka juga tidak pernah bertemu selama setahun ini karena uruasan kuliah yang sangat tak bisa di ganggu.
"Vara!!! Gue kangen banget!!" kata Dini sambil memeluk sahabatnya itu dengan mata yang sudah mengeluarkan cairan.
"Gue juga Din, Lo kok sibuk terus sih?" tanya Vara
"Hiks.. Ya sibuklah. Gue kan dinner tiap hari," jawab Dini
Vara yang mendengar jawaban itu langsung melepaskan pelukannya dan menatap dini kesal.
"Pantes!" kata Vara.
"Din! Lo jangan kebanyakan dinner, entar gendut lagi," ejek Jennie
"Jennie!"
"Jadi, gimana urusan kuliah kalian? Lancar kan?" Tanya Leon.
"Hmm, Gue lancar.." jawab Alma
"Kalau itu, gue udah tahu. Satu kampus juga.. ketemu juga hampir tiap hari," ucap Leon.
"LEON!!!"
Mendengar itu, mereka hanya bisa tertawa. Tingkah Leon dan Alma semakin tahun semakin lucu.
"Gue sama Dini kurang bagus sih, lumayan susah disana," jawab Bryan.
"Hmm, Susah banget. Untung ada Bryan, kalau gak bisa stres gue disana," jawab Dini sambil menghapus air matanya.
"Kalau gue sih.. Lancar.. Cuma makul nya makin ribet," keluh Vara.
"Gue sama Jennie, lancar.. Ini lagi mau ngerjain tugas bareng kalian.." ucap Dito.
"Kalau lo Rayn? Calon dokter nihh," tanya Leon.
"Kalau gue.. Kurang sih, alasan gue sama kayak Vara. Makin ribet," jawab Rayn.
"Kita masuk kedalam yuk.. Gue kangen sama sekolah," ajak Jennie.
Mendengar itu, mereka semua mengangguk dengan senangnya. Lalu berjalan masuk ke tempat yang dulunya menjadi rumah kedua bagi mereka.
Tidak lupa, mereka mengurus tugas kuliah Dito dan Jennie dulu, baru setelah itu mereka jalan-jalan mengelilingi sekolah mereka.
Setelah selesai, mereka berjalan melewati lapangan upacara yang selalu menjadi tempat hukuman untuk Vara karena lupa mengerjakan tugasnya.
"Ingat gak? Dulu gue sering lihatin si Vara dari sana. kelas kita dulu," tunjuk Jennie.
"Iya iya gue ingat!! Bukan cuma lo Jen, Alma juga," balas Vara.
"Alma sering banget ngelihatin kita sinis, ngeri sendiri gue dulu," sambung Dini.
"Iyakan? Gue aja sering takut.. Padahal, sama temen sendiri lo," balas Leon
Bugh
"Ahww!! Sakit Ma.." teriak Leon sambil memegang bahunya yang telah kena pukul.
"Alma lihat kalian sinis itu karena dia gak pakai kacamata, makanya kalau lihat orang matanya disipitkan.. Iya kan Al?" tanya Rayn.
Alma mengangguk dan menepuk pelan bahu Rayn dengan eskpresi wajah terharu.
"Sahabat terbaik! Thanks Rayn " ucap Alma.
Rayn tersenyum dan akhirnya memeluk Alma begitu juga dengan Alma yang membalas pelukan itu dengan tepukan pelan di bahu Rayn.
"Ehemm.."
KAMU SEDANG MEMBACA
IPA & IPS
Teen Fiction[FOLLOW ME] [ig: rruna.tbn] -Ipa- "Biasalah nama nya juga anak sosial.. tahu nya cuma ngomong sana sini, bising, gak teratur.. tau ah.. bayangin nya aja udah kesel gue" -Ips- "Anak ipa? Culun, gak tahu gaya, kudet! Kerjaan nya ngitung mulu, bawa tas...