"Ma?! Mama gak ngelucu kan? Vara masih mau kuliah," jawab Vara penuh ketegasan.
"Ya mama gak ada ngelarang kamu buat kuliah."
"Tapi Ma, ini gak sesuai. Enggak! Vara gak mau," balasnya.
"Vara!! Dengerin mama dulu."
"Dengerin apa lagi sih ma? Vara udah capek dengan perjodohan aneh ini, Vara juga belum bisa nyari uang udah mama suruh nikah."
"Tapi ini permintaan Papa."
"Tetap aja Ma, Gak bisa."
"Bisa Vara."
"Ma, pernikahan itu gak main-main."
"Yang main-main juga siapa Vara?"
"Ma, Vara mau pernikahan ini di tunda sampai Vara tamat kuliah."
^^^
Malam ini Vara keluar rumah dengan perasaan yang campur aduk. Sedih, kesal, marah dan itu hampir saja meledak di depan ibunya.
Sekitar jam 12 malam, Ibunya sudah tidur dan Vara memutuskan untuk berjalan-jalan sebentar menelusuri lingkungan dekat rumahnya.
Masih banyak kendaraan dan orang-orang yang berjualan makanan.Vara duduk di salah satu kursi yang ada di pinggir jalan. Ia meletakkan kepalanya di meja sambil menghirup udara malam.
"Disini dingin."
Vara kaget ketika sebuah jacket berada di tubuhnya dan suara Rayn yang ia rindukan terdengar dekat dengannya.
"Rayn?"
"Gue gak mau lo sakit," kata Rayn.
Vara masih diam dan tak tahu kata apa yang harus ia katakan. Ingin rasanya Vara mengusir Rayn tapi disisi lain Vara ingin Rayn ada bersamanya.
"Lo masih peduli?" tanya Vara.
"Iyalah, Lo kan masih pacar gue. Walaupun kita masih gak akur, gue gak mau lo sakit." jawab Rayn sambil menaikkan resleting jacket nya pada Vara.
Cukup lama mereka saling diam, dan hanya menatap kendaraan yang berlalu lalang di dekat mereka akhirnya Vara membuka suara.
"Rayn, Gue salah ya?" tanyanya.
"Gue yang salah," jawab Rayn.
"Dari awal gue udah salah" Lanjutnya.
"Gue udah capek bohongin perasaan gue," balas Vara.
"Gue cemburu, gue gak mau lo dekat sama Derika," Lanjut Vara dengan mata yag berkaca-kaca.
Rayn tersenyum sambil membelai rambut Vara lembut.
"Gue juga cemburu lihat lo sama Nathan," balas Rayn.
Hening.
Lagi-lagi suasana nya hening, Vara memutuskan untuk tak membalas perkataan Rayn dan memutuskan kontak mata dengan Rayn.
"Gue pikir, masalah ini gak usah di bahas lagi. Yang penting, kita semua udah berteman dan gak musuhan lagi.." ucap Vara tiba-tiba.
"Maaf ya, Gue bohong-"
"Iyah, gapapa," Potong Vara.
"Tapi, lo harus ngelakuin sesuatu"
^^^
Siang ini, keluarga Rayn telah datang ke rumah Vara untuk mendiskusikan tentang pernikahan mereka.
Vara benar-benar tak bisa mengontrol rasa gelisahnya. Kini ia benar-benar gugup untuk menghadapi ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
IPA & IPS
Novela Juvenil[FOLLOW ME] [ig: rnashna_04] -Ipa- "Biasalah nama nya juga anak sosial.. tahu nya cuma ngomong sana sini, bising, gak teratur.. tau ah.. bayangin nya aja udah kesel gue" -Ips- "Anak ipa? Culun, gak tahu gaya, kudet! Kerjaan nya ngitung mulu, bawa ta...