Part 11

2.5K 140 6
                                    

Siang ini semua murid SMA Harapan Bangsa memakai seragam olahraga karena sekolah mereka sedang mengadakan pertandingan antar kelas untuk menyambut ulang tahun sekolah.

Vara yang sudah berlatih untuk cerdas cermat dan juga bernyanyi sedang bersiap di pinggir lapangan karena kontes bernyanyi yang sebentar lagi akan di mulai setelah pertandingan bola voli.

Ia sudah menyiapkan lagu untuk ia nyanyikan dengan sangat baik. Ia melihat arah samping dimana Jennie telah duduk disana dengan kepercayaan dirinya yang tinggi.

Vara menghentakkan kaki nya ke lantai karena merasa tak nyaman, ia merasa gugup.

"Ya.. Akhirnya pertandingan voli selesai dan kita akan memulai kontes bernyanyi!!"

"Baik.. Tidak perlu menunggu lama kita akan sambut peserta pertama!!"

Vara sedikit tenang karena ia berada di urutan terakhir sedangkan Jennie ada di atas Vara.

Dari kejauhan Rayn melihat Vara yang sedang tak tenang disana. Rasanya ingin sekali berada disana mengobrol dengan Vara seperti dulu lagi. Tapi tak bisa.

Drtt
Drtt

"Mom"

Rayn mengambil ponsel di saku nya lalu mengangkat telfon dari ibunya itu. Ia berjalan menjauhi lapangan ke tempat sepi agar terdengar suara dari ibunya.

"Iya ma"

"Rayn..Mama disekolah. kamu dimana?"

"Mama ngapain di sekolah?"

"Suka-suka mama dong. Mama orang penting disini"

"Tapi ma-"

"Mama mau lihat kamu lomba cerdas cermat"

"Rayn di lapangan. Mama datang sama bu Linda aja"

"Yaudah.. Asal mama bisa lihat kamu aja"

"Iya ma"

Tut...

Ibu Rayn adalah penyumbang dana terbesar di sekolah ini, jadi ibu Rayn sebagai orang yang sangat penting disini.

Setelah beberapa menit kemudian akhirnya Jennie tampil dengan suaranya bagus. Ia menyanyikan lagu dari Andmesh yaitu Cinta Luar Biasa.

Suara tepuk tangan begitu meriah saat Jennie mengakhiri lagunya dengan lembut.

Ibu Rayn yang baru datang langsung duduk di kursi terdepan bersama kepala sekolah.

"Okee.. Jadi mari kita sambut Peserta kita yang sedang trend di sekolah kita akhir-akhir ini... Varanella Aghata"

Vara tersenyum dan menunduk hormat. Ia mengambil microfonnya dan mulai bernyanyi sambil diiringi musik.

Kemarin kau ubah

Benci jadi cinta

Sekarang berubah

Cinta jadi kecewa

Kukira cinta itu indah

Tetapi ternyata tak seindah itu

Katanya cinta tak pernah salah

Takkan pernah berubah

walau kadang hati tersakiti oleh salah

Katanya cinta tak pernah gagal

Gagal tuk memaafkan

Karena cinta tak pernah salah

Tapi mengapa cintaku Kecewa?

IPA & IPSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang