Part 30

1.6K 84 0
                                    

Rayn berdiri dari sofa dan berjalan mendekati Vara yang tengah melihatnya dengan tatapan membunuh.

"Ke atap yuk," ajak Rayn sebelum Vara meluapkan isi hatinya disini.

Sesampainya nya di atap, Rayn langsung sibuk dengan teropongnya sedangkan Vara jengah melihat sikap tenang dari Rayn.

Kemudian, Rayn melambaikan tangannya mengajak Vara agar bergabung dengannya melihat bintang-bintang yang sangat indah malam ini.

Tapi, apalah daya. Vara menolak nya dan langsung duduk di kursi yang tersedia disana.

"Siapa cewek tadi?" tanya Vara sinis.

Rayn menghentikan aktivitas nya dan berjalan mendekati kekasihnya itu.

"Anak sahabat mama, Cuma bentar disini," jawab Rayn.

"Jadi, suka sama dia?" kata Vara penuh dengan api cemburu.

"Enggak Var, gak mungkinlah," balas Rayn.

"Tadi apa? Deket deket sama dia? Terus dia bilang suka sama kamu."

"Dia aja yang suka Var, Aku kan sukanya sama kamu," jawab Rayn.

"Bohong! Pasti dulu kamu pernah baperin dia kan? Makanya dia masih suka sama kamu?" tanya Vara semakin tajam.

"Sumpah Var, Ga pernah.. kamu kenapa sih? Cerewet nya keluar semua," kata Rayn bingung.

"Kamu bilang aku cerewet? Ooh.. jadi lebih suka sama dia yang beda dari aku? Gitu?"

Rayn melihat Vara dengan tatapan super bingungnya. Jarang Vara marah seperti ini dengannya.

"Vara.. Wendy aja yang deketin aku terus.." kata Rayn sambil menunjukkan wajah sedihnya.

"Minggir!" ucap Vara sambil berdiri dari tempat duduknya.

"Mau kemana?" tanya Rayn.

"Ngelabrak Wendy," jawab Vara.

Rayn yang mendengar itu langsung terlonjak kaget dan mengejar Vara yang telah meninggalkannya beberapa detik yang lalu.

Sambil mengejar Vara, Rayn juga meneriaki Vara agar berhenti. Tapi apalah daya, Vara sangat susah di larang.

"Vara!"

"Var!"

Rayn berjalan menuruni tangga dan setelah sampai di ruang tamu, Rayn menghentikan langkahnya.

Vara telah berhadapan dengan wendy disana.
Ibu Rayn juga telah berdiri di samping Rayn untuk melihat apa yang terjadi.

"Papa mana ma?" tanya Rayn.

"Ke Rumah sakit," jawab Ibunya.

Rayn yang mendengar itu hanya mengangguk seolah-olah mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Emangnya kenapa?" Tanya Ibu Rayn sekali lagi.

"Lihat aja ma.. sisi lain dari Vara yang belum mama lihat," jawab Rayn dengan senyuman manisnya.

"Maksud lo apa dekat-dekat sama Rayn?"

Wendy yang disuguhi pertanyaan itu langsung tersenyum.

"Kenapa? Gue suka sama dia," jawab Wendy percaya diri.

"Sayangnya Rayn gak suka sama lo," balas Vara.

Kata-kata vara yang hanya sedikit itu mampu membuat Wendy diam tak berkutik.

Vara tersenyum dan melangkah kan kakinya mendekati Wendy.

"Awas aja lo berani ngangkat telfon Rayn atau dekat sama Rayn, habis lo," bisik Vara sambil tersenyum pada Wendy dengan manisnya.

IPA & IPSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang