Part 19

2.5K 138 8
                                    


Pict Rayn
.
.
.

Teman-teman yang masih setia membaca. Makasih banget ya. Maaf kalau jarang update. Maaf juga kalau ceritanya kurang baik.
Tapi jangan lupa dukungannya:).
Kamsahamnida
.
.

Beberapa minggu telah berlalu dengan sangat-sangat baik. Hubungan Rayn dan juga Vara semakin dekat begitu juga dengan hubungan antara kelas mereka.
Bahkan Jennie sudah lumayan akrab dengan Vara karena mereka sedikit memiliki persamaan. Begitu juga dengan Dini dan Alma.
Selama ini mereka tak sadar jika mereka sangat cocok berteman.

Dan kini mereka memutuskan untuk berkumpul dirumah Rayn, karena ayah dan ibu Rayn sedang pergi ke luar kota untuk beberapa hari.

Mereka berkumpul dirumah Rayn dengan sangat meriah. Dito, Leon, Bryan dan juga Rayn sibuk dengan video game yang baru saja di ajarkan oleh sang ketua game yaitu Leon.

Sedangakan Vara masih sibuk dengan gitarnya, Alma dengan keyboardnya, Dini dan Juga Jennie sedang bernyanyi. Kini mereka berada diruangan musik milik Rayn.

"Wah!! Gilak.. kita keren banget!!" teriak Jennie kesenangan.

"Hahha... KUY KONSER!!!!!" teriak Vara semakin keras.

Mendengar itu Dini dan Alma hanya menatap jengah kedua temannya itu. Vara dan Jennie sangat tak bisa di gabung.

"Gue capek," kata Dini lemah sambil memegang tenggorokan nya lalu pergi meninggalkan yang lainnya.

"Sama gue juga," sambung Alma.

Kini tinggalah Vara dan juga Jennie. Vara meletakkan gitar nya dan mengatur posisi duduknya yang nyaman.

"Gue gak nyangka ya kita bisa sedekat ini," ucap Jennie.

"Hmm, gue juga. Dari awal gue gak suka lihat sifat lo, kayak nenek lampir," jawab Vara.

"Haha.. Sama gue juga. Lo itu gak waras, masa tiap bulan lo dihukum. Aneh tahu gak," balas Jennie.

Vara yang mendengar itu hanya bisa tertawa begitu juga dengan Jennie.

"Oh iya, Lo masih ingat gak waktu gue sama berangkat sama Rayn. Lo lihatin gue terus," lanjutnya.

"Hmm, gue inget," ucap nya sambil tersenyum.

"Gue sengaja buat lo cemburu," kata Jennie.

"Ha?"

"Gue tahu dari mata lo kalau lo suka sama Rayn. Ya, walaupun gitu gue juga peduli sama lo," kata Jennie.

"..."

"Buktinya gue selalu ngaduin kalau lo balapan,"

"Iya Jen!! Lo kok tahu sih gue ikut balapan terus?!?" tanya Vara sambil berbisik.

"Ya tahulah, Arena nya dekat rumah gue. Tahu gak rumah warna ungu, semuanya ungu," kata jennie.

"Hmm gue tahu,"

"Yaudah itu rumah gue,"

"Anjir!!! Pantesan Jen!! Dekat banget tuhhh.." teriak Vara tak menyangka dengan apa yang dikatakan Jennie.

"Oh iya Jen, gue mau tanya sama lo," lanjutnya serius.

"Hmm?"

"Lo ngerasa gak sih kalau Rayn dan Bryan punya logat yang sama dan... gimana ya.. Mereka itu kayak udah dekat," ucap Vara.

Jennie yang mendengar itu langsung melihat ke kanan dan ke kiri, Memastikan tak ada orang yang sedang mengupingnya.

"Jujur ya.. Gue juga merasa kayak gitu. Anehlah pokoknya. Cuma gue rasa gak mungkinlah," kata Jennie.

IPA & IPSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang