Part 10

2.4K 140 6
                                    

Dito menyadari itu, Ia melihat Vara yang sedang menatap Rayn dan Juga Bryan. Dito udah tahu tentang rahasia Bryan dan tentunya Bryan meminta tolong untuk tidak memberitahukan kepada orang-orang termasuk Vara dan Dini.

Dengan cepat Dito merangkul Vara dan menyeretnya ke parkiran motor.

"Dito lepas!! Dito!" teriak Vara.

"Apaan sih Var?" tanya Dito.

"Lo apa apaan sih? Lo-"

Drtt
Drtt

Dito mengambil ponsel di saku nya lalu melihat ke arah Vara sambil tersenyum.

"Ada aja yang nelfon gue jam segini," kata Dito sambil tersenyum. Sedangkan Vara hanya bisa melihat Dito sinis.

"Halo"

"Dito!! Kamu ngambil uang mama ya?!"

"Hehe.. Maaf ma.. Uang dito habis"

"Habis! Habis! Cepat pulang"

"Iya mama cantik, Bye"

Tut....

Vara menutup mulutnya menahan tawa karena Dito yang baru saja di marahi Mama nya karena ketahuan mengambil uang.

Dito hanya bisa tersenyum sambil menggaruk kepala nya yang tidak gatal.

"Hahahahaha!!! Mampus lo," kata Vara.

"Nama nya juga butuh duit Var. Wajarlah," balas Dito.

"Buat apa sih duitnya?"

"Ngajakin cewek gue jalan."

"Haha... Kalau gak ada uang tu diem aja, bukannya ngajak cewek jalan. Aneh," kata Vara.

"Yaudah lah.. Kuy pulang!" ajak Dito.

Dito tersenyum, akhirnya ia bisa menyeret Vara dan membuat nya lupa akan kejadian tadi.

□ □ □

Vara pulang kerumahnya dan langsung masuk kedalam rumah. Ia berjalan melewati ruang tamu dan juga ruang keluarga berharap ibunya ada disana.

Ia berjalan menaiki tangga sambil menghembuskan nafasnya kasar.

"Vara!" panggil Ibunya.

Vara menghentikan langkahnya dan berbalik melihat ibunya yang sedang menyiapkan makan siang.

"Mama?"

Vara langsung berlari dan memeluk ibunya dengan erat. Ia merindukan ibunya yang sudah seminggu meninggalkan nya.

"Kamu kenapa Vara?"

"Gapapa ma," jawab Vara.

"Rayn bilang kamu kangen banget sama mama dan nyuruh mama pulang"

"Ha?"

"Iya. Untung aja urusannya udah selesai," jelas ibunya.

"..."

"Sini, kamu makan dulu."

Vara mengangguk dan duduk kursi meja makan yang telah tersedia makanan kesukaan Vara.

"Jadi gimana serumah sama Rayn?" tanya Ibunya sambil tersenyum jahil. Vara langsung tersenyum mendengar pertanyaan ibunya itu sambil mengingat kembali kejadian lucu dirumah itu.

"Biasa aja," jawab Vara.

"Biasa aja kok senyum-senyum sendiri."

"Awalnya sih gak seru, ya kan mama tahu sendiri kalau Rayn musuh aku sejak kelas 10. Cuma lama kelamaan enak juga, orang nya asik, lucu, dia bantuin Vara ngerjain tugas, Ngajarin Vara masak walaupun sebentar doang," jelas Vara sambil tersenyum.

"Baik banget nak Rayn, mama gak salah pilih tempat rupanya," kata Ibunya.

"Tapi, Vara masih aja kesal sama Rayn. Gak tahu kenapa. Kadang Rayn baik... Kadang jahat."

"Jahat gimana?"

"Kemarin dia ninggalin Vara di jalan sendiri, dia bohong katanya mau kerja kelompok tapi malah pergi sama nenek lampir, di sekolah dia bentak Vara karena Vara dorong si nenek lampir!" jelasnya.

"Rayn wajar bersikap kayak gitu, karena kamu salah. makanya jangan dorong Jennie."

"Mama kok belain dia sih?"

"Mama gak belain dia sayang."

"Pokoknya Vara masih kesal ma."

"Kamu cemburu kan?" tanya ibunya sambil tersenyum jahil.

"Cemburu?! Berarti..."

"Kamu suka sama Rayn kan?"

"Aku? Enggak! Aku gak suka sama dia ma, Masa Vara suka sama si karung goni!"

"Benci sama Cinta itu beda tipis Vara."

"Yah tapi tetap aja!"

"Tetap apa?"

"Tau ah.. Vara lapar," katanya.

Setelah selesai makan Vara naik ke atas dan masuk kedalam kamarnya. Disana ia langsung merebahkan dirinya dikasurnya dan mengambil ponsel yang ada di tas sekolah miliknya.

Ia membuka Line dan sudah ada notif dari grupnya.

Line
Pacar❤

Bryan: P
Bryan: P
Bryan: Udah lihat pengumuman yang ada di Mading?

Vara: Belum Bry

Dini: Emang kenapa sayang?

Dito: Astaga:)

Vara: Jiji gue

Bryan: Gini sayang.. Seminggu lagi sekolah kita bakal ngadain lomba. Ada lomba main basket, voli, melukis, bernyanyi, sama cerdas cermat. Jadi, wali kelas minta nama-nama orangnya sekarang.

Vara: Lah terus? Udah lo kasih tahu ke grup kelas?

Bryan: Udah. Cuma lomba nyanyi sama cerdas cermat gak ada yang mau.

Dini: Jangan gue.

Dito: Jangan gue juga.

Bryan: Jadi karena sahabat gue pintar semua. Gue nunjuk Dito, Vara sama Dini😚 buat Cerdas Cermat dan Vara juga ikut lomba nyanyi. Lo kan suaranya bagus.

Dini: 💔

Bryan: 💨

Dito: Serah deh

Vara: Okay

Bryan: Oke. Mantap! Buat Cerdas Cermat gak usah takut materinya umum katanya. Kalau nyanyi bebas.

Vara: Okay

Dini: We..
Dini: Gue mau tanya

Dito: Apaan?

Bryan: Apa sayang?

Vara: Bangsat! Awas grup ini lo jadikan tempat sayang-sayangan gue keluarin lo berdua.

Dito: Kasihan Vara yang masih jomblo😎

Vara: Gue keluar ya? Gue keluar nih!

Dini: Jangan gilak.

Bryan: Iya-Iya

Vara: Mati lo dit

Dini: Gue mau nanya anjir

Vara: Cepetan. Tanya apa?

Dini: Lengkuas sama Jahe bedanya apa sih?

Vara keluar dari grup
Bryan keluar dari grup
Dito keluar dari grup

Dini: Bgst! Kok pada keluar sih? Pertanyaan gue gak berfaedah banget ya? Kan gue seriusan:'(










Tbc

IPA & IPSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang