Chapter 12

4.1K 372 46
                                    

Ting!

Jungkook, malam ini aku ingin menelponmu. Bolehkah?

Jungkook menatap pesan yang baru saja dikirimkan Jimin padanya. Sejenak mata cantiknya terlebih dahulu bergulir melirik V yang duduk di hadapannya.

Mata tajam vampir tampan itu masih fokus membaca novel Twilight yang tadi diambil dari tasnya, novel yang mengisahkan tentang kaumnya.

Sore ini, keduanya sedang berada di sebuah café di pusat kota. Katanya berkencan, begitulah yang V katakan padanya.

Ia pun dengan cepat mengetikan balasan untuk Jimin.

Tentu saja. Aku tidak akan melarangmu, Jim.

Jungkook menghela nafas lelah. Sejujurnya ia tidak nyaman dengan sikap Jimin yang seperti orang asing padanya, dan ia tahu betul semua ini ada hubungannya dengan V.

"Siapa?"

Pertanyaan vampir tampan itu agak mengagetkannya. Jungkook mendongak dan melihat V yang sedang menunggu jawaban darinya.

"Itu siapa?" ulang vampir tampan itu sembari mengisyaratkan ponsel di genggaman Jungkook dengan dagunya.

"Oh, ini Jimin. Dia ingin menelponku nanti malam." jawab Jungkook jujur, dan ia dapat menangkap perubahan wajah V yang tiba-tiba mengeras.

"Dan kau membiarkannya?"

"Tentu saja! Apa alasanku untuk menolaknya? Dia hanya ingin menelponku. Lagipula sudah beberapa hari ini aku dan Jimin tidak pernah mengobrol."

"Aku tidak suka kau berdekatan dengan orang itu, Jungkook!"

"Dia hanya temanku. Kenapa kau selalu seperti ini?"

"Dia memiliki perasaan lebih padamu! Apa selama ini kau tidak menyadarinya? Itulah alasan kenapa aku tidak suka kau terlalu dekat dengannya!"

Jungkook memijat pelipisnya pelan. Ia tahu alasan V dan Jimin berseteru itu bukan hanya karena itu saja. Pasti ada alasan lainnya.

"Aku tidak tahu dia menganggapku dan melihatku seperti apa? Itu terserah dia. Namun aku hanya melihatnya sebagai teman." tegasnya penuh penekanan.

"Apa kau tidak mempercayaiku, huh? Sementara kau tahu sendiri siapa yang aku cintai selama ini."

V terdiam melihat tatapan sedih Jungkook yang menghujamnya. Maka dari itu ia mencoba melembutkan pandangannya, ia tahu selama ini sikapnya begitu posesif, dan Jungkook sepertinya mulai tak nyaman dengan itu.

"Maafkan aku." cicitnya pelan, tangannya bergerak meraih tangan Jungkook yang menganggur di atas meja. "Aku hanya takut kehilanganmu. Aku hanya takut kau meninggalkanku."

Jungkook terdiam. Di matanya sekarang, V benar-benar terlihat rapuh. Jungkook dapat menangkap ada kekhawatiran yang begitu besar di sana. Ia tahu kalau saat ini V sedang bersungguh-sungguh padanya.

"Maaf kalau selama ini aku terlalu mengekangmu dan membuatmu tak nyaman. Aku minta maaf." ucapnya kembali masih dengan sorot mata yang memencarkan kekhawatiran.

"Aku mencintaimu, Jungkook."

Jungkook tersenyum lembut. Tangannya balas mengelus-elus tangan dingin V yang kini masih menggenggam tangannya.

"Aku juga mencintaimu, V."
























































.

.

.

Jimin merogoh ponselnya yang berdering, saat dilihat ternyata itu Dara yang menelponnya.

Baby, You're Not a Monster! || VKook ft. JenMin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang