Chapter 52

4.3K 280 61
                                    

EPILOG





































Serigala abu-abu Jimin terkapar tak berdaya di atas rerumputan hijau di tepian danau di pedalaman hutan. Pasrah-pasrah saja saat tubuh besarnya itu terus diganggu oleh dua ekor serigala yang ukurannya jauh lebih kecil darinya.

Jennie yang sedang duduk menyandar pada pohon tak jauh dari sana hanya bisa tertawa di atas penderitaan suaminya. Melihat Jimin disiksa oleh kedua putra-putrinya itu, entah kenapa malah membuat hatinya bahagia.

Tapi tenang saja, Jimin ini bukan disiksa secara harfiah. Kedua putra-putrinya itu hanya sedang mengajaknya bermain, namun karena sudah kelelahan jadilah ia hanya berbaring dan ikhlas-ikhlas saja tubuhnya menjadi objek percobaan keduanya.

Sedikit cerita mengenai anak kembarnya pasangan Jennie dan Jimin di sini yang sekarang sudah menginjak usia sekitar dua setengah tahun.

Jennie melahirkan anak kembar laki-laki perempuan yang ternyata bukan kembar identik. Keduanya tidak mirip sama sekali dalam wujud manusia. Tapi jika dalam wujud wolf, mereka nyaris tak dapat dibedakan karena sama-sama memiliki warna bulu putih bersih.

Nama mereka berdua siapa?

Berbeda dengan V dan Jungkook yang menamai anak mereka dengan nama yang panjang sepanjang jalan kenangan disertai filosofi di dalamnya yang membuat puyeng, anaknya Jennie dan Jimin ini lebih simpel.

Artemis Ruby Jeannet dan Dimitri Ruby Jéan.

Masing-masing hanya tiga suku kata, mungkin empat bila ditambah dengan marganya Jimin. Ya, jelas ini lebih ringkas ke mana-mana bila dibandingkan dengan nama bujangannya V dan Jungkook yang terdiri dari enam suku kata.

Astaga!












































.

.

.

“Arthur Rialoire, lain kali jangan seperti ini lagi, Sayang! Mamah tidak melarangmu makan permen dan coklat asal jangan banyak-banyak, itu tidak baik. Kau juga V, kenapa harus membelikan putramu makanan manis sebanyak ini? Nanti kalau giginya bolong atau taringnya tumpul bagaimana?! Aduh, kepalaku jadi pusing.”

V hanya memasang wajah datarnya, mengabaikan Jungkook yang mengekor di belakangnya sambil terus mengoceh tanpa jeda seperti radio rusak.

Sedangkan Kim Arthur? Balita tampan nan glowing yang sekarang wujudnya sudah tidak terlalu bulat itu juga cuek bebek saja.

Bodo amat!

Ia tetap asyik mengemut lolipop bulat warna-warni di tangan kanannya, sementara tangan kirinya memegang sekantong penuh kudapan manis sekaligus memegang jemari besar sang ayah tercinta yang kini menuntunnya.

Mereka kini sedang berjalan di tengah hutan. Entah mau ke mana yang jelas niat awal V itu adalah untuk menghindari ceramah tak berujung Jungkook. Namun nahas, Jungkook malah mengikutinya dan beginilah ujungnya.

“Biarkan saja, Kook. Arthur hanya anak-anak, tak heran kalau ia ingin permen dan coklat aneka warna seperti ini.”

“Tapi masalahnya yang kau beli itu terlalu banyak, V.”

Baby, You're Not a Monster! || VKook ft. JenMin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang