Chapter 17

3.4K 340 24
                                    

"Kook?"

"Tidak mau!"

"Kook, ayolah buka matamu."

"Mau pulaaaang~"

"Kook, ini tidak semengerikan itu."

"PAPAAAAAAAAAAAAAAAAAHHH!!!"

Baiklah, V menyerah sekarang. Jungkook benar-benar susah sekali dibujuk dan sekarang dia malah menjerit memanggil ayahnya.

Sebenarnya apa yang terjadi? Jadi, setelah Jungkook selesai dengan acara makannya, V langsung membawanya ke suatu tempat. Katanya ingin mengatakan semua tentang rahasia keluarganya.

Tapi kenyataannya sekarang Jungkook malah merengek meminta pulang, setelah tadi menangis kecil sambil memberikan V sumpah serapah secara sukarela.

V menggaruk tengkuknya bingung, ternyata ekspektasinya salah besar. Awalnya ia berniat membawa Jungkook ke tempat ini adalah ingin memberikan kesan-kesan indah yang pasti takkan pernah terlupakan.

Karena apa? Karena faktanya V membawa Jungkook ke atas pohon besar yang tingginya belasan meter dari permukaan tanah.

Gila saja!

"Kook?"

"APAAA?!!! Astaga, aku takut, V! Yang benar saja, ini tinggi sekali, Ya Tuhan!"

Dia sekarang memeluk erat-erat batang pohon besar itu seperti koala. V yang duduk di sampingnya lama-lama keki juga, yang benar saja Jungkook lebih memilih memeluk pohon tua itu dibandingkan dirinya?

Sret!

Maka dengan sekali tarikan, V langsung membalik Jungkook sehingga sekarang mereka berhadapan.

V memerangkap gadisnya itu di antara lengannya dan kini jarak mereka sangatlah dekat, bahkan ujung hidung mancung keduanya hingga bersentuhan.

Jungkook kehilangan kata-katanya, matanya terus menelisik pahatan sempurna wajah kekasihnya itu. Alisnya yang tegas, matanya yang tajam dan berwarna merah, hidungnya yang mancung, dan tanpa sadar Jungkook mengulurkan tangannya untuk menyentuh pipi mulus tersebut.

V menyeringai, apalagi saat tatapan dan pergerakan tangan Jungkook terhenti tepat di bibirnya.

"Apa yang kau pikirkan?"

Jungkook terlonjak kaget, buru-buru ia memalingkan wajahnya dan langsung menarik kembali tangannya. Salah tingkah.

"Apa sih? Aku tidak memikirkan apa-apa." balasnya ketus namun pipi bulatnya bersemu. "Kau terlalu dekat, V."

Jungkook mencoba mendorong bahu V pelan. Namun vampir tampan itu masih tetap asyik dengan posisinya.

Matanya merah tajamnya terus saja menelisik wajah cantik Jungkook, bahkan tangannya kini juga terulur membelai pipi gembil itu dengan lembut.

"Katakan, Sayang. Apa kau menemukan sesuatu dalam diriku?"

Jungkook yang tak mengerti pun hanya mengernyit bingung. "Apa maksudmu?"

V mengamit dagu Jungkook, membuat tatapan keduanya kini terkunci satu sama lain. "Lihat pahatan wajahku lekat-lekat, Sayang. Apa kau tidak menyadari sesuatu, hmm?"

Jungkook memicingkan matanya, menuruti apa yang diminta oleh V hingga akhirnya ia menyadari sesuatu.

"Kau orang Asia?"





































.

.

.

Jimin menggerak-gerakan kedua tangannya melakukan peregangan. Bahunya terasa sangat kebas akibat serangan dari Tzuyu yang berulang kali membenturkan tubuhnya pada pohon dan batu besar.

Baby, You're Not a Monster! || VKook ft. JenMin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang