Chapter 43

4.9K 348 109
                                    

Jessica dibuat panik bukan main. Jungkook tidak dapat mengejan dan tak kunjung melakukan pembukaan. Ini sudah setengah jam berlalu, bayi itu masih tertahan dan Jungkook terus menerus berteriak seperti orang kerasukan.

Brak!

Park Jimin beserta istri datang ke sana dan menganga di ambang pintu kamar melihat prosesi bersalin Jungkook yang sudah seperti prosesi ruqyah.

Bagaimana tidak?

V duduk di lantai bersandar pada lemari, ia menahan tubuh Jungkook yang kini bersandar padanya dengan kaki yang sudah mengangkang lebar.

Rosé berada di sisi kanan dan Yohanes berada di sisi kiri, mereka berdua menahan tangan Jungkook yang berontak hebat. Wendy dan Yunho juga di sana, namun tidak dengan Ken yang malah berdiam diri di luar rumah karena takut kelepasan gara-gara mencium darah manusia.

"AAAKKKHHH!!! DIA MENCOBA MEMBUNUHKU!!! A-AKU TIDAK KUAT!!! SAKIT SEKALI!!! AAAKKH!!!"

Tepat saat Jungkook berteriak seperti itu, bayi yang berada di dalam perutnya itu terlihat bergerak lebih brutal seperti mencari jalan keluar.

"Sayang, kumohon bertahanlah. Kau bisa! Kau wanita kuat, Sayang!" V yang sudah kacau itu bersuara sambil terus memeluk dan mengusap wajah istrinya yang banjir keringat dan air mata.

"Jungkook! Kumohon berjuanglah, Kook. Demi anakmu!" ini suara Jimin.

Jennie ikut berjongkok dan mengusap wajah kacau sahabatnya itu. "Kau bisa, Kook! Kau sangat ingin punya anak kan? Tinggal selangkah lagi kau akan mendapatkannya. Kau kuat, Kook. Kau bisa!" ujarnya memberikan semangat.

Jungkook semakin memberontak, bahkan kedua tangannya beberapa kali terlepas dari genggaman Rosé dan Yohanes. Mereka semua benar-benar dibuat kewalahan menahan Jungkook yang tenaganya seperti bukan tenaga manusia.

"D-DIA BENAR-BENAR AKAN MEMBUNUHKU!!! DIA MENGACAK-NGACAK PERUTKU AAAKKKHH!!!"

V seketika kalap melihat Jungkook yang kini sudah seperti kehilangan setengah kesadarannya.

"J-JUNGKOOK? T-TIDAK, SAYANG!!! JANGAN SEPERTI INI!!! KAU BISA, SAYANG!!! KAU BISA!!! PAPAH, AKU MOHON LAKUKAN SESUATU, PAH!!!"

Melihat Jungkook yang nyawanya sudah hampir lepas, tanpa berpikir panjang Yunho langsung berlari keluar kamar dan kembali lagi dengan sebuah pisau dapur beserta gunting di tangannya.

"Jungkook, maafkan Appa. Appa harus melakukan ini demi menyelamatkanmu." ujarnya dengan nada gemetar dan langsung mengambil posisi menggantikan Jessica.

Jessica mengernyit heran. "Tunggu dulu. Apa yang akan kau lakukan?" tanyanya bingung mewakili semua isi kepala di sana.

Perasaannya tidak enak, sungguh. Apalagi melihat suaminya itu yang kini sudah mengambil ancang-ancang dengan pisau dapur di tangannya.

"Tidak ada cara lain selain melakukan pembedahan, Jess."

"Apa kau bilang? T-tapi, bagaimana dengan anestesi—"

"Tanpa anestesi!"

Mereka semua menganga lebar. Bahkan Jimin dan Jennie sampai kelepasan mengumpat. Pembedahan tanpa anestesi? Yang benar saja?!

"KAU GILA, HUH?!"

"AKU TAHU APA YANG AKU LAKUKAN, JESS! AKU JUGA TIDAK MAU MELAKUKANNYA, TAPI INI SEMUA DEMI KESELAMATANNYA!"

"TAPI DIBEDAH DALAM KEADAAN SADAR? ITU SAMA SAJA DENGAN MEMBUNUHNYA!"

"TIDAK ADA WAKTU LAGI, JESSICA!"

"BISAKAH KALIAN BERDUA BERHENTI BERDEBAT?! ISTRIKU SUDAH TIDAK BERGERAK LAGI AKU MOHON SELAMATKAN DIA AKU MOHON! AKU MOHON.. HIKS.."

Teriakan V menyadarkan keduanya di sana. V menangis meraung-raung sambil memeluk tubuh ringkih Jungkook yang sudah terkulai lemas dengan nafas yang kian memendek.

Baby, You're Not a Monster! || VKook ft. JenMin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang