Witch And His Rym (Fin)

1.6K 139 17
                                    

A/N : Jangan lupa sambil dengerin lagu sad yhaa biar tambah kerasa :v

Cerita ini spesial karena hari ini ultahnya author~ yeay~ *jangkrik lewat*
Yaah :v

Arigatou vote dan komennya ya~ saia bener-bener terhura sampai gak tau mau ngomong apa kalau pada vote atau komen TwT)

Maaf jika ada typo bertebaran atau kata-kata yang kurang pas~

Enjoy~! ^w^)

.







.






.

Sudah sekitar beberapa tahun sejak sepeninggalan Soraru.
Dan Mafu masih belum bisa merelakan Soraru.
Dia selalu berpikir Soraru berakhir seperti ini karena ulahnya.
Andai saja ia bisa memperbaiki semuanya, ia rela melakukan apapun.

.


.














.






.

Setiap hari, Mafu selalu mengunjungi makam Soraru dan menaruh bunga disana.
Ia selalu bercerita tentang apa yang dirasakan dan dialaminya setiap berkunjung. Entah Soraru mengetahuinya atau tidak.

"Kau ingin memperbaiki apa yang terjadi di masa lalu?" Seseorang, dengan jubah putih menghampiri Mafu. Mafu tak dapat melihat dengan jelas wajah orang itu karena wajah orang itu ditutupi.
"Kau siapa?" Hanya itu yang ingin Mafu tahu.

"Namaku bukanlah hal yang penting saat ini. Jawab pertanyaanku." Ujar orang berjubah putih itu.
"Tentu saja aku ingin memperbaikinya... Tapi, aku tidak dapat melakukan apapun.."
"Aku bisa mengirimkanmu ke masa lalu untuk memperbaiki apa yang terjadi di masa lalu."
"Benarkah? Bisakah kau mengirimkanku untuk memperbaiki apa yang telah aku perbuat di masa lalu?" Dan orang itu hanya mengangguk.
"Tapi, nyawamu taruhannya. Mau itu gagal atau berhasil"
"Baiklah... Aku setuju..."
Tiba-tiba Mafu memejamkan matanya karena di sekelilingnya hanya ada cahaya yang sangat silau





.











.










.









Mafu akhirnya dapat membuka matanya. Ia melihat sekeliling.
'Ah, Iya.. aku benar-benar berada di masa lalu..' Pikir Mafu.
Tiba-tiba ada seseorang yang memegang pundaknya.
"Mafu, sedang apa kau disini?" Sosok itu, sosok yang Mafu rindukan. Mafu tak mampu membendung air matanya. Ia menangis sambil memeluk Soraru dengan erat.
"Soraru-san..... Aku rindu padamu..."
"Oi.. Oi.. Kita baru tidak bertemu sehari dan kau sudah rindu padaku?" Soraru hanya terkekeh pelan.
"Tapi kan, aku takut terjadi sesuatu pada Soraru-san!" Dan Mafu sukses mendapatkan kecupan di bibirnya dari Soraru.

"Aku tidak apa-apa... Jangan khawatir..." Mafu menatap Soraru sejenak.
'Sepertinya ini dimulai saat Soraru-san sudah mulai tak sehat...' Pikir Mafu, sampai tak sadar ia sudah berada di rumah Soraru karena keasyikan melamun.
"Mafu?"
"A-ah... Soraru-san, ayo, kau harus banyak istirahat!"
"Eh? Kenapa? Aku baik-baik saja lho..."
"Mencegah lebih baik daripada mengobati!" Dan tawa Soraru semakin menjadi-jadi. Mafu mendorong Soraru agar mau ke kamar. Ah, tingkah malaikat manisnya ini lucu juga, ya.
"Baiklah, baiklah..." Akhirnya Soraru menuruti permintaan kekasihnya itu.
"-.. Dengan satu syarat" Lanjutnya.
"Apapun itu akan ku lakukan, asal Soraru-san mau istirahat"

.

"Cium aku..." Ujar Soraru tiba-tiba.
Mafu sedikit tersentak, tapi tak lama kemudian ia mendekatkan wajahnya ke wajah Soraru.
Mafu memejamkan matanya dan mencium Soraru dengan perlahan.
Setelah itu, Soraru langsung membaringkan Mafu di tempat tidur.
"S-.. Soraru-san?"
"Ciuman saja tidak cukup, kau tahu...." Soraru menyeringai tipis.
"E-eh?"
"Izinkan aku... Untuk menyentuhmu, Mafu... Setelah itu, aku akan memperbanyak Istirahat dan menjaga diri untukmu.." Mafu terdiam sejenak untuk menimbang-nimbang. Lalu ia mengalungkan lengannya di leher Soraru yang sedang berada diatasnya.
"Baiklah..."
Soraru tersenyum. Lalu mulailah ia menciumi aroma tubuh kekasihnya ini.

SoraMafu One-Shoots ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang