Synchronicity

1.2K 57 10
                                    

Komplikasi cerita dari Sychronicity I sampai III (Looking For You In The Sky, Paradise Of  Light and Shadow, Meguru Sekai no Requiem)

Maap kalo ada typo nya, ya, soalnya keyboard author nakal :v
Maap kalo gaje, ya :v

Jangan lupa vote dan komen kalau kalian suka ceritanya~

Enjoy~!

.



.

Puluhan tahun lalu, seekor naga yang entah darimana asalnya itu mengamuk dan membuat kekacauan.
Hingga akhirnya, seorang penyihir bertopeng membuat tenang naga tersebut dengan mengirimkannya seorang diva.
Diva tersebut bernyanyi untuk membuat sang naga tenang dan diam di dalam sebuah gua.

Akan tetapi, sang diva harus terus bernyanyi tanpa henti.
Jika sang diva tidak bisa lagi bernyanyi, maka naga tersebut pun tak segan-segan akan membunuh diva tersebut.
Lalu penyihir bertopeng itu harus mencarikannya diva baru.

.

.

.

"Aku tidak akan pernah bisa bertemu denganmu lagi, Araki. Maafkan aku."

Seorang diva dengan surai pink itu dihabisi dengan kuku sang naga yang membuatnya harus merenggang nyawa saat itu juga.

Di sisi lain, penyihir bertopeng yang mengetahui diva itu telah mati pun bergegas mencari diva yang baru.

.



.

Jauh dari gua, hiduplah seorang ibu dengan kedua anaknya yang baru lahir.
Salah satu anaknya bersurai putih dan satunya lagi bersurai biru.

Sang ibu sangat bahagia dengan kelahiran kedua anaknya tersebut. Ibu tersebut memakaikan kalung kepada kedua bayinya tersebut.
"Akan ku namakan bayi bersurai putih ini Mafu, dan bayi yang bersurai biru ini Soraru." Ujar sang ibu dengan penuh kebahagiaan.

Akan tetapi, kebahagiaan itu hilang ketika pintu diketuk dengan kasar.
"Nak, ibu membuka pintu dulu ya. ." Ujar sang ibu kepada kedua bayinya tersebut.
Saat dibuka, ibu tersebut pun terkejut dengan kedatangan seorang penyihir bertopeng dengan beberapa prajurit.
"A-ada apa ini??" Tapi tiba-tiba ibu tersebut ditahan oleh prajurit. Dan penyihir bertopeng itu pun masuk.

"Ara.. Ara.. Siapa nama bayi bersurai putih ini?" Tanya penyihir tersebut.
"N-namanya... M-Mafu..." Ujar sang ibu dengan ragu.
Penyihir tersebut langsung mengambil bayi bersurai putih itu. Bayi yang satunya lagi menangis, menyadari saudaranya yang terpisah darinya.

"Tidak! Kumohon jangan!" Pinta sang ibu.
"Jangan membantah. Sudah takdir dari anak ini untuk menjadi seorang diva." Ujar penyihir bertopeng itu. Prajurit, dan penyihir bertopeng itu pun lenyap dengan seketika. Membuat ibu tersebut tak sempat mengejar atau meminta bantuan.
Keadaan itu membuat sang ibu terpukul.
Kemudian sang ibu melihat anaknya yang menangis. Dengan segera, ibu itu pun menghampiri anaknya tersebut.
"Nak, jika kau sudah besar nanti, tolong cari adikmu.."

.

.

Tanpa tujuan tertentu, aku terus mengejar timur
Bayanganku sendiri adalah satu-satunya yang menemaniku
Ku ukir suara yang jauh di peta ku
Saat ku mencari siapa pemiliknya

.

Soraru, sudah dewasa sekarang.
Tetapi ia harus mencari adiknya yang diculik oleh seorang penyihir.
Karena ia sudah berjanji kepada ibunya tepat sebelum kematiannya.

SoraMafu One-Shoots ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang