Suki Kirai SoraMafu Version

1.8K 96 5
                                    

Kayaknya ini bakal jadi parody yang pendek, garing dan crispy :v
Dapet inspirasi dari lagu Suki Kirai~

Enjoy~

.









.








"Aku menyukaimu, Soraru-san!"

.

Pengungkapan Mafu kemarin membuat Soraru tak habis pikir.
Iya sih Soraru menganggap Mafu itu berisik dan menyebalkan. Tapi kalau dipikir-pikir, si albino berpipi barcode itu menarik juga.

Tidak, tidak, tidak.
Soraru langsung menggeleng kepalanya, menepis jauh-jauh pikiran itu.
Kenapa anak itu selalu ada di dalam pikirannya?!
"Suka atau benci? Entahlah, aku malas memikirkannya"

.

Pagi ini Soraru sedang duduk di taman.
Ah, hari yang cerah dan damai, pikir Soraru.
Namun suasana itu berubah ketika si surai albino datang.
"Soraru-san~ Soraru-san~" Mafu berlari ke arah Soraru dan langsung dipeluknya si pemuda bersurai navy blue itu olehnya.
"Lepaskan, bodoh!"
"Awww, Tsunraru~" Dan inilah salah satu hobi Mafu, yaitu menggoda Soraru.
"Ngomong-ngomong... Soraru-san sedang apa disini?" Tanya Mafu yang kini duduk di samping Soraru.
"Aku sedang melihat anak-anak yang sedang bermain" Ujar Soraru seadanya. Padahal niatnya itu mau nenangin diri dari gangguan Mafu. Eh, malah diikutin juga.
"Ah! Souka! Soraru-san pengen punya anak yak?! Kalau gitu ayo kita menikah~! Ya, ya, ya! Sangat sempurna! Mafu pengen tinggal di rumah yang banyak pohonnya! Lalu kita akan punya tiga anak~" Kayaknya Mafu udah kumat guys.
"Kita berdua ini cowok g*bl*k! Lagian kalau kau ingin tinggal di rumah yang banyak pohonnya, tinggal aja di hutan sono!"
"Eh?! Hidoi yo, Soraru-san..." Mafu memanyunkan bibirnya. Imut sih, saking imutnya jadi pengen nonjok.

"Lagipula, aku sudah 30 tahun. Tidak cocok denganmu yang masih-..." Perkataan Soraru langsung terpotong.
"Suki da, Soraru-san~!" Rupanya Mafu tidak mendengarkan.
"Dengerin gw g*bl*k!" Saking keselnya, Soraru mencubit pipi Mafu. Yang dicubit malah ketawa. Masokis emang.

.



.


"Nih!"
"Eh?"

"Mafu beliin Soraru-san boneka Hanpen~ Soraru-san kemarin bilang pengen punya boneka Hanpen tapi lagi bokek, kan?" Mafu memasang senyum manis di wajahnya.
"Tapi gak usah repot-repot juga. Lagian kau masih sekolah, harusnya buat uang jajanmu saja"
"Gak apa-apa. demi Soraru-san, Mafu rela melakukan apapun, kok!" Mafu tersenyum lebar.
"Mafu..." Rupanya Mafu tak seburuk yang Soraru kira.
"Terimakasih..." Soraru mengelus kepala Mafu, membuat wajah Mafu merona merah.
"Cepat pergi ke sekolah sana. Gak lihat ini sudah jam berapa?"
Dan Mafu baru ingat.
"W-waah! Mafu terlambat! Maaf ya Soraru-san, Mafu harus pergi. Nanti Mafu kesini lagi kok, jaa ne~" Mafu dengan terburu-buru pergi ke sekolah.
Soraru memperhatikan Mafu yang sudah jauh darinya.
Ternyata anak itu adalah anak yang baik, ya.
Tetapi Soraru masih bingung dengan perasaannya pada Mafu.
Suka atau benci?

.








.





"Moshi-moshi?"
"Ha'i, moshi-moshi?
"Soraru-san, hari ini Mafu tidak bisa berkunjung ke rumah Soraru-san.."
"Kenapa?" Soraru menaikkan sebelah alisnya. Tidak biasanya Mafu mengatakan ini.
"Hari ini Mafu sedang sakit... Tapi jangan khawatir, besok Mafu akan berkunjung ke rumah Soraru-san~"
"Kalau begitu, kali ini aku yang berkunjung ke rumahmu"
"E-eh?"
"Aku juga akan merawatmu sampai kau sembuh"
"T-.. Tapi-.."
"Tidak ada tapi-tapian. Anak yang baik harus menurut pada yang lebih tua." Soraru mematikan telpon dan menuju ke rumah Mafu.
Kenapa ia jadi perhatian begini?

.

Soraru memencet bel rumah Mafu.
Tak lama kemudian, pintu dibuka oleh sang pemilik rumah.
"J-jadi Soraru-san benar-benar datang kesini, ya..." Mafu tersenyum.
"Tentu saja.." Lalu Soraru akhirnya menyadari satu hal.
"Oh, hei! Kau harus beristirahat!" Soraru menggendong Mafu ala bridal style dan membawa Mafu ke kamarnya.
"Tunggu dulu, Soraru-san..."
"Apa lagi?"
"Memangnya kau tahu kamarku, ya?" Tanya Mafu tiba-tiba.
"Hmm.... Aku tinggal bertanya pada pemilik rumah ini..."
"Berarti bertanya padaku, dong?"
"Memangnya kau pemilik rumah ini, ya?"
"Soraru-san!" Dan Soraru tertawa. Ternyata ia berhasil menjahili anak ini. Biasanya ia yang di jahili.

Waktu menunjukkan pukul tujuh malam.
Nampak Mafu yang sedang tertidur dengan Soraru yang masih menjaganya.
'Akhirnya aku menyadari sesuatu, Mafu. Kau membuatku menyukaimu sedikit demi sedikit. Yah, walaupun otakmu gesrek. Kau berhasil membuatku luluh'
Dielusnya dengan lembut pipi Mafu oleh Soraru. Kemudian Soraru mengecup kening si surai albino itu.

.

"Ne, Mafu, aku ingin mengatakan sesuatu padamu. Ikut aku." Wajah Soraru terlihat sangat serius. Membuat Mafu agak takut dibuatnya.
"B-baiklah.." Mafu menundukkan kepalanya, dan mengikuti Soraru.
'Apa aku membuat Soraru-san marah?' Batin Mafu.
Kemudian Soraru tiba-tiba menghentikan langkahnya. Melihat Soraru yang menghentikan langkahnya, Mafu ikut menghentikan langkahnya.
"Dengar, Mafu..."
"I-iya?" Jantung Mafu berdegup kencang.
"Aku juga menyukaimu" Soraru tersenyum lembut. Mimik wajah Mafu pun berubah.
"E-eh?! M-maji de, Soraru-san?!" Mafu nampak tak percaya dengan apa yang diucapkan Soraru barusan.
"Tentu saja, bodoh.." Lalu Mafu langsung memeluk Soraru dengan erat.
"Bokuwa totemo ureshii yo..." Ujar Mafu yang sedang memeluk Soraru.
"Ore mo.."

.









.



End.

A/N :

Jadi bayangin Soraru sama Mafu cover lagu ini ih~

Oh iya, kalau kalian suka sama ceritanya, jangan lupa vote dan comment, ya! \(○^ω^○)/

Oh iya, daku kasih tau deh bagi yang gak tau atau kurang paham sama kata yang digunain di ceritanya.

Maji de?! = Serius?!
Boku = Saya/aku (Biasanya boku untuk anak laki-laki)
Ore = Saya/aku
Totemo = Sangat
Ureshii = Bahagia
Suki = Suka
Suki da = Suka kamu/aku suka kamu

Sampai jumpa di chapter depan~
Kalau ada yang kalian kurang paham, bisa tanya di kolom komentar~ ^w^)/

SoraMafu One-Shoots ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang