Beberapa lirik ada yang daku ubah biar nyambung ama ceritanya~ :v
Have fun reading, gaes~❤
Douzo~
∧_∧
(。・ω・。)つ━☆・*。
⊂ ノ ・゜+.
しーJ °。+ *´¨)
.· ´¸.·*´¨) ¸.·*¨)
(¸.·´ (¸.·’*.
.
(Episode cinta yang berakhir dengan tragedi)
(Masa lalu di mana dia menghancurkan barang-barang berharga baginya)
(Yang tersisa adalah tubuhnya yang terluka dan hati yang terluka).
.
[Flashback]
Mafu menusukkan pisau tersebut pada lehernya. Darah keluar dari mulut dan lehernya tetapi ia malah tersenyum.
Lon hanya membelalakkan matanya dan ketakutan.
[Flashback End]
.
.
Sekarang setelah kehangatan telah hilang,
jika bahkan keinginan kita menjadi kebohongan,
"Tolong jangan pergi." Saat suaramu bergema,
Aku secara bertahap akan melupakan semuanya..
.
"Amatsuki, Mafu-kun dirawat di rumah sakit ini juga." Ujar Luz.
"A-apa? Kenapa bisa?" Amatsuki langsung cemas jika menyangkut soal Mafu. Karena mau bagaimanapun juga, Mafu adalah sahabat baiknya.
"Kudengar dia menusukkan sebuah pisau pada lehernya." Mata Amatsuki langsung terbelalak."A-apa?! Tch, padahal sudah ku ingatkan beratus kali padanya untuk tidak bunuh diri. Lain kali aku akan melihat keadaanya deh." Luz tidak mengerti kenapa Amatsuki se-khawatir itu pada Mafu. Padahal dia juga sedang dirawat karena penyakitnya. Tetapi Amatsuki tidak pernah terlalu mengkhawatirkannya.
"Amatsuki, kenapa kau se-khawatir itu pada Mafu-kun?" Tanya Luz tiba-tiba.
"Huh? Tentu saja karena dia adalah sahabat baikku yang sangat dekat denganku." Jawab Amatsuki.
"Begitu, ya...".
.
(Sebuah cerita baru yang lahir dari sebuah pertemuan)
(Pertemuan dengan sahabat lamanya)
(Pemuda itu meninjau kembali masa lalunya).
.
Siang itu, Amatsuki berniat menemui Mafu.
"Mafu-kun?" Perlahan ia membuka pintu ruang inap tersebut."Masih belum sadar, ya..." Amatsuki mengelus kepala Mafu.
"Semoga cepat pulih, Mafu-kun." Amatsuki pun meletakkan sebuah surat di meja di dekat kasur.