Dia.... Istriku | Smut alert!

2.7K 124 29
                                    

A/n : Silahkan yang lagi puasa bacanya pas buka aja.

Readers : "Lah, trus kenapa bisa bikin ginian?"

Ya... Author kan cewek... Jadi... You know what I mean? =w=)

Yosh! Enjoy~!

.

.

Malam ini merupakan malam yang sangat ramai. Soraru heran. Biasanya kan sepi?

"Soraru-san, okaa-san kemana?" Tanya Mafu.
"Katanya sih mau ke London selama 1 bulan untuk mengunjungi makam ayah. Ayahku orang sana dan dimakamkan disana. Yaah, sekalian liburan disana kayaknya." Ujar Soraru.
"Ooh... Gitu... Soraru-san gak ikut?"
"Mager."
"Gak bosen di rumah terus?"
"Enggak."
"Ooh.."

Soraru pun menatapi Mafu.
"Kenapa? Kamu mau jalan-jalan?"
"E-eh?"
"Tinggal bilang aja mau kemana. Nanti aku persiapkan keberangkatannya."
'Loh? Tumben....' Batin Mafu.
"Ngomong-ngomong, ini hari Sabtu?" Tanya Soraru dan Mafu hanya mengangguk.
'Pantes aja rame kayak lagi bangunin orang sahur.' Batin Soraru.
"Jalan-jalan yuk." Ajak Soraru tiba-tiba sampai Mafu saja terkejut.
"Boleh...." Mafu tersenyum tipis.
'Bgst, gw gak bisa tsun kalau lagi pdkt' Batin Soraru lagi.

Soraru keluar rumah duluan, diikuti oleh Mafu.
"Soraru-san, boleh kita berpegangan tangan?" Tanya Mafu yang membuat dada Soraru berdebar.
'Perasaan apa ini?!' Lagi-lagi Soraru membatin.
"Hmm? Terserah...." Soraru masih berusaha untuk tetap tenang. Mafu tersenyum dan menggenggam tangan Soraru.
"Soraru-san, kau mau mengajakku kemana?" Tanya Mafu.
"Rahasia.."

Mereka berdua menuju bukit dan merebahkan diri sambil melihat bintang.

"Soraru-san? Kenapa mengajakku ke tempat seperti ini?" Tanya Mafu.
"Siapa tahu ada bintang jatuh. Jadi aku bisa membuat permohonan." Ujar Soraru. Lalu Mafu mengalihkan pandangannya.
"Menghabiskan waktu bersama Soraru-san merupakan kebahagiaanku." Ujar Mafu yang membuat Soraru langsung menatapnya.

"Aku tidak mau kebersamaan kita berakhir..." Ujar Mafu yang membuat Soraru heran.
'Ngomong apa sih ni anak'
"Tapi... Soraru-san menyukai Lon-san, kan?"
'Haaa?!'
"Dan kelihatannya Soraru-san tidak akan bisa menerimaku sebagai istri. Jadi aku-..." Sebelum melanjutkan kalimatnya, bibir Mafu langsung dibungkam oleh bibir Soraru.

Soraru melumat bibir Mafu, memperdalam ciumannya, dan memainkan lidahnya tanpa memikirkan Mafu kehabisan nafas atau tidak.

"M-mmhh...!"

Mafu menjambak pelan rambut Soraru, memberitahu kalau ia sudah kehabisan nafas. Lalu Soraru melepas ciumannya perlahan. Nafas Mafu terengah-engah dan wajahnya merah merona.

"Apa itu sudah cukup membuktikan kalau aku mulai menerimamu sebagai istriku?"
"T-tapi..."
"Apa lagi?"

"I-.. Itu first kiss ku...." Gumamnya, namun masih dapat di dengar oleh Soraru.
"Yaah, itu juga first kiss ku. Tapi, memangnya kau keberatan jika first kiss mu itu suamimu sendiri?" Tanya Soraru yang membuat Mafu tersentak.
"E-enggak kok...." Mafu menundukkan wajahnya, malu. Namun Soraru meraih dagu Mafu dan mendekatkannya pada wajahnya.
"Lalu kenapa kau tidak berani menatapku?"
"U-uhh.... I-itu... Umm.."

"Sudahlah, lupakan. Ayo pulang." Soraru pun berjalan meninggalkan Mafu yang masih shock.
"So-.. Soraru-san, tunggu aku!!" Mafu pun berlari mengejar Soraru.
'Astaga... Aku barusan mencium anak itu!! Hmm... Tapi gpp kan? Dia istriku. Huh? Sejak kapan aku mulai menerimanya sebagai istriku?!' Batin Soraru.

Di tengah perjalanan, Soraru terhenti karena melihat sepasang kekasih yang sangat romantis menuju ke dalam Cafe.

"Hei, Mafu." Panggilnya.
"I-iya??"
"Bagaimana kalau kita mampir ke Cafe? Aku yakin perutmu lapar."
"B-boleh.." Lalu Soraru masuk ke dalam Cafe sambil menggenggam tangan Mafu.

SoraMafu One-Shoots ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang