Shikiori no Hane/Seasonal Feathers

9.3K 305 42
                                    

Cerita ini mengandung unsur yaoi, yang tidak suka harap tidak membaca.

Enjoy reading~

.

.

.

.

.

.

Pada zaman dahulu, hiduplah seorang pemuda miskin nan baik hati bernama Soraru. Pemuda itu sangat suka menolong sesama makhluk hidup. Hingga suatu saat, ia menemukan burung berbulu indah yang sedang terperangkap sehingga tidak bisa terbang.
Soraru pun langsung membebaskan burung tersebut dari perangkap sehingga burung tersebut dapat bebas kembali.
Soraru senang burung itu bisa berkumpul lagi bersama kawanan burung lainnya.

.



.



.



.




.

Pintu diketuk. Lalu sang pemilik rumah tersebut membuka pintu tersebut.
"Ah... Ayo masuk... Di luar dingin..." Ujar sang pemilik rumah dengan ramah. "Oh iya.. Namaku Soraru.." Soraru mengulurkan tangannya. Dan pemuda albino itu hanya menerima uluran tangan Soraru dengan tangannya yang dingin sembari berkata-...

"Namaku Mafumafu... " Pemuda albino itu tersenyum.

.


.

.


.


.

"Soraru-san... Soraru-san.... Di luar dingin sekali...." Mafu duduk di samping Soraru dan memeluk Soraru dari samping. Soraru hanya terkekeh.
"Tentu saja di luar sangat dingin... Kan sekarang sedang musim dingin, Mafu..."

"Hmm... Iya juga sih...."
"Mafu..."
"Ya, Soraru-san?"
"Di musim dingin kita bertemu pertama kali...." Soraru berujar dengan senyuman terlukis di wajahnya.
Mafu yang mendengar itu pun sontak wajahnya memerah. Ia menyembunyikan wajah merahnya di dada bidang Soraru.

.

Di suatu pagi, Mafu bernyanyi bersama dengan kicauan burung-burung.

"Suaramu indah...." Ujar Soraru.
Dan kata-kata itu membuat Mafu sontak terkejut dan memerah. "Arigatou Soraru-san...." Mafu tersenyum senang.

"Ne, Mafu...." Soraru mendekati Mafu.
"I-iya?"
"Apa aku boleh pinjam pahamu untuk ku jadikan bantal?" Tanya Soraru. Mafu pun hanya mengangguk. Dia duduk di teras rumah.
Tak lama kemudian, Soraru menidurkan diri dengan paha Mafu menjadi bantalnya.
Mafu sedikit menunduk untuk melihat Soraru. Dan Soraru sedikit mendongak untuk melihat Mafu. Keduanya saling bertatapan satu sama lain.

"Ne, Soraru-san...." Panggil Mafu. "Hmm??"
"Jika suatu hari nanti aku kehilangan suara indah ini... Akankah kau tetap mencintaiku?"
"Tentu saja" Ujar Soraru sambil membelai pipi Mafu dengan lembut.
Mendengar itu membuat Mafu terharu dan meneteskan air matanya.

.

.

.

.

.

.

Suatu hari, Soraru jatuh sakit. Mafu bingung bagaimana caranya ia membeli obat. Kehidupan mereka yang miskin tidak mampu untuk membeli obat.

"Soraru-san...." Mafu hanya bisa memandangi Soraru yang sedang berbaring di atas Futon.

Lalu beberapa saat kemudian, Mafu menemukan cara bagaimana untuk membeli obat.
'Aku akan menenun kain dari buluku...' Pikir Mafu. Dan ia dengan segera menenun kain dari bulu indahnya itu.
Berhari-hari ia lewatkan demi menenun kain.
'Asal Soraru-san sembuh, aku rela melakukan apapun....'

.

.

"Soraru-san.... Ini... Minumlah...." Mafu meminumkan obat pada Soraru. Namun Soraru tak kunjung sembuh juga.

Tiba-tiba Mafu memeluk Soraru dari belakang.
Tak lama kemudian, Soraru menyadari tangan Mafu yang memar dan dibaluti perban.

"Tanganmu indah...." Ujar Soraru sambil menggenggam tangan Mafu, tetapi tangan Soraru sangat dingin.

"Ne, Soraru-san..." Panggil Mafu yang masih memeluk Soraru dari belakang.
"Doushita no, Mafu...?" Tanya Soraru dengan suara pelan.
"Jika suatu hari nanti aku kehilangan tangan indah ini, akankah kau tetap mencintaiku?"
"Tentu saja..." Ujar Soraru lalu terbatuk.

.

.

.


Hari-hari berlalu, dan Mafu hanya menenun, menenun, dan menenun. Dia harus cepat-cepat agar Soraru dapat sembuh. Dia harus tetap menenun. Walau jarinya tidak bisa gerakan, atau bulunya yang indah itu habis.

Mafu tetap berjuang demi Soraru. Hingga akhirnya bulunya yang indah itu tinggal sehelai lagi.

"Jika suatu hari nanti aku bukan manusia lagi, akankah kau tetap mencintaiku?"
Mafu memang takut. Iya, takut karena Soraru tidak mengetahui identitas aslinya. Lalu dipetik lah bulu terakhir olehnya.

"Tentu saja..." Ujar Soraru sambil merangkul Mafu dari belakang.
"Aku akan tetap merangkulmu seperti ini. Dan bahwa burung yang indah telah kehilangan sayapnya di hari itu, aku masih ingat, sampai sekarang."
Mafu terkejut, ternyata Soraru selama ini mengetahui identitasnya.

.

.

.

.

"Dan sampai kapanpun, aku tetap akan mencintaimu"

.




Yoshaaa~! Shikiori no Hane versi yaoi + versi saia~
Hehehe~ maaf gaje dan maaf kalau ada kata yang kurang pas~ maaf juga kalau ada yang typo~
Ya kalian pasti tau kan lagu yang ini? Dan juga siapa yang nyanyiin?

Wehehe~
See you in next chapter~

SoraMafu One-Shoots ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang