9. PENGHUNI KAMPUSKU

769 54 0
                                    


17 Januari 2011

Dear Diary,

Hari ini hujan gerimis turun seharian dan ini hari minggu…

Membosankan..

Tapi, mungkin ini saat yang tepat untuk cerita menyeramkan ya? Ehehehe

Kemarin aku sudah bercerita pengalamanku yang panjang selama dua hari penuh di lembaranmu. Kali ini aku akan membagikan cerita-cerita yang lebih ringan saja.

Kalau kemarin-kemarin aku bercerita tentang pengalamanku dengan ‘mereka’ yang jahat, maka kali ini aku akan bercerita mengenai keseharianku bersama ‘mereka’ yang sedikit lebih normal, dan khusus kali ini akan kuceritakan ‘mereka’ yang ada di kampusku.

Seperti seorang ibu tua yang berwajah ramah yang hampir selalu duduk di bangku tunggu di depan kampus, dia selalu tersenyum padaku ketika aku tidak sengaja memandangi dia.

Atau seorang pemuda yang hampir selalu sedih yang memandang jendela dari lorong kampus lantai 6. Kami pernah berbicara beberapa kali, ia mengatakan kalau ia menyesali keputusannya yang terlalu cepat untuk melompat bunuh diri setelah dikecewakan karena putus dengan pacarnya dan kegagalan kuliahnya. Dia berkata andai dia bisa bertemu cewek sepertiku lebih cepat… maaf, kalau kau bukan ‘mereka’ aku rasa aku mungkin tidak menyadarimu juga sih…

Kemudian beberapa orang dari ‘mereka’ yang selalu berkumpul di bawah pohon di lapangan parkir belakang, dan ‘musuh’ dari mereka yaitu seorang dengan wajah bule dan baju kuno dengan luka tembak membusuk di dada yang kudengar dari kelompok itu selalu membujuk mahasiswa depresi untuk bunuh diri di kampus ini. Aku percaya, karena kelompok itu mengaku mereka adalah korban dari lelaki bule itu.

Lalu ada perempuan berambut panjang dan berbaju merah pekat yang selalu mondar-mandir di lantai 4 kampus. Kadang kala dia sedikit mengerikan karena apabila aku tidak sengaja melihat dia, perempuan itu akan mengejarku dengan merangkak dengan sangat cepat… untungnya dia tidak bisa berpindah lantai, dan aku mendengar gosip kalau ada beberapa mahasiswa yang sempat melihatnya ketika menginap di kampus (apa sih yang dipikirkan orang yang mau menginap di kampus?) untung saja mereka hanya ditemukan pingsan pagi-pagi.

Lalu ada pria bungkuk yang kerjaannya mengerjai orang-orang dengan memindahkan barang-barang mereka, ataupun menakut-nakuti orang dengan memutar-mutar tempat sampah atau membuat barang-barang jatuh.

Kemudian anak-anak muda dengan baju kuno yang sering sekali menaiki atau menuruni tangga dengan suara gaduh, sehingga membuat orang mendengar mereka. 

Atau pria buncit dengan seringai yang tidak pernah hilang dari wajahnya yang selalu membuka pintu atau jendela dengan bunyi derit yang sengaja diperdengarkan ke orang-orang yang tidak bisa melihat dia.

Kemudian ada juga gadis penyendiri yang hanya duduk diam di pojokan tangga lantai 1. Juga temannya (mungkin) yang juga seorang gadis yang selalu berdiri diam dan menatap dinding di belakang lift lantai 6.

Kadang teman-temanku juga menanyakan kenapa sih aku paling tidak suka apabila kuliah dilakukan di lantai 12? Versi resminya adalah aku mengatakan kalau lantai itu pengap, tapi aslinya adalah karena ada wanita yang tergantung di tengah-tengah ruangan kelas yang selalu berpindah-pindah antara satu kelas dengan kelas lainnya. Kalau aku beruntung, aku tidak mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan dia. Tapi kebanyakan, aku selalu melihatnya ketika mendapat kelas di lantai 12, dan sukses untuk mendapatkan tatapan yang sangat mengerikan dari dia. 

Kemudian ada seorang tua yang penampilannya sangat necis yang memakai baju safari. Dia selalu melayang ditengah-tengah ruangan kosong di lantai 6. Kampusku ini tengah-tengah gedungnya kosong, jadi kita bisa melihat dari atas sampai lantai dasar, dan bapak tua itu selalu melayang di tengah-tengahnya.

Nah, kurang lebih itu adalah ‘mereka’ yang tidak berbahaya di kampusku. Tapi ada juga yang berbahaya di kampusku.

Diantaranya adalah wanita dengan kulit mengerikan di toilet lantai 7 yang pernah aku ceritakan padamu, kemudian ‘mereka’ yang mendiami lift keempat di kampus belakang… ingatkan aku ya untuk ceritakan tentang lift ini padamu, dan yang paling jahat dari semuanya itu, adalah ‘mereka’ yang berkumpul di lantai 13 di gedung kampus ini.

Lantai 13 hanya terdiri dari 1 kelas, dan di dalam kelas itu berbagai macam kejadian yang berhubungan dengan ‘mereka’ sangat sering terjadi, sampai-sampai orang biasapun bisa mendengar dan mengalami dengan jelas.

Lantai 13 ini mungkin akan kuceritakan nanti padamu Diary, karena selain cerita dari teman-temanku, aku juga melihat sendiri ‘mereka’ yang mendiami lantai 13 ini. Yang pasti, mereka itu sangat kelam dan penuh dendam.

Itu adalah ‘mereka’ yang kutemui di keseharian kampusku.

Lain kali akan kuceritakan juga pengalaman melihat ‘mereka’ di perjalanan, atau di tempat-tempat umum.

Kadang kala, sepertinya teman-temanku yang normal juga bisa melihat mereka tanpa sadar di keramaian, berpapasan atau sekadar melihat sepintas atau sebagainya, karena mereka kadang terlihat persis seperti orang hidup sih…

[Horror] Diary - TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang