21. ROBERT AND THE DEVIL 1

326 33 0
                                    

17 Juni 2011

Berkat kejadian hari Rabu lalu dengan Anton dan teman-temannya, namaku dan Cindy menjadi terkenal di angkatan kami sebagai gadis-gadis yang bisa melihat dunia lain.

Inilah yang aku dan Cindy takutkan…

Sebelumnya cerita mengenai aku dan Cindy sebagai orang yang bisa melihat ‘mereka’ hanya dibicarakan dengan bisik-bisik dan dipenuhi dengan berbagai macam keraguan, sehingga tidak ada seorangpun yang berani mengatakan hal itu langsung kepada kami.

Bahkan setelah kejadian dengan temanku yang kuperlihatkan si ‘wanita merah’ di toilet lantai 7 pun, tidak pernah sampai seramai ini namaku dibicarakan orang seperti yang terjadi pada dua hari ini.

Parahnya lagi, mereka bahkan menggosipkan kalau aku dan Cindy-lah yang mengutus ‘mahluk-mahluk’ itu untuk mencelakai Anton karena cowok itu tidak percaya pada kami.

Ya ampun.. andai kalau aku memang bisa memerintah ‘mereka’ sih… akan kusuruh ‘mereka’ semua pergi sejauh mungkin dariku, dan aku tidak harus hidup senantiasa di dalam terror seperti sekarang.

Sayangnya gosip memang kadang jauh lebih jahat dari kenyataannya.

Saat ini banyak sekali yang datang ke aku atau Cindy hanya untuk bertanya “Di sini ada apa saja?” hampir seratus kali di hari ini saja, dan diperparah dengan Amel, Cowok gempal dan gadis teman Amel itu bercerita dengan semangat sekali pengalaman mereka melihat para penunggu perpustakaan kami.

Kurasa petugas perpustakaanpun juga heran kenapa dalam dua hari ini perpustakaan lantai-3 selalu penuh dengan mahasiswa.

Aku dan Cindy harus menahan diri untuk tidak mengatakan apapun mengenai ‘mereka’ pada orang-orang penasaran itu. Masalahnya, bahkan ‘mereka’ yang paling baikpun akan marah kalau diganggu terus menerus.

Tapi Diary… yang ingin kuceritakan padamu bukan soal itu. Tapi soal seorang cowok yang tadi siang mendatangiku.

Namanya Robert (Nama sudah disamarkan – TS), dan dia adalah senior yang setahun ada diatasku.

Dia mendatangiku dan mengatakan kalau dia mendengar kalau aku dan Cindy punya kelebihan dengan bisa melihat ‘mereka’.

Awalnya aku sudah memutuskan untuk menghindari cowok ini karena kupikir dia adalah salah satu dari orang-orang penasaran akan ‘mereka’.

Tapi tidak, dia memperkenalkan dirinya sebagai anak yang disebut dengan istilah Indigo.

Jujur, sampai tadi aku bahkan tidak tahu mengenai istilah itu. Dia menjelaskan padaku kalau Indigo itu adalah anak-anak yang memiliki kelebihan khususnya hubungan dengan ‘mahluk-mahluk’ yang bukan berasal dari dunia fana. Biasanya Indigo ditandai dengan kemampuan melihat dan kemampuan spiritual yang besar. Robert menganggapku adalah sama dengannya yaitu seorang anak Indigo.

Dia membuktikan ucapannya dengan menyebutkan dengan tepat ‘mereka’ yang berada di kampusku, termasuk dengan keberadaan Andrew yang bahkan tidak diketahui Cindy. Dia mengatakan beberapa kali melihat Andrew dulu tapi sekarang dia tidak melihat Andrew lagi. Aku tidak menceritakan soal Andrew padanya karena perasaan bersalah yang masih ada di dalam hatiku.

Pembuktiannya atas kemampuannya membuatku sedikit menerima Robert.

Tapi aku memberitahukan padanya kalau aku bukanlah seorang Indigo, karena aku bisa melihat bukan karena bakatku sendiri. Tapi lebih karena mataku yang special. Aku menceritakan pada Robert mengenai pengalamanku sewaktu aku kecil. Sejenak, Robert terlihat seperti memikirkan sesuatu, lalu mengatakan padaku kalau dia berencana mengajakku datang ke rumah sakit tempat mama melahirkan adikku besok.

Dan Robert ini menentukan jam janjian kami tanpa meminta persetujuanku lebih lanjut….

Ehm… sebenarnya sih dia menanyakan aku mau atau tidak.. tapi sebelum aku sempat mengatakan apa-apa dia sudah memutuskan kalau aku mau ikut. 

Sialnya lagi Cindy yang belakangan nimbrung percakapan kami, langsung menyetujui dengan semangat ajakan dari Robert. Apalagi Cindy memang sudah beberapa kali membujukku untuk pergi kembali ke rumah sakit itu untuk mencari si ‘mahluk’ merah yang dulu kutemui pada waktu kelahiran adikku.

Tapi aku selalu menolak ajakan Cindy itu karena takut. Apalagi kemampuan Cindy hanya cukup untuk melindungi dirinya sendiri…

Dan sekarang, Robert separuh memaksaku pergi ke sana lagi. Tambahan, dia mengatakan kalau dia punya sedikit kelebihan untuk mengatasi ‘mereka’ jadi dia mengatakan padaku dan Cindy untuk tenang saja.

Hahh… aku jadi ragu menghadapi hari esok….

[Horror] Diary - TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang