20. CURIOSITY KILLS THE CAT

361 38 0
                                    


15 Juni 2011

Diary, kadang kala penasaran itu membawa petaka. Seperti kata pepatah Curiousity kills the cat. 

Dan entah mengapa, ketertarikan orang-orang pada hantu atau mahluk-mahluk tidak kasat mata lainnya itu benar-benar mengagumkan.

Mengagumkan dalam artian, mereka mencari ketegangan dan ketakutan dari film-film ataupun hal-hal yang berhubungan dengan horror, sedangkan ‘mereka’ yang begitu ingin dilihat oleh orang-orang itu ada di sekitar kita tanpa disadari oleh para penggemar horror itu.

Dan ketika para penggemar horror itu dihadapkan pada ‘mereka’ secara langsung? 

Seperti kejadian pada temanku yang sangat tergila-gila pada hal-hal yang berbau horror, ternyata melihat ‘mereka’ yang tidak nyata pada layar film dan dibandingkan dengan bertemu ‘mereka’ dengan langsung sangat berbeda.

Dan hari ini, aku membawa seseorang lagi untuk melihat ‘mereka’.

Jujur Diary, aku melakukannya karena merasa kesal dengan orang itu.

Aku merasa kesal karena sikapnya yang menganggapku tukang berhalusinasi dan setengah gila karena bisa melihat ‘mereka’.

Tapi aku lebih kesal lagi karena dia menghina Cindy, yang sama-sama bisa melihat ‘mereka’, sama sepertiku.

Karena itu, aku membawa orang itu untuk melihat ‘mereka’.

Dan lagi-lagi aku menyesal sekarang….

Jadi, tadi saat jam siang, si Anton (*sudah disamarkan - TS*) sedang membahas film horror yang sedang diputar di bioskop. Kemudian salah satu dari grupnya, Amel, berkata kalau aku dan Cindy bisa melihat ‘mereka’ sungguhan. 

Kemudian, dengan congkaknya Anton mengatakan kalau hantu atau semacamnya itu tidak ada, dan orang-orang yang mengatakan bisa melihat ‘mereka’ adalah hoax dan fraud, alias pembohong dan penipu. 

Karena kesal, Cindy langsung menantang Anton untuk melihat ‘mereka’ langsung. Dan saya mendukungnya.

Membawa mereka bertemu dengan si gadis merah di toilet perempuan terlalu berbahaya dan tidak mungkin membawa Anton masuk ke dalam, sedangkan penampakan lainnya, aku tidak yakin kalau Anton dan kawan-kawannya akan melihat ‘mereka’ karena bahkan aku sendiripun sering tidak bisa menemukan ‘mereka’ apabila ‘mereka’ tidak ingin menampakkan diri. Oleh karena itu, Aku dan Cindy memutuskan untuk mengajak Anton dan teman-temannya ke perpustakaan kami. Karena setidaknya para ‘mahluk’ yang berada di sana paling jinak dan paling tidak berbahaya…

Atau setidaknya begitulah menurutku dan Cindy.

Kami menunggu sampai jam 5 sore, sampai setidaknya sebagian besar mahasiswa sudah tidak berkumpul di area perpustakaan.

Dan sesuai dengan perkiraan kami, suasana di areal perpustakaan sangat sepi, bahkan lorong tempat para mahasiswa duduk berkumpul untuk membahas kuliah dan tugas mereka tidak ada seorangpun disana.

Kami masuk ke perpustakaan secara terpisah agar tidak menimbulkan kecurigaan dari pengawas perpustakaan.

Setelah itu, kami langsung naik ke lantai 3 perpustakaan. Tempat ‘mereka’ paling sering menampakkan diri.

“Kosong tuh..” simpul Anton.

Tidak sih, sebenarnya tempat ini tidak kosong. Bahkan tanpa melihat langsungpun aku bisa merasakan perasaan geli pada tengkukku dan ditambah lagi dengan meremangnya bulu kudukku menandakan kalau setidaknya beberapa dari ‘mereka’ ada di sekitar kami.

“Tunggu aja” kata Cindy singkat sambil menarik tempat duduk di meja paling pinggir. Aku segera melakukan hal yang sama dengannya dan duduk di sebelahnya.

[Horror] Diary - TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang