38. KUTUKAN BARU

305 33 0
                                    

Aku depresi…

Dan sepertinya aku juga gila…..

Itu adalah kesimpulan yang kudapat setelah hal yang terjadi kemarin…

Hanya karena seharian tidak tidur.. malam kemarin aku melakukan hal tergila pada hidupku… 

Tidak sulit untuk mencapai kesimpulan itu sebenarnya….

Setiap kali aku menutup mataku, aku bisa ‘melihat’ kejadian-kejadian yang aku tidak ingin lihat, tidak ingin tau…..

Akupun tidak tau kenapa setelah lewat dua minggu kurang sehari dari kepulanganku dari perjalanan ke villa baru hal ini terjadi…

Hal ini diawali dua hari lalu ketika aku merasakan mataku sedikit panas pada sore hari setelah adzan berkumandang.

Dan kemudian, hal yang melebihi mimpi buruk terjadi….

Ketika aku memejamkan mataku untuk tidur pada malam harinya, aku ‘melihat’ kalau aku sedang berada di sebuah rumah yang tidak bisa dikatakan sebagai rumah yang layak. Sebuah gubuk kalau aku mau jujur…

Dinding dan atapnya sudah compang-camping tidak karuan. Aku melihat kain-kain kotor digantungkan di sepanjang dinding dan ditiup oleh angin yang kencang. 

Cahaya dari rumah itu berasal dari lampu jalanan yang cukup terang untuk menerangi seluruh ruangan kecil itu.

Kemudian aku menoleh dan hampir saja muntah kalau saja itu tidak terjadi pada ‘mimpi’.

Tiga orang kurus kering berpelukan satu sama lain, tubuh mereka ditutupi oleh beberapa kardus yang ditumpuk, namun aku bisa melihat tangan yang hanya tinggal tulang dan kaki yang juga hanya tinggal tulang. Sebuah keluarga…. 

Salah satu tubuh itu adalah balita…

Diatas mereka lalat-lalat berterbangan. Tubuh mereka bertiga sudah berkeriput dan berwarna pucat.

Di samping mayat sang ayah, aku melihat bungkusan obat nyamuk bakar yang sudah remuk dengan retakan dan remahan obat nyamuk itu tergeletak di samping sebuah gelas pecah.

Seketika itu juga aku menyadarinya…

Aku melihat kembali mayat ketiga orang itu, kecuali bayi mereka sang ayah dan sang ibu mengeluarkan busa dari mulutnya.

Astaga…..

Aku merasakan mual tak tertahan pada perutku.

Dan detik kemudian aku tersadar di tempat tidurku dan langsung muntah… membasahi seluruh bed coverku dengan muntahan…

Sepanjang malam aku hanya bisa menangis sejadi-jadinya sambil berlutut di dekat wastafel.

Hari itu adalah hari pertama aku tidak tidur.

Keesokannya aku terlalu lemas untuk datang ke bimbingan skripsiku. Dan Ayano langsung menelponku karena khawatir. 

Pada saat itu aku hanya duduk lemas pada bangku di rumah kostku, bayangan atas ‘penglihatan’ kemarin malam masih terlihat jelas di depan mataku. Aku merasakan rasa kantuk, tapi perutku terlalu mual dan tidak nyaman untuk bisa tidur.

Tidak lama kemudian, Ayano sampai di rumah kostku dan melihat keadaanku yang berantakan. 

Dia baru saja hendak mendekatiku ketika aku menyadari sesuatu “Stop!!!” teriakku menghentikannya mendekat lebih jauh.

Ayano terhenti pada langkahnya dengan ekspresi bingung “Kenapa Lis?”

Aku berdiri dengan gontai, Ayano buru-buru bergeser ke sampingku hendak memapahku agar tidak jatuh, namun aku mengangkat tanganku untuk menghentikannya. 

[Horror] Diary - TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang