44. GOOD BYE

250 30 0
                                    

Xx September 2016 (pagi)

Hari ini benar-benar hari yang…

Entahlah.. aku bingung harus merasakan apa di hari ini…

Pada satu sisi harusnya aku bahagia hari ini… tapi di sisi lain….

Bagaimana ya… entahlah…

Semuanya diawali dengan pagi hari ini, pada sekitar jam 2 pagi, aku dibangunkan karena udara yang tiba-tiba mendingin dengan tidak wajar.

Kedinginan yang disertai dengan debaran kencang jantungku.

Karena itulah ketika bangun aku langsung tau ada yang tidak beres…

Aku menatap kamarku yang gelap untuk beberapa saat… tidak ada apapun yang tampaknya tidak beres.. 

Tidak ada bau darah, melati, kemenyan, belerang ataupun bau-bau lain yang menandakan kehadiran ‘mereka’ yang ditandai dengan bau khusus itu.

Tapi bulu kudukku berdiri dan leherku menegang, selain itu, aku juga merasakan kalau ‘sesuatu’ sedang memandangi aku.

Perlahan aku menggapai remote lampu yang tergeletak di nakas dan menghidupkan lampu kamarku.

“AHHH!!!” teriakku terkejut karena begitu aku menyalakan lampu, aku melihat Robert sedang berdiri dalam diam di pinggiran lemariku. Hampir-hampir tersembunyi di balik baju-baju yang kugantung.

“Kamu membuatku kaget aja!!” omelku pada sosok Robert itu.

Tapi yang bersangkutan tidak bereaksi pada omelanku, bahkan sepertinya tidak mendengarku.

“Robert?” panggilku.

“Hei? Robert?” aku turun dari tempat tidurku dan mendekatinya.

Dari situlah aku merasakan sedikit keanehan padanya. Sosoknya terlihat lebih pudar dan lebih pucat dari biasanya.

“Robert?” aku mengulurkan tanganku untuk menyentuhnya.

Tapi begitu jariku menyentuh permukaan dari ‘tubuh’nya itu, sosoknya membuyar dan aku merasakan rasa dingin yang bagaikan menusuk jariku.

“AHH!!” teriakku kaget sambil menarik jariku. 

Aku menatap ujung jariku yang terasa perih..

Berdarah..

Kulit yang berada di sekitar luka kecil di ujung jariku berkeriput dan terlipat secara tidak wajar, membuat bentuk luka yang mengerikan. 

“Elisa?” aku mendengar suara Robert. Aku mengalihkan kembali pandanganku ke sosoknya yang sedang menatapku dengan bingung.

“Kenapa kamu di sini?” tanyanya padaku.

“Hah? Ini kan memang kost ku” jawabku.

Robert tampak terkejut, lalu melihat sekelilingnya “Bagaimana aku sampai di sini?” tanyanya, dia benar-benar tampak terkejut dan bingung.

Dan akupun sama bingungnya dengan dia.

“Robert? Kamu nggak apa kan?” tanyaku khawatir.

Dia menatapku kembali, senyuman sedih muncul di wajahnya. “Sebentar lagi mungkin tidak apa-apa” jawabnya.

Aku bingung “Maksudmu?” 

Senyuman sedih itu kembali “Selamat ya, akhirnya kamu menerima dia kan?” kata Robert.

Aku tersipu, aku sangat yakin aku tersipu karena pipiku terasa panas. “Eh.. ah.. iya, begitulah…” jawabku.

“Dia pasti bisa menjagamu kok” kata Robert lagi.

[Horror] Diary - TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang